6 Orang Sekeluarga Tewas Disekap Perampok
Ada 11 Orang Disekap dalam Kamar Mandi 1,5 Meter Persegi
JAKARTA, NusaBali
Aksi perampokan sadis terjadi di Pulomas Residence, Jalan Pulomas Utara No 7A Kayuputih-Pulogadung, Jakarta Timur. Bayangkan, 11 orang disekap selama semalaman dalam kamar mandi sempit ukuran 1,5 meter bersegi. Akibatnya, 6 orang sekeluarga tewas mengenaskan, sementara 5 korban lagi ditemukan selamat dalam kondisi terluka.
Korban tewas dalam aksi perampokan sadis tersebut masing-masing Ir Dodi Triono, 59 (pemilik rumah), Diona Arika Andra Putri, 16 (anak dari Dodi Triono), Dianita Gemma Dzalfayla, 9 (anak dari Dodi Triono), Amel (teman dari anak korban), Yanto (sopir keluarga Dodi Triono), dan Tasrok, 40 (sopir keluarga Dodi Triono).
Sedangkan 5 korban sekarat hingga dilarikan ke rumah sakit adalah Zanette Kalila Azaria, 13 (anak dari korban Dodi Triono), Emi, 41 (pembantu), Santi, 22 (pembantu yang notabene anak dari Emi), Fitriani, 23, dan Windy, 23.
Para korban disekap dalam satu kamar mandi sempit ukuran 1,5 meter x 1,5 meter, sejak Senin (27/12) sore. Kamar mandi dikunci pelaku dari luar. Mereka baru ditemukan, Selasa (27/12) pagi pukul 09.25 WIB, di mana 6 orang di antaranya telah tewas akibat kekurangan Oksigen.
Peristriwa ini diketahui setelah kerabat korban bernama Sheila Putri datang dan mendengar suara minta tolong dari dalam kamar mandi. Saat Sheila datang, pintu rumah sudah dalam keadaan terbuka. Saksi kemudian melaporkan kasus ini ke polisi.
Karena terkunci dari luar, pintu kamar mandi didobrak petugas kepolisian. Begitu pintu terbuka, 6 orang ditemukan sudah dalam komndisi tewas, sementara 5 korban lagi masih hidup. "Para korban yang meninggal diduga akibat kehabisan Oksigen," ungkap Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Argo Yuwono Raden Prabowo.
Sedangkan seorang saksi mata, Gani, uang menjadi Ketua RW setempat, mengatakan 11 korban ditemukan bertumpuk di kamar mandi. Mereka saling tindih antara yang hidup dan yang meninggal. Menurut Gani, 6 orang yang tewas semuanya mengalami luka tusuk. Bahkan, anak Dodi Triono, Viona, ditemukan dalam keadaan telanjang dan berdarah-darah.
"Yang meninggal 6, lukanya tusukan semua. Saya langsung lemas. Saya lihat anaknya perempuan, Viona, ada darah semua, ditelanjangin," tutur Gani dikutip detikcom di lokasi TKP, Selasa kemarin. Menurut Gani, pihaknya kesulitan saat harus mendobrak kamar mandi tersebut.
Polisi masih menyelidiki pelaku pembunuhan sadis yang menewaskan 6 orang sekeluarga dan 5 korban sekarat ini. Menurut Kasubdit Jatanras Dit Reskrimum Polda Metro Jaya, AKBP Hendy F Kurniawan, peristiwa terjadi sejak Senin sore. Saat itu, salah satu sopir, Yanto, baru saja hendak keluar dengan membawa mobil. Begitu buka pagar rumah, datang pelaku.
Hendy mengatakan, menurut keterangan pembantu yang selamat dari maut, pelaku diperkirakan berjumlah 3 orang. Dua pelaku di antaranya membawa senjata api dan sempat menodong Yanto. "Keterangan pembantu, ada dua yang menodong korban pakai pistol dan satu lagi bawa golok," papar Hendy dilansir detikcom, Selasa kemarin.
Korban Ir Dodi Triono sendiri merupakan seorang arsitek yang disebut-sebut sebagai pemenang tender proyek renovasi gedung Stadion Gelora Bung Karno (GBK) Senayan, Jakarta Pusat. Hal itu diungkapkan adik ipar koorban Dodi Triono, Dewi, di RS Kartika Pulomas, Jakarta Timur, Selasa kemarin.
"Dia (Dodi Triono) pemimpin proyek di Senayan, GBK, tapi izinnya belum keluar. Tender sudah dimenangkan," ujar Dewi kepada wartawan di RS Kartika Pulomas, Jakarta Timur, Selasa kemarin. Namun, saat ditanya lebih jauh mengenai proyek itu, Dewi enggan memberikan penjelasan lebih lanjut. "Saya nggak tahu, saya juga masih shock," kilahnya.
