3 Prajurit TNI Tewas Tertimbun Saat Gali Lubang 'Cakar Ayam' di Pancasari
Jenazah tiga prajurit TNI yang tewas dievakuasi ke RSAD Udayana Denpasar, sementara korban selamat dibawa ke RSAD Singaraja
SINGARAJA, NusaBali
Tiga prajurit TNI AD tewas tertimbun longsor saat gotong royong membersihkan sisa bencana di wilayah Dusun Dasong, Desa Pancasari, Kecamatan Sukasada, Buleleng, Kamis (29/12) siang. Sedangkan empat preajurit TNI AD lainnya selamat dari maut, namun satu di antaranya terluka karena ikut tertimbun.
Prajurit TNI yang tewas tertimbun longsor saat musibah terjadi, Kamis sore sekitar pukul 15.30 Wita, masing-masing Prada Risman (anggota Regu III Pleton Kizipur B, asal Desa Pulau Rinca, Kecamatan Komodo, Manggarai Barat, NTT), Prada Singgih Heri Prayogi (anggota Yonzipur 18/YKR, asal Dusun Krajan, Desa Tisnogambar, Kecamatan Bangsalsari, Jember, Jawa Timur), dan Prada Begi Susanto (anggota Yonzipur 18/YKR, asal Dusun Gembong, Desa Ngandong, Kecamatan Grabagan, Tuban, Jawa Timur).
Sedangkan empat prajnurit TNI yang selamat masing-masing Prada Deden Asep Hindana (anggota Yonzipur 18/YKR), Prada Lingga, Prada Komang Budiarta, dan Prada Ilham. Tiga dari mereka selamat karena sempat melompat. Namun, satu lagi ngalami bengkak di kaki kanan karena sempat ikut tertimbun longsor, yakni Prada Deden Asep Hindana.
Informasi di lapangan, saat musibah terjadi, 7 prajurit TNI yang berusia rata-rata kisaran 19-20 tahun ini tengah menggali tanah yang konon akan dijadikan pondasi cakar ayam untuk pembangunan senderan. Pekerjaan ini dilakukan karena sebelumnya, terdapat longsoran kecil di senderan akibat gerusan air hujan, hingga perlu diperkuat dengan bangunan cakar ayam.
Namun naas, tanah yang ada di bangunan senderan setinggi lebih dari 2 meter amblas hingga menimbun tiga pekerja yang sedang menggali. Saat itu, galian tanah untuk pondasi diperkirakan sudah mencapai kedalam lebih dari 1 meter. Di dalam galian itu terdapat empat prajurit, termasuk 3 personel yang tewas tertimbun.
Begitu terjadi longsor, korban yang selamat minta tolong kepada warga setempat. “Kalau kejadian pastinya, saya tidak tahu persis. Kami tahu setelah temannya minta tolong ke warga,” ujar seorang warga di sekitar lokasi TKP, Kamis kemarin.
Warga pun terjun membantu evakuasi prajurit TNI yang tewas tertimbun. Proses evakuasi dijaga ketat sejumlah personel TNI. Masyarakat yang tidak berkepentingan, termasuk awak media, dilarang mendekat, karena dikhawatirkan akan terjadi longsor susulan mengingat struktur tanahnya labil.
Begitu berhasil dievakuasi, jasad ketiga korban langsung dimasukkan ke kantong mayat. Kemudian, jasad para korban diangkut dengan ambulans untuk dibawa ke RSAD Udayana, Jalan BP Sudirman Denpasar. Hingga Kamis petang, tidak ada satu pun sumber resmi yang dapat dikonfirmasi di lokasi kejadian, termasuk dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Buleleng.
Seorang personel TNI di lapangan hanya menyatakan bahwa pihaknya akan memberikan penjelasan resmi atas kejadian ini di Denpasar. “Kami masih koordinasikan dengan atasan. Nanti akan disampaikan secara lengkap di Denpasar,” elak anggota TNI tersebut.
