Deschamps Tetap Latih Prancis hingga Piala Dunia 2022
Gagal Total, Rusia Pecat Pelatih
PARIS, NusaBali
Meskipun Les Bleus tampil buruk dan tersingkir di babak perdelapan final Euro 2020, pelatih Didier Deschamps akan tetap dipertahankan hingga setelah Piala Dunia 2022.
“Tidak ada keraguan bahwa Deschamps akan membimbing timnas ke turnamen besar selanjutnya yaitu Piala Dunia 2022,” kata Presiden Federasi Sepakbola Prancis (FFF), Noel Le Graet.
Juara Piala Dunia itu bermain imbang 3-3 dengan Swiss sebelum tersingkir melalui adu penalti di babak 16 besar.
Tersingkirnya Prancis diikuti oleh rumor mundurnya Deschamps dari kursi pelatih. "Jawabannya ya. Saya berbicara panjang lebar dengannya pada hari Rabu di Guingamp," kata Le Graet.
"Masalahnya diselesaikan dalam tiga menit. Keinginannya untuk melanjutkan sangat kuat dan saya juga. Tidak ada perdebatan tentang 'Apa yang kita lakukan?' atau 'Bagaimana kita melakukannya?'"
Mantan kapten timnas Prancis itu mulai melatih Les Blues pada 2012, setelah sebelumnya melatih AS Monaco, Juventus, dan Marseille. Prancis telah memainkan 117 pertandingan di bawah Deschamps, dan mencatatkan 76 kemenangan.
Deschamps memimpin Prancis ke final Euro 2016, di mana mereka kalah dari Portugal, sebelum memenangkan Piala Dunia 2018 dengan kemenangan 4-2 atas Kroasia.
Prancis sekarang mengalihkan fokus mereka ke kualifikasi Piala Dunia 2022. Mereka memiliki dua kemenangan dan sekali imbang dari tiga pertandingan pertama mereka dan akan menghadapi Bosnia-Herzegovina di pertandingan berikutnya pada 2 September, diikuti oleh pertandingan melawan Ukraina dan Finlandia. Mereka kemudian akan bertemu Belgia di semifinal UEFA Nations League pada Oktober.
Berbeda dengan Deschamp, pelatih Stanislav Cherchesov harus rela dipecat. Performa Rusia sagat buruk di Euro 2020 dan finis sebagai juru kunci grup. Padahal Rusia digadang-gadang bisa tembus minimal fase knock out mengulang sukses mereka dalam Piala Dunia 2018 di Rusia yang melaju hingga babak perempat final.
Namun penampilan buruk mereka dalam Euro 2020 di mana mereka menelan dua kekalahan besar dan menang tipis sekalipun lebih banyak tampil di kandang sendiri, memicu kritik dari penggemar dan pengamat.
Hal itu juga mendorong para pejabat olahraga mengevaluasi kinerja tim dan membuat perubahan-perubahan selayaknya terhadap staf pelatih. Alexander Dyukov, Presiden RFS, menyatakan pihaknya sudah memutuskan untuk mengakhiri kontrak Cherchesov yang sudah bertugas sejak Agustus 2016.
"Uni Sepakbola Rusia akan mulai mencari calon untuk posisi pelatih kepala guna menyiapkan tim untuk kualifikasi Piala Dunia 2022," kata Dyukov tanpa menyebutkan siapa calon itu.
Setelah Rusia kalah besar 1-4 melawan Denmark dalam laga terakhir fase grup, Cherchesov mengatakan pemain-pemainnya kekurangan pengalaman tampil dalam turnamen besar dan terlalu banyak melakukan blunder pertahanan.
Mantan penjaga gawang tim nasional berusia 57 tahun yang berpengalaman ini sempat disanjung sebagai pahlawan nasional saat Piala Dunia 2018 setelah mengantarkan Rusia ke pencapaian terbaik sepanjang masa. *ant
Komentar