Kelingking Hancur Terkena Kembang Api
Warga Perumahan Sanggulan, Yayuk dibawa ke BRSUD Tabanan karena mata kirinya terkena serpihan mercon.
TABANAN, NusaBali
Lima orang menjadi korban ledakan kembang api saat perayaan pergantian tahun baru 2017, Sabtu (31/12) malam. Korban ledakan kembang api ini tak pandang usia, dari anak-anak hingga dewasa. Tak hanya lelaki, perempuan juga jadi korbannya. Dari lima korban ledakan mercon itu, seorang di antaranya dirawat intensif di BRSUD Tabanan karena kelingkingnya hancur.
Kelima korban ledakan kembang api itu masing-masing I Wayan Raditya, 9, I Komang Ardana, 25, Yayuk, 32, Ni Wayan Arini, 37, dan I Gusti Made Arta, 11. Kelimanya sempat dilarikan ke BRSUD Tabanan, empat sudah bisa pulang. Hanya I Komang Ardana, pemuda asal Banjar Buluh, Desa Tukad Sumaga, Kecamatan Gerokgak, Buleleng masih rawat inap karena kelingking kanan hancur dan jempolnya terluka. Ardana terkena ledakan kembang api di tempat kos, Banjar Puseh, Desa Kediri, Kecamatan Kediri, Tabanan.
Saat ditemui di sal Bougenville No 4 BRSUD Tabanan, Ardana mengaku merayakan pergantian tahun bersama keluarganya. Ia mengaku tertarik menyalakan kembang api. Sebelumnya ia mengaku beli kembang api di kawasan Desa Kediri. Malam itu, ia menyalakan kembang api dengan 5 shoot atau tembakan. Tembakan pertama hingga keempat lancar, namun yang terakhir tak kunjung meledak. Ia pun menunggu beberapa detik, setelah itu ledakan kembang api ke bawah dan mengenai tangannya.
Akibat terkena ledakan itu, Ardana langsung merintih kesakitan. Darah bercucuran dari tangan kanannya yang terluka. “Tangan terasa panas dan lemas terkena ledakan kembang api,” ungkap Ardana, Minggu (1/1). Malam itu ia ditolong adiknya, I Kade Agus Juliana, 16, yang membawanya ke BRSUD Tabanan. Setelah dibersihkan barulah ketahuan jika kelingking kanan hancur dan jempol juga terluka. “Diminta menunggu perkembangan selama satu minggu. Jika dalam kurun waktu itu kelingking tidak bisa digerakkan maka diambil tindakan amputasi,” imbuh Ardana pasrah. Ia pun mengaku kapok bermain kembang api.
Direktur BRSUD Tabanan dr Nyoman Susila saat dikonfirmasi menjelaskan, Komang Ardana dibawa ke BRSUD Tabanan sekitar pukul 23.00 Wita. Ia mengalami luka robek pada ibu jari dan jari kelingking yang hancur. Sementara empat pasien yang sempat dirawat karena terkana imbas ledakan kembang api sudah dipulangkan. Salah satunya Yayuk, 32, warga Perumahan Sanggulan, Desa Banjar Anyar, Kecamatan Kediri, Tabanan yang mata kirinya terkena serpihan kembang api. Ia dipulangkan karena tidak mengalami luka serius.
Sementara pada hari Minggu (1/1), pasien yang datang ke BRSUD Tabanan yakni I Gusti Made Adi Arta, 11, warga Banjar Biaung Tengah, Desa/Kecamatan Penebel, Tabanan mengalami luka bakar di tangan kanan. Selanjutnya Ni Wayan Arini, 37, warga Banjar Dinas Antap, Desa Antap, Kecamatan Selemadeg menderita luka bakar pada tangan kanan. Susila menerangkan, pada malam tahun baru dan selama liburan tahun baru, BRSUD Tabanan menyiagakan tiga dokter jaga per shift dan satu dokter MOD (Manager On Duty) di Bagian IRD. * d
Kelima korban ledakan kembang api itu masing-masing I Wayan Raditya, 9, I Komang Ardana, 25, Yayuk, 32, Ni Wayan Arini, 37, dan I Gusti Made Arta, 11. Kelimanya sempat dilarikan ke BRSUD Tabanan, empat sudah bisa pulang. Hanya I Komang Ardana, pemuda asal Banjar Buluh, Desa Tukad Sumaga, Kecamatan Gerokgak, Buleleng masih rawat inap karena kelingking kanan hancur dan jempolnya terluka. Ardana terkena ledakan kembang api di tempat kos, Banjar Puseh, Desa Kediri, Kecamatan Kediri, Tabanan.
Saat ditemui di sal Bougenville No 4 BRSUD Tabanan, Ardana mengaku merayakan pergantian tahun bersama keluarganya. Ia mengaku tertarik menyalakan kembang api. Sebelumnya ia mengaku beli kembang api di kawasan Desa Kediri. Malam itu, ia menyalakan kembang api dengan 5 shoot atau tembakan. Tembakan pertama hingga keempat lancar, namun yang terakhir tak kunjung meledak. Ia pun menunggu beberapa detik, setelah itu ledakan kembang api ke bawah dan mengenai tangannya.
Akibat terkena ledakan itu, Ardana langsung merintih kesakitan. Darah bercucuran dari tangan kanannya yang terluka. “Tangan terasa panas dan lemas terkena ledakan kembang api,” ungkap Ardana, Minggu (1/1). Malam itu ia ditolong adiknya, I Kade Agus Juliana, 16, yang membawanya ke BRSUD Tabanan. Setelah dibersihkan barulah ketahuan jika kelingking kanan hancur dan jempol juga terluka. “Diminta menunggu perkembangan selama satu minggu. Jika dalam kurun waktu itu kelingking tidak bisa digerakkan maka diambil tindakan amputasi,” imbuh Ardana pasrah. Ia pun mengaku kapok bermain kembang api.
Direktur BRSUD Tabanan dr Nyoman Susila saat dikonfirmasi menjelaskan, Komang Ardana dibawa ke BRSUD Tabanan sekitar pukul 23.00 Wita. Ia mengalami luka robek pada ibu jari dan jari kelingking yang hancur. Sementara empat pasien yang sempat dirawat karena terkana imbas ledakan kembang api sudah dipulangkan. Salah satunya Yayuk, 32, warga Perumahan Sanggulan, Desa Banjar Anyar, Kecamatan Kediri, Tabanan yang mata kirinya terkena serpihan kembang api. Ia dipulangkan karena tidak mengalami luka serius.
Sementara pada hari Minggu (1/1), pasien yang datang ke BRSUD Tabanan yakni I Gusti Made Adi Arta, 11, warga Banjar Biaung Tengah, Desa/Kecamatan Penebel, Tabanan mengalami luka bakar di tangan kanan. Selanjutnya Ni Wayan Arini, 37, warga Banjar Dinas Antap, Desa Antap, Kecamatan Selemadeg menderita luka bakar pada tangan kanan. Susila menerangkan, pada malam tahun baru dan selama liburan tahun baru, BRSUD Tabanan menyiagakan tiga dokter jaga per shift dan satu dokter MOD (Manager On Duty) di Bagian IRD. * d
Komentar