Ratusan Slankers tanpa Identitas Terjaring Razia
Sebanyak 184 Slankers dari berbagai daerah terjaring razia tim gabungan Polres Buleleng, Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol-PP) Buleleng, Selasa (27/12) petang karena tidak membawa identitas.
Malam Ini Rayakan Konser HUT Ke-33 Slank di Bhuwana Patra
SINGARAJA, NusaBali
Mereka adalah sebagian dari 450 lebih Slankers, yang sudah tiba di lapangan Bhuwana Patra. Mereka mulai berdatangan dan sampai di Buleleng sejak Senin (26/12) lalu demi menyaksikan konser HUT ke-33 Slank, Rabu (28/12) malam ini. Ratusan Slankers itu hanya memanfaatkan selasar GOR Bhuwana Patra untuk beristirahat. Slankers yang sudah sampai di Singaraja dan terpusat di GOR Bhuwa Patra berasal dari sejumlah wilayah dari seluruh Indonesia. Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa timur, Bahkan ada yang mengaku dari Lampung.
Dari hasil pendataan kepolisian, sebagian besar dari mereka masih di bawah umur. Mereka pun datang ke Bali rombongan dengan bermodal nekat, dan tanpa bekal yang cukup. Seperti yang diakui oleh Irina Maya Ratu, 16, Slankers asal Surabaya yang terjaring razia, mengaku berangkat dari rumahnya bersam 25 orang temannya sejak tanggal Jumat (23/12) lalu. Dan tiba di lapangan Bhuwana Patra Senin (26/12) kemarin.
Meski tidak membawa identitas diri, mereka bisa lolos di penyebrangan pelabuhan Gilimanuk. “Sepuluh dari kami memang tidak punya KTP, tapi di sana kami disuruh bayar Rp 150 ribu sama bapak petugas di sana, biar bisa lanjutkan perjalanan,” tuturnya.
Maya dan rombongan yang hanya berbekal nekat, tidak membawa bekal banyak. Mereka hanya menyiapkan uang untuk pembelian tiket dan penyeberangan. Selanjutnya untuk transportasi mereka menumpang di truk-truk yang kosong yang sejalur dengan tujuannya. Maya dan teman-temannya pun mengaku sempat diamankan di Polsek Seririt karena tidak membawa identitas diri, sebelum akhirnya diizinkan untuk menuju ke Lapangan Bhuwana Patra.
Sedangkan razia yang digelar Polres Buleleng menyusul banyaknya laporan dari masyarakat dan pengendara motor terutama kendaraan-kendaraan besar di jalur Singaraja-Gilimanuk yang distop oleh Slankers untuk mendapatkan tumpangan sampai ke lapangan Bhuwana Patra.
Kapolres Buleleng AKBP I Made Sukawijaya yang nampak memantau para Slankers di lapangan Bhuwana Patra, mengaku segera menindak lanjuti mereka yang tidak membawa identitas diri. “Malam ini juga mereka akan didata, difoto dan diambil sidik jarinya, setelah semuanya tuntas baru kita lepas. Kita Jaga-jaga kalau ada apa-apa gampang diidentifikasi,” kata AKBP Sukawijaya.
Melihat potensi kerawanan Slankers yang tersebar di sejumlah titik pihaknya pun mengatakan akan memperketat pengamanan. Bahkan sejumlah titik keramaian dan pertokoan yang dipakai untuk basecamp sementara pada Slankers segera akan didatangi.
Pihaknya juga menyoroti sejumlah Slankers yang tidak memiliki bekal untuk membeli karcis masuk, yang berakibat pada kerawanan penyelenggaraan konser tersebut. Hal itu akan dikoordinasikan dengan penyelenggara konser, untuk menjaga situasi tetap kondusif. “Karena kalau konser sudah mulai mereka tidak bisa masuk karena tidak punya karcis masuk, potensi keributannya cukup tinggi, sehingga kami akan koordinasikan lebih lanjut,” imbuh Suka.
Selain itu dengan situasi yang dinilai rawan ini ia memutuskan untuk menambah pasukan yang akan disiagakan dalam penyelenggaraan konser Slank di Lapangan Bhuwana Patra Rabu (28/12). Dari 720 orang personel akan ditambah hingga jumlah seribu personil. Selain pemeriksaan kelengkapan identitas diri, pengamanan ketat juga menyasar barang bawaan ada Slankers, terutama yang membawa senjata tajam dan bahan berbahaya lainnya. *k23
1
Komentar