nusabali

Patung Dewa Siwa Rp 500 miliar Dibangun di Puncak Mundi

  • www.nusabali.com-patung-dewa-siwa-rp-500-miliar-dibangun-di-puncak-mundi

Sebuah patung Dewa Siwa bertangan empat dengan ukuran besar akan dibangun di atas Bukit Puncak Mundi, Desa Pakraman Klumpu, Kecamatan Nusa Penida, Klungkung.

SEMARAPURA, NusaBali

Gagasan ini sudah disosialiasaikan oleh staf ahli Bupati Klungkung I Nyoman Sudipa, didampingi Camat Nusa Penida I Gusti Agung Putra Mahajaya kepada krama sekitar beberapa waktu lalu.

Masyarakat pun antusias karena patung itu akan menjadi salah satu icon. Camat Nusa Penida I Gusti Agung Putra Mahajaya mengatakan patung tersebut akan dibuat dengan bahan perunggu dan tingginya diperkirakan menyaingi Patung Liberty di Amerika. Upaya ini akan kembali disosialiaskan kepada masyarakat khususnya di Nusa Penida. Untuk detail engineering design (DED) patung Dewa Siwa ini akan digodok tahun 2017, dengan menelan biaya total Rp 500 miliar. “Nanti akan kita ajukan ke pusat, kemungkinan pengerjaan bisa dimulai 2018 secara bertahap,” katanya.

Icon sebuah patung Dewa Siwa di bukit Puncak Mundi dengan ketinggian sekitar 526 meter permukaan laut tersebut, dengan posisi menghadap ke utara. Disamping itu untuk menjangkau areal patung ini akan dibangun anak tangga melingkar di areal bukit sekitar 1 kilometer. Dalam perjalanan menuju puncak, pengunjung bisa melihat panorama alam dari ketinggian yang cukup ekstrem. “Mudah-mudahan upaya ini bisa berjalan lancar,” harap Camat Mahajaya.  Lokasi pembangunan patung ini berada di luar dari areal Pura Puncak Mundi, Desa Pakraman Klumpu, dan dibangun di atas tanah negara. Untuk fasilitas pendukungnya akan disediakan stage, wantilan, gedung pertemuan, galery dan lainnya.

Staf Ahli Bupati Klungkung I Nyoman Sudipa mengatakan, pihaknya sudah menyosialiasaikan dengan krama setempat termasuk tokoh masyarakat dan pamangku, beberapa waktu lalu di Nusa Penida. Langkah itu untuk menyerap aspirasi dan masukan mengenai desain patung tersebut agar disesuaikan karakteristik Nusa Penida sesuai Babad Noesa. “Tidak mudah memutuskan hal ini mengingat bagaimana bentuk yang pas sesuai dengan pakem-pakem atau ciri khas Nusa Penida,” katanya. * wa

Komentar