Korban Dodi Triono dikenal sebagai arsitek kaya raya. Kesehariannya, dia menjadi Ketua RT 12 RW 16. "Pak Dodi itu Ketua RT 12 RW 16. RT saya, dia," kata Ketua RW 16, Gani. Bahkan, kata Gani, Dodi Triono merupakan Ketua RT terkaya se-Jakarta Timur. "Kalau saya bilang, dia ini RT paling kaya se-Jakarta Timur. Punya Lamborghini 3. Saya ketemu Pak Dodi cuma hari Sabtu. Sehari-hari ke luar negeri, ke Jepang, Hong Kong," kata Gani. *
Korban tewas dalam aksi perampokan sadis tersebut masing-masing Ir Dodi Triono, 59 (pemilik rumah), Diona Arika Andra Putri, 16 (anak dari Dodi Triono), Dianita Gemma Dzalfayla, 9 (anak dari Dodi Triono), Amel (teman dari anak korban), Yanto (sopir keluarga Dodi Triono), dan Tasrok, 40 (sopir keluarga Dodi Triono).
Sedangkan 5 korban sekarat hingga dilarikan ke rumah sakit adalah Zanette Kalila Azaria, 13 (anak dari korban Dodi Triono), Emi, 41 (pembantu), Santi, 22 (pembantu yang notabene anak dari Emi), Fitriani, 23, dan Windy, 23.
Para korban disekap dalam satu kamar mandi sempit ukuran 1,5 meter x 1,5 meter, sejak Senin (27/12) sore. Kamar mandi dikunci pelaku dari luar. Mereka baru ditemukan, Selasa (27/12) pagi pukul 09.25 WIB, di mana 6 orang di antaranya telah tewas akibat kekurangan Oksigen.
Peristriwa ini diketahui setelah kerabat korban bernama Sheila Putri datang dan mendengar suara minta tolong dari dalam kamar mandi. Saat Sheila datang, pintu rumah sudah dalam keadaan terbuka. Saksi kemudian melaporkan kasus ini ke polisi.
Karena terkunci dari luar, pintu kamar mandi didobrak petugas kepolisian. Begitu pintu terbuka, 6 orang ditemukan sudah dalam komndisi tewas, sementara 5 korban lagi masih hidup. "Para korban yang meninggal diduga akibat kehabisan Oksigen," ungkap Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Argo Yuwono Raden Prabowo.
Sedangkan seorang saksi mata, Gani, uang menjadi Ketua RW setempat, mengatakan 11 korban ditemukan bertumpuk di kamar mandi. Mereka saling tindih antara yang hidup dan yang meninggal. Menurut Gani, 6 orang yang tewas semuanya mengalami luka tusuk. Bahkan, anak Dodi Triono, Viona, ditemukan dalam keadaan telanjang dan berdarah-darah.
"Yang meninggal 6, lukanya tusukan semua. Saya langsung lemas. Saya lihat anaknya perempuan, Viona, ada darah semua, ditelanjangin," tutur Gani dikutip detikcom di lokasi TKP, Selasa kemarin. Menurut Gani, pihaknya kesulitan saat harus mendobrak kamar mandi tersebut.
Polisi masih menyelidiki pelaku pembunuhan sadis yang menewaskan 6 orang sekeluarga dan 5 korban sekarat ini. Menurut Kasubdit Jatanras Dit Reskrimum Polda Metro Jaya, AKBP Hendy F Kurniawan, peristiwa terjadi sejak Senin sore. Saat itu, salah satu sopir, Yanto, baru saja hendak keluar dengan membawa mobil. Begitu buka pagar rumah, datang pelaku.
Hendy mengatakan, menurut keterangan pembantu yang selamat dari maut, pelaku diperkirakan berjumlah 3 orang. Dua pelaku di antaranya membawa senjata api dan sempat menodong Yanto. "Keterangan pembantu, ada dua yang menodong korban pakai pistol dan satu lagi bawa golok," papar Hendy dilansir detikcom, Selasa kemarin.
Korban Ir Dodi Triono sendiri merupakan seorang arsitek yang disebut-sebut sebagai pemenang tender proyek renovasi gedung Stadion Gelora Bung Karno (GBK) Senayan, Jakarta Pusat. Hal itu diungkapkan adik ipar koorban Dodi Triono, Dewi, di RS Kartika Pulomas, Jakarta Timur, Selasa kemarin.
"Dia (Dodi Triono) pemimpin proyek di Senayan, GBK, tapi izinnya belum keluar. Tender sudah dimenangkan," ujar Dewi kepada wartawan di RS Kartika Pulomas, Jakarta Timur, Selasa kemarin. Namun, saat ditanya lebih jauh mengenai proyek itu, Dewi enggan memberikan penjelasan lebih lanjut. "Saya nggak tahu, saya juga masih shock," kilahnya.
Korban Dodi Triono dikenal sebagai arsitek kaya raya. Kesehariannya, dia menjadi Ketua RT 12 RW 16. "Pak Dodi itu Ketua RT 12 RW 16. RT saya, dia," kata Ketua RW 16, Gani. Bahkan, kata Gani, Dodi Triono merupakan Ketua RT terkaya se-Jakarta Timur. "Kalau saya bilang, dia ini RT paling kaya se-Jakarta Timur. Punya Lamborghini 3. Saya ketemu Pak Dodi cuma hari Sabtu. Sehari-hari ke luar negeri, ke Jepang, Hong Kong," kata Gani. *
Komentar