PPKM Darurat, Mayoritas Pedagang Pasar Seni Guwang Pilih Tutup
GIANYAR, NusaBali.com – Lengang sepanjang pandemi Covid-19, suasana Pasar Seni Guwang menjadi lebih sepi lagi di masa PPKM Darurat yang diberlakukan sejak Sabtu (3/7/2021) lalu.
Seperti yang terlihat pada Jumat (9/7/2021), nyaris semua lapak tutup. Pasar yang berada di Kecamatan Sukwati, Gianyar ini memiliki total 545 pedagang. Mereka menjual pernak pernik, souvenir, baju, kain dan kerajinan khas Bali yang dapat dijadikan oleh-oleh bagi para wisatawan. Namun hanya 20 persen yang memilih tetap buka.
Wayan Maja (55) yang merupakan Kepala Pasar Seni Guwang, Sukawati, Gianyar ini mengaku bahwa pasar memang terlihat senggang di masa PPKM Darurat ini. “Dari jumlah total 545 pedagang, hanya 20 persen yang konsisten buka di masa PPKM darurat ini,” ujarnya.
Sebelum PPKM Darurat diterapkan, Wayan Maja menyatakan bahwa Pasar Seni Guwang telah dikunjungi oleh beberapa kendaraan wisata yang membawa wisatawan lokal berkunjung ke pasar. “Sebelum PPKM Darurat, Pasar Seni Guwang sudah sedikit menggeliat, pedagang sebagian besar sudah mulai buka berjualan. Dengan adanya PPKM Darurat ini, pedagang sebagian besar kembali memilih menutup kiosnya,” ungkapnya.
FOTO: Wayan Maja .-DARMA
Wayan Maja pun menambahkan bahwa pada 28 Juni 2021, Pasar Seni Guwang mendapatkan penyuluhan terkait Sosialisasi Pasar Sehat Bersih Bebas Covid-19. Ia pun mengatakan bahwa sosialisasi tersebut merupakan persiapan Pasar Seni Guwang dalam rangka menyambut wacana kembali dibukanya wisata pada bulan Juli 2021. “Pada kenyataannya di bulan Juli 2021 ini provinsi Bali mengalami pelonjakan kasus Covid-19, yang mengharuskan pemerintah menerapkan peraturan terkait PPKM Darurat ini. Rasa kecewa dari para pedagang tentunya ada, namun kami pihak pasar mencoba mensosialisasikan kembali bahwa PPKM Darurat tersebut bertujuan mulia terhadap kesehatan bersama,” ujarnya.
PPKM Darurat tentunya memberi dampak terhadap kunjungan Pasar Seni Guwang tersebut, seperti yang diketahui mobilitas masyarakat dibatasi, dengan adanya operasi penyekatan lalu lintas yang rutin dilaksanakan pada masa PPKM darurat. “Otomatis kunjungan menurun drastis, kami dari pihak pasar berusaha berkomunikasi sesering mungkin kepada para pedagang untuk menjaga semangat berjualannya. Selain itu juga untuk media berbagi, demi menumbuhkan rasa kekeluargaan di lingkungan pasar,” tegas Wayan Maja.
I Kadek Ayu Nita salah satu pemilik kios di Pasar Seni Guwang ini pun mengatakan bahwa kunjungan sangat menurun drastis di masa PPKM darurat. Dirinya tetap memilih buka selain untuk merawat barang di toko, untuk menjadi tempat bertukar pikiran sesama pedagang di pasar. “Sebelum PPKM Darurat ini kunjungan sudah mulai terlihat, ada beberapa minibus, dan kendaraan pariwisata yang datang. Semenjak PPKM Darurat berlangsung, kunjungan ke Pasar Seni Guwang drop, mau bagaimana lagi, kami sebagai pedagang hanya bisa mematuhi peraturan yang ada,” ujarnya.
Wayan Maja pun berharap agar pandemi segera berakhir, dan aktivitas pasar berjalan normal kembali. Selain itu ia pun berharap agar keadaan kesehatan masyarakat Bali terjaga serta pulih dari kasus Covid-19 yang selama ini melanda. “Jika PPKM Darurat ini terus berlanjut dan mengalami perpanjangan, mungkin pasar akan ditutup sementara, karena biaya operasional terus berjalan, sedangkan kunjungan sepi. Yang utama adalah mewujudkan kesehatan bersama terlebih dahulu, terkait operasional pasar ke depannya akan dirundingkan bersama para pedagang dan pihak terkait, mudah-mudahan dapat beraktivitas normal kembali secepatnya,” tutupnya. *rma
1
Komentar