5.127 Anak Terpapar Covid-19 di Bali
Dinas Kesehatan Mulai Gelar Vaksinasi untuk Anak 12-17 Tahun
Vaksinasi terhadap anak mendorong percepatan terbentuknya kekebalan komunal, sebab anak-anak sangat riskan tertular Covid-19.
DENPASAR, NusaBali
Kasus positif Covid-19 di Provinsi Bali juga banyak terjadi pada anak-anak. Dinas Kesehatan Provinsi Bali menemukan sebanyak 5.127 kasus positif Covid-19 pada anak-anak di Bali. Dinas Kesehatan Provinsi Bali kini melakukan vaksinasi dengan sasaran anak-anak sejak, Kamis (1/7).
Kadis Kesehatan Provinsi Bali, dr Ketut Suarjaya di Denpasar, Jumat (2/7) mengatakan kasus positif Covid-19 terhadap anak terdeteksi saat dilakukan testing dan tracing. Saat kasus positif terungkap dan ditemukan petugas, ternyata didominasi kasus positif pada anak-anak. "Ada 5.127 kasus positif Covid-19 yang kita temukan pada anak-anak di seluruh Bali," ujar Suarjaya.
Saat ini kasus positif Covid-19 di Provinsi Bali mencapai 50.871. Kalau sebanyak 5.127 anak dinyatakan positif Covid-19, berarti sekitar 10,07 persen dari total kasus positif Covid-19 di Provinsi Bali menyerang anak-anak.
"5.127 anak yang positif Covid-19 ini tersebar di kabupaten/kota di Bali. Dari batasan usia 0-18 tahun, " ujar Suarjaya. Dari batasan umur yang terpapar Covid-19 pada anak-anak, tercatat pada kategori umur 0-2 tahun (sebanyak 585 kasus), umur 3-6 tahun (sebanyak 677 kasus), 7-12 tahun (sebanyak 1.482 kasus), umur 16-18 tahun (sebanyak 1.486 kasus). Sementara untuk sebaran di kabupaten/kota terbanyak di Kota Denpasar (1.765 kasus), Badung (1.055 kasus), Tabanan (503 kasus), Buleleng (461 kasus), Gianyar (433 kasus), Bangli (290 kasus), Jembrana (278 kasus), Klungkung (151 kasus), dan Karangasem (116 kasus), luar wilayah (5 kasus) dan warga negara asing (70 kasus).
Untuk mengatasi itu, Suarjaya mengatakan pihak Dinas Kesehatan Provinsi Bali kini menyasar vaksinasi kepada anak-anak, yang sudah mulai dilaksanakan di berbagai tempat di kabupaten/kota mulai, Kamis kemarin. Program vaksinasi nanti akan dibuka untuk anak-anak dengan menyasar sekolah dan madrasah.
"Anak-anak yang mau vaksinasi tinggal datang ke tempat layanan vaksin dengan membawa kartu keluarga. Anak dari 12 sampai 17 tahun sudah boleh divaksin," ujar Suarjaya. Vaksinasi terhadap anak ini menurut Suarjaya juga mendorong percepatan terbentuknya kekebalan komunal. Sebab anak-anak sangat riskan tertular Covid-19 dari orangtua di lingkungan keluarga, atau tempat umum. "Syarat vaksinasi anak tidak ribet. Tinggal datang saja ke layanan vaksin sudah bisa divaksinasi," ujar birokrat asal Desa Pengastulan, Kecamatan Seririt, Kabupaten Buleleng ini.
Sementara Gubernur Bali Wayan Koster, di Gedung Jaya Sabha, Rumah Jabatan Gubernur Bali, Jalan Surapati Nomor 1 Denpasar, Jumat (2/7) mendorong upaya percepatan vaksinasi. Kata dia vaksinasi harus terus dilakukan untuk melindungi sebanyak mungkin orang di Bali. "Jadi upaya ini dilakukan untuk menurunkan laju penularan serta mengutamakan keselamatan mereka yang rentan meninggal, seperti lansia, orang dengan komorbid," ujar Ketua DPD PDIP Bali ini.
Koster mengingatkan kapasitas kesehatan yang terbatas dan dampak jangka panjang dari infeksi Covid-19 saat ini. "Hari ini (kemarin, red) saja, terjadi kasus positif Covid-19 sampai menembus 343 kasus positif. Jadi jangan main-main, harus dilakukan berbagai upaya bersama-sama. Vaksinasi harus ditingkatkan," ujar Gubernur Koster.
Sementara update pertambahan kasus positif Covid-19 per Jumat kemarin, terkonfirmasi sebanyak 343 orang (267 orang melalui transmisi lokal, 71 pelaku perjalanan dalam negeri dan 5 pelaku perjalanan luar negeri), sembuh sebanyak 177 orang dan 8 pasien meninggal dunia.
