Siap Berteriak, Ketika Suara Rakyat Dibungkam
Juliarta Politisi Muda Gerindra Vokalis Dewan
DENPASAR, NusaBali
Sosok politisi muda yang juga Ketua Fraksi Gerindra DPRD Bali, I Ketut Juliarta belakangan sering bersuara lantang di DPRD Bali, terutama menyangkut kebijakan yang tidak berpihak kepada masyarakat.
Berkat sikapnya yang vokal di DPRD Bali politisi asal Banjar Nyamping, Desa Gunaksa, Kecamatan Dawan, Kabupaten Klungkung ini mengaku harus berhadapan dengan politisi kawakan yang memberikan sinyal menghadang dirinya di 2024.
Hal itu terang-terangan diungkapkan Juliarta kepada NusaBali, Rabu (7/7) siang atas sikap politiknya yang vokal dalam memimpin Fraksi Gerindra DPRD Bali. "Mungkin banyak yang tidak nyaman dan membenci secara politik. Apalagi bagi yang kepentingannya terganjal, bagi saya nggak penting. Suara kebenaran lebih penting untuk disuarakan," ujar Juliarta. Juliarta pun menangkap sinyal mulai ada yang tidak nyaman dengan sikap vokalnya.
"Sampai-sampai sudah ada yang memberikan sinyal menghadang di Pileg 2024 supaya si Juliarta tidak lolos di DPRD Bali dapil Klungkung. Ya boleh saja, tetapi politik tidak kayak matematika. Saya juga tidak mau dimatikan," ujar Anggota Komisi I DPRD Bali membidangi hukum, keamanan, politik dan pemerintahan ini.
Juliarta menegaskan bagi dirinya, sepanjang sikap politiknya yang vokal untuk kepentingan rakyat maka risikonya sudah siap ditanggung. "Namanya politik, tidak ada yang abadi. Segala sesuatu itu ada risikonya, sekarang rakyat akan menilai," ujar Juliarta tanpa beban. Belakangan ini Juliarta kerap bersuara vokal dalam menghadapi dinamika di DPRD Bali. Mulai masalah bantuan WiFi gratis ngadat di sejumlah desa, penolakan pengadaan baju seragam DPRD Bali di tengah masa Pandemi Covid-19, hingga masalah hibah yang difasilitasi dewan dipangkas. *nat
1
Komentar