Euro 2020 Dianggap Turnamen 'Lawak'
CARDIFF, NusaBali
Bek timnas Wales Chris Gunter melontarkan kritikan tentang gelaran Euro 2020. Gunter pun menilai sebagai turnamen "lawak", usai The Dragons tersingkir di fase gugur pertama akibat dikalahkan Denmark 0-4.
Gunter mengungkapkan hal tersebut karena tiga dari empat lawan yang mereka hadapi didukung banyak suporter dan hanya segelintir suporter Wales yang menonton secara langsung di stadion. Hal itu membuat Gunter (31 tahun) merasa tidak mendapatkan keadilan. Hal itu terjadi karena untuk pertama kalinya kompetisi antarnegara Eropa diadakan di seluruh benua, dalam rangka merayakan ulang tahunnya ke-60. Menurut Gunter, setiap timnas negara memiliki penggemar kemana pun mereka pergi.
"[Tapi Wales tidak]. Terlepas dari 350 orang ini, yang melanggar peraturan pemerintah dan menggunakan rekening bank untuk di sana. Anda dan kami pantas untuk di turnamen lawak ini, tapi siapa bilang hidup itu adil. Menangislah, tapi kemudian tersenyumlah karena kita berhasil sampai ke panggung ini,"kata Gunter.
Asosiasi Sepak Bola Wales gagal mengupayakan negaranya untuk menjadi tuan rumah keempat Euro 2020 di Stadion Principality, Cardiff. Hanya laga pembuka Wales ketika melawan Swiss yang dihelat di tempat netral. Turki didukung sekitar 30 ribu penggemar di Baku, dan 15 ribu penonton adalah pendukung tuan rumah saat Wales kalah 1-0 dari Italia. Selain itu, para suporter Denmark juga diizinkan ke Belanda untuk melihat babak 16 besar, tapi suporter Wales tidak mendapatkan kesempatan itu. Gunter menyayangkan hal tersebut, dengan menulis di Instagram pribadinya: "Sakit seperti ingin marah." *
Komentar