Permintaan Sapi dan Kambing Meningkat Jelang Idul Adha
SINGARAJA, NusaBali
Dua pekan menjelang Hari Raya Idul Adha 1442 Hijriah yang jatuh pada 20 Juli 2021, permintaan hewan kurban di Buleleng sudah mulai ramai.
Ini membuat penjualan sapi dan kambing mengalami peningkatan hingga 80 persen dibandingkan hari biasanya. Dinas Pertanian (Distan) Buleleng pun menyiapkan tim untuk melakukan pengawasan di lapangan.
Kepala Bidang (Kabid) Peternakan dan Kesehatan Hewan (Keswan) Distan Buleleng Made Suparma, menyatakan permintaan sapi dan kambing untuk keperluan kurban mulai ramai. Hal itu tercermin dari pantauan dan penerbitan surat rekomendasi kesehatan hewan yang dikirim antarpulau yang mengalami peningkatan sebesar 80 persen dibanding hari-hari biasanya.
Kata Made Suparma, hewan ternak untuk kurban ini sebagian besar dikirim ke wilayah Pulau Jawa seperti Jakarta, Bekasi, Surabaya, dan beberapa kota besar lainnya. Selain itu, sejak Idul Fitri pada Mei lalu hingga menjelang Idul Adha ini sapi dan kambing yang digemukkan oleh peternak di Buleleng juga mengalami kenaikan. “Peningkatan ada sampai sekitar 80 persen,” ungkap dia.
Meskipun penjualan meningkat, persediaan sapi dan kambing untuk kurban dipastikan mencukupi. Khusus di Buleleng, ada beberapa desa sentra usaha penggemukan sapi dan kambing. Beberapa desa itu sebagian besar di wilayah Kecamatan Busungbiu dan Kecamatan Sukasada. Usaha penggemukan itu menjadi penyedia ternak untuk dipotong.
Made Suparma menambahkan, di tengah lonjakan permintaan sapi dan kambing untuk kurban, pihaknya tetap melakukan pengawasan di lapangan. Ini untuk memastikan kesehatan ternak yang akan dijual ke luar daerah. Pengawasan juga dilakukan untuk menjamin sapi dan kambing yang dijual sudah cukup umur dan dipastikan yang dijual itu adalah yang jantan. Ini penting untuk tetap menjaga populasi di tingkat peternak.
“Pengawasan dari tim Distan tetap kami lakukan dan umumnya untuk kurban ini sudah ada syarat, salah satunya harus jantan dan sudah cukup umur atau sudah menginjak birahi. Jadi kecil kemungkinan ternak yang dijual itu adalah betina atau bahkan yang masih anakan,” tandas Made Suparma. *mz
Komentar