Sementara itu, Danrem 163/Wirasatya, Kolonel Infantri I Nyoman Cantiasa, mem-benarkan tiga anggota TNI AD tewas tertimbun longsor di Dusun Dasong, Desa Pan-casari, Kecamatan Sukasada. "Rata-rata korban berusia 19-20 tahun. Mereka baru tamat semua," jelas Nyoman Cantiasa dalam keterangan persnya di Denpasar, Kamis malam.
Terkait kronologis peristiwa, Cantiasa mengaku kegiatan yang dilakukan prajurit TNI tersebut bagian dari upaya penanganan pasca bencana alam di kawasan Bedugul, Desa Candikuning, Kecamatan Baturiti, Tabanan dan sekitarnya. Jajaran TNI terpanggil untuk melakukan pembangunan turap di seputaran lokasi yang kena bencana longsor. "Anggota kita diterjunkan dan melakukan pekerjaan turap di wilayah tersebut bersama masyarakat," jelas perwira Menengah TNI AD asal Seririt, Buleleng ini.
Namun, kata Cantiasa, tiga anggota TNI tewas tertimbun longsor saat beraktivitas. Mereka tertimbun di kedalaman 1 meter lebih. "Sebetulnya, total yang bekerja di lokasi jumlahnya 11 orang, temasuk warga. Dan, 4 anggota kita ini ikut tertarik dan tertimbun longsor," papar Cantiasa.
Menurut Cantiasa, anggota yang selamat dan warga kemudian melakukan upaya evakuasi dengan menggali timbunan secara manual. Dari empat anggota yang tertimbun longsor, satu di antaranya selamat, yakni Prada Deden. "Korban yang selamat dievakuasi ke RSUD Singaraja (Buleleng), sedangkan tiga anggota yang meninggal dievakuasi ke RSAD Udayana Denpasar," jelas Cantiasa.
Pantauan NusaBali, tiga jenazah prajurit TNI AD korban tertimbun longsor tiba di RSAD Udayana Denpasar, Kamis malam pukul 20.00 Wita. Jenazah mereka diangkut dua ambulans masing-masing milik PMI Buleleng dan RSUD Buleleng. Dua jenazah diangkut dengan ambulans PMI Buleleng nopol DK 9017 U, sementara dua jenazah lagi diangkut ambulans RSUD Buleleng nopol DK 710 U. Sejumlah keluarga dan kerabat korban tadi malam tampak berdatangan ke RSAD Udayana. Bahkan, seorang ibu yang diduga orangtua salah satu korban langsung berteriak histeris. * cr23,k19,dar
Prajurit TNI yang tewas tertimbun longsor saat musibah terjadi, Kamis sore sekitar pukul 15.30 Wita, masing-masing Prada Risman (anggota Regu III Pleton Kizipur B, asal Desa Pulau Rinca, Kecamatan Komodo, Manggarai Barat, NTT), Prada Singgih Heri Prayogi (anggota Yonzipur 18/YKR, asal Dusun Krajan, Desa Tisnogambar, Kecamatan Bangsalsari, Jember, Jawa Timur), dan Prada Begi Susanto (anggota Yonzipur 18/YKR, asal Dusun Gembong, Desa Ngandong, Kecamatan Grabagan, Tuban, Jawa Timur).
Sedangkan empat prajnurit TNI yang selamat masing-masing Prada Deden Asep Hindana (anggota Yonzipur 18/YKR), Prada Lingga, Prada Komang Budiarta, dan Prada Ilham. Tiga dari mereka selamat karena sempat melompat. Namun, satu lagi ngalami bengkak di kaki kanan karena sempat ikut tertimbun longsor, yakni Prada Deden Asep Hindana.
Informasi di lapangan, saat musibah terjadi, 7 prajurit TNI yang berusia rata-rata kisaran 19-20 tahun ini tengah menggali tanah yang konon akan dijadikan pondasi cakar ayam untuk pembangunan senderan. Pekerjaan ini dilakukan karena sebelumnya, terdapat longsoran kecil di senderan akibat gerusan air hujan, hingga perlu diperkuat dengan bangunan cakar ayam.