Jumlah kasus secara kumulatif sebanyak 50.871 orang, sembuh 47.244 orang (92,87%), dan meninggal dunia 1.577 orang (3,10%). Kasus aktif per Jumat kemarin menjadi 2.050 orang (4,03%), yang tersebar dalam perawatan di 17 Rumah Sakit rujukan. *nat
Kadis Kesehatan Provinsi Bali, dr Ketut Suarjaya di Denpasar, Jumat (2/7) mengatakan kasus positif Covid-19 terhadap anak terdeteksi saat dilakukan testing dan tracing. Saat kasus positif terungkap dan ditemukan petugas, ternyata didominasi kasus positif pada anak-anak. "Ada 5.127 kasus positif Covid-19 yang kita temukan pada anak-anak di seluruh Bali," ujar Suarjaya.
Saat ini kasus positif Covid-19 di Provinsi Bali mencapai 50.871. Kalau sebanyak 5.127 anak dinyatakan positif Covid-19, berarti sekitar 10,07 persen dari total kasus positif Covid-19 di Provinsi Bali menyerang anak-anak.
"5.127 anak yang positif Covid-19 ini tersebar di kabupaten/kota di Bali. Dari batasan usia 0-18 tahun, " ujar Suarjaya. Dari batasan umur yang terpapar Covid-19 pada anak-anak, tercatat pada kategori umur 0-2 tahun (sebanyak 585 kasus), umur 3-6 tahun (sebanyak 677 kasus), 7-12 tahun (sebanyak 1.482 kasus), umur 16-18 tahun (sebanyak 1.486 kasus). Sementara untuk sebaran di kabupaten/kota terbanyak di Kota Denpasar (1.765 kasus), Badung (1.055 kasus), Tabanan (503 kasus), Buleleng (461 kasus), Gianyar (433 kasus), Bangli (290 kasus), Jembrana (278 kasus), Klungkung (151 kasus), dan Karangasem (116 kasus), luar wilayah (5 kasus) dan warga negara asing (70 kasus).
Untuk mengatasi itu, Suarjaya mengatakan pihak Dinas Kesehatan Provinsi Bali kini menyasar vaksinasi kepada anak-anak, yang sudah mulai dilaksanakan di berbagai tempat di kabupaten/kota mulai, Kamis kemarin. Program vaksinasi nanti akan dibuka untuk anak-anak dengan menyasar sekolah dan madrasah.
"Anak-anak yang mau vaksinasi tinggal datang ke tempat layanan vaksin dengan membawa kartu keluarga. Anak dari 12 sampai 17 tahun sudah boleh divaksin," ujar Suarjaya. Vaksinasi terhadap anak ini menurut Suarjaya juga mendorong percepatan terbentuknya kekebalan komunal. Sebab anak-anak sangat riskan tertular Covid-19 dari orangtua di lingkungan keluarga, atau tempat umum. "Syarat vaksinasi anak tidak ribet. Tinggal datang saja ke layanan vaksin sudah bisa divaksinasi," ujar birokrat asal Desa Pengastulan, Kecamatan Seririt, Kabupaten Buleleng ini.
Sementara Gubernur Bali Wayan Koster, di Gedung Jaya Sabha, Rumah Jabatan Gubernur Bali, Jalan Surapati Nomor 1 Denpasar, Jumat (2/7) mendorong upaya percepatan vaksinasi. Kata dia vaksinasi harus terus dilakukan untuk melindungi sebanyak mungkin orang di Bali. "Jadi upaya ini dilakukan untuk menurunkan laju penularan serta mengutamakan keselamatan mereka yang rentan meninggal, seperti lansia, orang dengan komorbid," ujar Ketua DPD PDIP Bali ini.
Koster mengingatkan kapasitas kesehatan yang terbatas dan dampak jangka panjang dari infeksi Covid-19 saat ini. "Hari ini (kemarin, red) saja, terjadi kasus positif Covid-19 sampai menembus 343 kasus positif. Jadi jangan main-main, harus dilakukan berbagai upaya bersama-sama. Vaksinasi harus ditingkatkan," ujar Gubernur Koster.
Sementara update pertambahan kasus positif Covid-19 per Jumat kemarin, terkonfirmasi sebanyak 343 orang (267 orang melalui transmisi lokal, 71 pelaku perjalanan dalam negeri dan 5 pelaku perjalanan luar negeri), sembuh sebanyak 177 orang dan 8 pasien meninggal dunia.
Jumlah kasus secara kumulatif sebanyak 50.871 orang, sembuh 47.244 orang (92,87%), dan meninggal dunia 1.577 orang (3,10%). Kasus aktif per Jumat kemarin menjadi 2.050 orang (4,03%), yang tersebar dalam perawatan di 17 Rumah Sakit rujukan. *nat
1
Komentar