Jadikan Sahabat, Sayangi Setulus Hati
Kiat Cokorda Gde Agusnawa Jadi Pelatih Anjing
GIANYAR, NusaBali
Cokorda Gde Agusnawa, Kepala Kantor Perpustakaan dan Arsip Daerah (KPAD) Kabupaten Gianyar.
Meski menjabat eselon 2, laki-laki yang akrab disapa Cok Agusnawa ini sangat familiar dalam dunia satwa, khususnya anjing. Karena salah seorang tokoh Puri Agung Peliatan, Desa Peliatan, Kecamatan Ubud, Gianyar ini, adalah pemilik, penyayang, sekaligus pelatih anjing di Bali yang mumpuni.
‘’Melatih anjing agar pintar, itu sederhana. Caranya, jadikan dia sahabat dan sayangi dengan setulus hati. Seperti kita menyayangi keluarga,’’ ujarnya, pekan lalu.
Saat diajak ngobrol tentang dunia peranjingan, ayah dua anak ini tampak bergairah. Setiap ucapannya terkait kecintaan pada anjing dan melatih, ditunjukkan dengan bukti foto-foto dan video.
Bagi Cok Agusnawa, memelihara satwa mirip sebuah model terapi dalam menjalani hidup. Karena dinamika hidup tak selamanya menenangkan.
Makanya perlu ada penawar penat setelah kerja, bahkan stres, agar rileks dan tenang. ‘’Caranya, sayangi dia (anjing) dan ajak dia bermain sambil melatih agar pintar dan tangkas,’’ jelas laki-laki kelahiran 19 Agustus 1963 ini.
Suami dari Cokorda Istri Padmawati ini mengaku, memelihara satwa terutama anjing adalah hobinya sejak masih anak-anak. Semua itu karena pengaruh ayahnya (alm) yang penyayang berat satwa, mulai dari ikan, burung, ular, hingga anjing. Setelah dewasa, dirinya tak hanya ingin merawat anjing, tapi juga melatih anjing agar pintar dan cekatan.
Sekitar tahun 1990an, dia memelihara anjing luar, jenis Herder, karena sudah bekerja di pemerintahan dan bisa membeli anjing sendiri. Dari satu anjing dia pelihara beberapa anjing yang sama. Selanjutnya, dia ingin punya anjing yang lebih lincah dan cerdas yakni anjing impor jenis Border Collie ras Skotlandia. Caranya, dengan menukar anjing yang sudah jinak dan tangkas hasil pelatihan sendiri. ‘’Karena ini anjing impor, kalau beli bisa ratusan juta rupiah per ekor. Saya dapatkan dengan beli Border Collie masih anakan di Bandung. Saya rawat dan biakkan, pernah saya pelihara sampai 15 ekor. Kini hanya delapan ekor,’’ jelasnya.
Dari delapan anjing Border Collie yang dipeliharanya berusia 5 bulan sampai 12 tahun. Harga anjing ini yang termurah Rp 30 juta hingga yang termahal mencapai Rp 200 juta.
Menurutnya anjing jadi baik, taat, dan pintar, jika dipelihara dengan rasa dan hati tulus. Jadikan sahabat, ajak berkomunikasi dengan bahasa lisan dan isyarat. Jangan salahkan anjing jika tak taat, apalagi sampai memukul. Intinya, ajak dia seperti anak sendiri. Saat melatih anjing jangan hanya kerana kesiapan pelatih, antara anjing dan pelaytih harus sama-sama ada mood untuk berlatih.
Melatih anjing juga tak berat. Rumusnya sederhana, beri dia apa yang dia mau pada saat membutuhkan, terutama makanan. Anjing hanya perlu makan, kencing, buang air besar, istirahat, dan bermain baik dengan lingkungan sekitar maupun dengan teman sebayanya. ‘’Saat dia perlu makan, saat itulah waktu yang tepat kita latih. Jika dia taat, maka kita kasi hadiah berupa makanan sedikit-sedikit. Lalu, beri mainan.
Selanjutnya dia akan ingat kita latih,’’ jelasnya.
Dalam latihan juga perlu ada istirahat, anjing memang satwa yang bertubuh kuat, tapi sama seperti manusia tak bisa dipaksa. Jika lelah dan merasa tertekan, maka anjing akan mengalami cidera mental.
Dampaknya bisa lemah kepekaan dan sulit jika dilatih pintar. Makanya saat dilatih, beri istirahat tiap lima menit. Lanjut latih anjing yang lain. ‘’Biasanya saya melatih anjing bersama cucu. Walaupun ada yang mengganggu anjing saat dilatih, anjing tidak peduli, tetap saja bertindak sesuai yang saya inginkan,’’ jelas kakek dua cucu ini.
Kecerdasan anjing yang sudah dilatih, menjadikan anjing tak ada duanya dibandingkan satwa rumahan lainya. Beda dengan peliharaan ular yang sulit diajak bermain. Anjing sangat enjoy diajak bermain karena bernaluri tajam.
Tantangan memelihara anjing, yaitu harus telaten, memberi makan dengan terukur, dan melatih. Percuma memelihara anjing jika tak diberi latihan ketangkasan. Dengan dilatih, minimal saat diajak keluar rumah, ulah anjing tidak ngawur, tidak kencing dan BAB sembarangan, menggonggong tak karuan, bahkan membuat orang lain takut. Anjing pintar, jika bertemu anjing lain atau jenis ras lain, tetap baik bahkan bersahabat. Untuk melatih anjing lebih baik dilatih di kamar, agar anjing bisa fokus. Selanjutnya, ajak anjing ke luar rumah untuk uji mental.
‘’Saya berani bawa anjing ke jalan raya, karena anjing saya taat. Kalau saya bilang sit (duduk) ya sit, go yang go. Kita dan anjing jadi hebat jika kita dan anjing sudah satu hati,’’ ujarnya.
Cok Agusnawa mengaku, anjing tak hanya satwa terapi stres. Anjing juga punya nilai ekonomi tinggi. Jika anjing sudah pintar dibuktikan dengan berapa kali juara lomba ketangkasan, harganya mencapai Rp 250 juta/ekor.
Ditanya teknis pemeliharaan, Cok Agusnawa menyebut, anjing bayi usia dibawah setahun harus diberi pakan tiga kali sehari. Jika umurnya setahun lebih, makan bisa sekali atau dua kali. Saat latihan, agar lebih antusias, anjing bisa diberi varian makanan berupa daging mentah, antara lain daging ayam. Bisa diberi tulang yang agak lembut untuk membersihkan gigi anjing. Makanan buatan jenis dog food bagus diberikan untuk memudahkan anjing saat makan. Untuk penggemukan, anjing baiknya diberi pakan nasi karena unggul karbohidrat. Biasanya dog food sedikit karbohidrat karena terbuat dari gandum bercampur daging. Ikan laut juga boleh untuk pakan anjing, asal terukur.
Pemeriksaan kesehatan cukup 6 bulan sekali karena anjing jarang sakit jika dirawat dengan bagus. Antara lain, kandang bersih, steril, makan yang sehat, dan diajak bermain. Seperti orang Bali pada umumnya, Cok Agusnawa juga mengupacarai anjing peliharaannya. Saat Tumpek Kandang, anjingnya di oton sebagai ungkapan rasa terimakasih dirinya pada hewan. ‘’Jika memang hobi, cintai anjing dengan tulus, apapun jenis anjing itu,’’ pesannya. *lsa
1
Komentar