Namun naas, tanah yang ada di bangunan senderan setinggi lebih dari 2 meter amblas hingga menimbun tiga pekerja yang sedang menggali. Saat itu, galian tanah untuk pondasi diperkirakan sudah mencapai kedalam lebih dari 1 meter. Di dalam galian itu terdapat empat prajurit, termasuk 3 personel yang tewas tertimbun.
Begitu terjadi longsor, korban yang selamat minta tolong kepada warga setempat. “Kalau kejadian pastinya, saya tidak tahu persis. Kami tahu setelah temannya minta tolong ke warga,” ujar seorang warga di sekitar lokasi TKP, Kamis kemarin.
Warga pun terjun membantu evakuasi prajurit TNI yang tewas tertimbun. Proses evakuasi dijaga ketat sejumlah personel TNI. Masyarakat yang tidak berkepentingan, termasuk awak media, dilarang mendekat, karena dikhawatirkan akan terjadi longsor susulan mengingat struktur tanahnya labil.
Begitu berhasil dievakuasi, jasad ketiga korban langsung dimasukkan ke kantong mayat. Kemudian, jasad para korban diangkut dengan ambulans untuk dibawa ke RSAD Udayana, Jalan BP Sudirman Denpasar. Hingga Kamis petang, tidak ada satu pun sumber resmi yang dapat dikonfirmasi di lokasi kejadian, termasuk dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Buleleng.
Seorang personel TNI di lapangan hanya menyatakan bahwa pihaknya akan memberikan penjelasan resmi atas kejadian ini di Denpasar. “Kami masih koordinasikan dengan atasan. Nanti akan disampaikan secara lengkap di Denpasar,” elak anggota TNI tersebut.
Sementara itu, Danrem 163/Wirasatya, Kolonel Infantri I Nyoman Cantiasa, mem-benarkan tiga anggota TNI AD tewas tertimbun longsor di Dusun Dasong, Desa Pan-casari, Kecamatan Sukasada. "Rata-rata korban berusia 19-20 tahun. Mereka baru tamat semua," jelas Nyoman Cantiasa dalam keterangan persnya di Denpasar, Kamis malam.
Terkait kronologis peristiwa, Cantiasa mengaku kegiatan yang dilakukan prajurit TNI tersebut bagian dari upaya penanganan pasca bencana alam di kawasan Bedugul, Desa Candikuning, Kecamatan Baturiti, Tabanan dan sekitarnya. Jajaran TNI terpanggil untuk melakukan pembangunan turap di seputaran lokasi yang kena bencana longsor. "Anggota kita diterjunkan dan melakukan pekerjaan turap di wilayah tersebut bersama masyarakat," jelas perwira Menengah TNI AD asal Seririt, Buleleng ini.
Namun, kata Cantiasa, tiga anggota TNI tewas tertimbun longsor saat beraktivitas. Mereka tertimbun di kedalaman 1 meter lebih. "Sebetulnya, total yang bekerja di lokasi jumlahnya 11 orang, temasuk warga. Dan, 4 anggota kita ini ikut tertarik dan tertimbun longsor," papar Cantiasa.
Menurut Cantiasa, anggota yang selamat dan warga kemudian melakukan upaya evakuasi dengan menggali timbunan secara manual. Dari empat anggota yang tertimbun longsor, satu di antaranya selamat, yakni Prada Deden. "Korban yang selamat dievakuasi ke RSUD Singaraja (Buleleng), sedangkan tiga anggota yang meninggal dievakuasi ke RSAD Udayana Denpasar," jelas Cantiasa.
Pantauan NusaBali, tiga jenazah prajurit TNI AD korban tertimbun longsor tiba di RSAD Udayana Denpasar, Kamis malam pukul 20.00 Wita. Jenazah mereka diangkut dua ambulans masing-masing milik PMI Buleleng dan RSUD Buleleng. Dua jenazah diangkut dengan ambulans PMI Buleleng nopol DK 9017 U, sementara dua jenazah lagi diangkut ambulans RSUD Buleleng nopol DK 710 U. Sejumlah keluarga dan kerabat korban tadi malam tampak berdatangan ke RSAD Udayana. Bahkan, seorang ibu yang diduga orangtua salah satu korban langsung berteriak histeris. * cr23,k19,dar
Komentar