Spanyol Jago Adu Penalti
Depak Swiss, Enrique Anggap Bukan Lotere
Kami salah satu dari 7-8 tim yang bisa menjuarai trofi Euro 2020. Kini kami menjadi salah satu dari empat tim. Dan itu fantastis. Kini kami fokus masuk final.
ST PETERSBURG, NusaBali
Spanyol melaju ke semifinal Piala Eropa 2020 usai menang adu penalti atas Swiss 3-1 (1-1), pada perempatfinal di Kretovsky Stadium, St Petersburg, Sabtu (3/7) dinihari Wita. La Furia Roja memang dikenal sebagai jago adu penalti di Piala Eropa.
Selanjutnya, di semifinal tim Matador akan menantang Italia, yang menaklukkan Belgia 2-1. Duel Spanyol vs Italia berlangsung di Wembley, Selasa (13/7) pekan depan, dalam laga ulang final 2012.
“Saya sudah mengatakan sejak awal bahwa kami adalah salah satu dari tujuh atau delapan tim yang, bukan mengada-ada, bisa menjuarai trofi ini, kini kami menjadi salah satu dari empat tim. Dan itu fantastis. Kini kami hanya fokus masuk final,"kata pelatih Spanyol Luis Enrique, di situs resmi turnamen.
Ya, unggul cepat pada menit ke-8 lewat gol bunuh diri Denis Zakaria, Spanyol sepertinya bakal menang mudah. Tapi, Swiss mampu bertahan dengan baik dan meredam setiap serangan Spanyol. Hingga akhir laga skor jadi 1-1 pada menit ke-68 usai Xherdan Shaqiri menjebol gawang Unai Simon karena kesalahan bek-bek Spanyol.
Tak ada gol lagi tercipta hingga 120 menit laga berakhir, meski Spanyol punya banyak peluang di perpanjangan waktu 2x15 menit. Dalam drama adu penalti, dua penendang Spanyol sempat gagal, yakni Sergio Busquets dan Rodri. Sedang tiga eksekutor Swiss gagal sebelum eksekusi Mikel Oryazabal memastikan kemenangan 3-1.
Bagi Spanyol, lolos lewat adu penalti bukanlah hal baru di turnamen besar. Meski pada adu penalti terakhirnya di Piala Dunia 2018 dikalahkan Rusia, Spanyol memenangi enam dari 10 laga yang berakhir adu penalti. Di Piala Eropa, bahkan Spanyol memenangi empat dari lima adu penalti terakhirya. Tiga kali menang saat adu penalti berujung kelolosan Spanyol ke laga final, yakni pada 1984 (lawan Denmark), 2008 (Italia), dan Portugal (2012).
"Ini adu penalti paling tenang yang bisa saya lalui, karena kami mengerjakan semuanya dengan baik, melakukan yang sudah kami latih, dan saya serta tim pelatih tidak perlu melakukan apapun," ujar Enrique.
Meskipun Spanyol pernah tersingkir dari Piala Dunia 2018 lewat adu penalti, Enrique tidak pernah ragu pada adu penalti saat lawan Swiss. Menurutnya, seluruh tim menaruh kepercayaan besar kepada kiper Unai Simon. Setelah itu, kata Enrique, dia dan skuatnya yang dilakukan cuma menyaksikannya dan menerima hasilnya.
"Orang bilang adu penalti itu lotere, tapi sebenarnya sama sekali tidak seperti itu. Semuanya terlibat, ya kebugaran, kemampuan menghadapi tekanan dan penjaga gawang. Tidak mungkin mengabaikan itu semua ketika Anda menang rasanya memang baik sekali,"kata Enrique.
