Covid-19, Pelaku Wisata Intens Jual Laklak dan Kopi
SEMARAPURA, NusaBali
Pelaku pariwisata di Kabupaten Klungkung tidak mau berdiam diri meskipun belum ada tanda-tanda
pandemi Covid-19 akan berakhir.
Terlebih, pembukaan pariwisata Bali bagi wisatawan mancanegara batal dibuka pada Juli 2021. Salah satunya, pemandu wisata I Wayan Malendra, kini makin intens madagang (berjualan) Laklak dan minuman kopi.
Ketekunan menjual pangan lokal Bali tersebut seiring dengan melonjaknya kasus Covid-19 di Indonesia, sehingga membuat pemerintah pusat menerapkan PPKM Darurat untuk Jawa-Bali. "Kami menghormati imbauan pemerintah tersebut dengan harapan ada evaluasi dinamisnya pandemi ini," ujar Malendra yang
pemilik Warung Laklak dan Barista Kopi Pengangon di Desa Bakas, Kecamatan Banjarangkan, Klungkung ini.
Malendra mengaku memilih untuk terus berkreasi hal-hal yang inspiratif. Supaya terus bisa beradaptasi dengan hal baru kedepan. Dalam situasi ini, dia mengajak warga untuk berusaha membuka peluang baru yang ada di sekitar. Antara lain, ekonomi kreatif berupa berdagang dengan pasar strategis.
"Bagi masyarakat di desa sendiri, pandemi ini bisa jadi momentum untuk membuka usaha baru. Apalagi masyarakat Bali yang dikenal juga sebagai masyarakat agraris, potensial untuk menggarap peluang pertanian, yang bila dikelola secara baik astungkara masari," ujar Ketua Forum Komunikasi Desa Wisata (Forkom Dewi) Klungkung ini.
Malendra mengaku, warung Laklak Pengangon miliknya dibuka saat erupsi Gunung Agung atau sekitar akhir tahun 2017 lalu. Dengan menjual jajanan tradisional Bali seperti laklak dan lainnya. Kemudian, ketika pandemi Covid-19 muncul, Malendra kembali membuka peluang baru yakni bisnis Barista Kopi Pengangon. "Di tengah pandemi ini saya bertani dan menumbuhkan usaha kuliner Laklkak dan Barista Kopi Pengangon," jelasnya. *wan
1
Komentar