Pemain Swiss Remo Freuler diusir keluar lapangan pada menit ke-77 tetapi Spanyol gagal memanfaatkan keunggulan jumlah pemain tersebut sehingga skor tetap 1-1 setelah perpanjangan waktu. Mereka menuntaskan laga dengan melepaskan 27 upaya gol, termasuk tiga upaya gagal dari Gerard Moreno pada perpanjangan waktu. Namun Enrique tahu para pemainnya harus menunjukkan penampilan yang jauh lebih baik dalam dua pertandingan lagi jika ingin mengangkat trofi. *ant
Selanjutnya, di semifinal tim Matador akan menantang Italia, yang menaklukkan Belgia 2-1. Duel Spanyol vs Italia berlangsung di Wembley, Selasa (13/7) pekan depan, dalam laga ulang final 2012.
“Saya sudah mengatakan sejak awal bahwa kami adalah salah satu dari tujuh atau delapan tim yang, bukan mengada-ada, bisa menjuarai trofi ini, kini kami menjadi salah satu dari empat tim. Dan itu fantastis. Kini kami hanya fokus masuk final,"kata pelatih Spanyol Luis Enrique, di situs resmi turnamen.
Ya, unggul cepat pada menit ke-8 lewat gol bunuh diri Denis Zakaria, Spanyol sepertinya bakal menang mudah. Tapi, Swiss mampu bertahan dengan baik dan meredam setiap serangan Spanyol. Hingga akhir laga skor jadi 1-1 pada menit ke-68 usai Xherdan Shaqiri menjebol gawang Unai Simon karena kesalahan bek-bek Spanyol.
Tak ada gol lagi tercipta hingga 120 menit laga berakhir, meski Spanyol punya banyak peluang di perpanjangan waktu 2x15 menit. Dalam drama adu penalti, dua penendang Spanyol sempat gagal, yakni Sergio Busquets dan Rodri. Sedang tiga eksekutor Swiss gagal sebelum eksekusi Mikel Oryazabal memastikan kemenangan 3-1.
Bagi Spanyol, lolos lewat adu penalti bukanlah hal baru di turnamen besar. Meski pada adu penalti terakhirnya di Piala Dunia 2018 dikalahkan Rusia, Spanyol memenangi enam dari 10 laga yang berakhir adu penalti. Di Piala Eropa, bahkan Spanyol memenangi empat dari lima adu penalti terakhirya. Tiga kali menang saat adu penalti berujung kelolosan Spanyol ke laga final, yakni pada 1984 (lawan Denmark), 2008 (Italia), dan Portugal (2012).
"Ini adu penalti paling tenang yang bisa saya lalui, karena kami mengerjakan semuanya dengan baik, melakukan yang sudah kami latih, dan saya serta tim pelatih tidak perlu melakukan apapun," ujar Enrique.
Meskipun Spanyol pernah tersingkir dari Piala Dunia 2018 lewat adu penalti, Enrique tidak pernah ragu pada adu penalti saat lawan Swiss. Menurutnya, seluruh tim menaruh kepercayaan besar kepada kiper Unai Simon. Setelah itu, kata Enrique, dia dan skuatnya yang dilakukan cuma menyaksikannya dan menerima hasilnya.
"Orang bilang adu penalti itu lotere, tapi sebenarnya sama sekali tidak seperti itu. Semuanya terlibat, ya kebugaran, kemampuan menghadapi tekanan dan penjaga gawang. Tidak mungkin mengabaikan itu semua ketika Anda menang rasanya memang baik sekali,"kata Enrique.
Pemain Swiss Remo Freuler diusir keluar lapangan pada menit ke-77 tetapi Spanyol gagal memanfaatkan keunggulan jumlah pemain tersebut sehingga skor tetap 1-1 setelah perpanjangan waktu. Mereka menuntaskan laga dengan melepaskan 27 upaya gol, termasuk tiga upaya gagal dari Gerard Moreno pada perpanjangan waktu. Namun Enrique tahu para pemainnya harus menunjukkan penampilan yang jauh lebih baik dalam dua pertandingan lagi jika ingin mengangkat trofi. *ant
1
Komentar