Semburan Belerang Muncul di Tiga Lokasi
BANGLI, NusaBali
Semburan belerang terjadi di Danau Batur, Kecamatan Kintamani, Bangli, Rabu (14/7). Semburan belerang terpantau di tiga lokasi yakni Desa Batur, Desa Buahan, dan Desa Kedisan.
Empat hari sebelum terjadi semburan belerang, terjadi angin kencang. Pada Maret lalu, semburan belerang menyababkan kematian ikan dalam jumlah besar. Perbekel Desa Kedisan, I Nyoman Gamayana, mengungkapkan para petani sangat takut dengan adanya fenomena tahunan ini. Sebab fenomena semburan belerang menyebabkan kematian ikan dalam jumlah besar. “Fenomena ini terjadi pada musim dingin seperti saat ini. Setiap tahun terjadi semburan belerang, waktu dan lokasinya tidak bisa dipastikan,” ungkap Nyoman Gamayana. Pengalaman tahun sebelumnya, semburan belerang menyebabkan ikan mati karena kekurangan oksigen dalam air. “Kematian ikan membayang-bayangi para petani. Petani belum bisa mengecek keramba karena masih ada semburan belerang,” imbuhnya.
Kadis Pertanian Ketahanan Pangan dan Perikanan (PKP) Bangli, I Wayan Sarma mengatakan, petugas penyuluh lapangan melakukan pengecekan pasca terjadi semburan belerang. Semburan belerang terpantau di tiga lokasi yakni wilayah Seked Desa Batur, Desa Kedisan dan Desa Buahan. “Semburan belerang yintensitas besar ada di tiga lokasi,” ungkapnya. Empat hari sebelum terjadi semburan belerang, terjadi angin kencang. Angin datang dari arah barat ke timur, kemudian dari arah timur ke barat. “Sudah ada tanda-tanda, baru dini hari tadi ada letupan belerang,” kata Wayan Sarma. Biasanya semburan belerang terjadi di bulan Februari, Maret atau pada musim dingin. “Semburan belerang rutin terjadi, hanya saja titik kemunculan berbeda dan intensitasnya berbeda. Warga sekitar sudah terbiasa dengan fenomena ini,” jelas Wayan Sarma. Belum terpantau adanya kematian ikan akibat semburan belerang. Masyarakat yang memiliki usaha keramba jaring apung (KJA) di sekitar lokasi tetap waspada. “Mudah-mudah semburan belerang segera berhenti. Harapan kami tidak ada kematian ikan,” harap Wayan Sarma.
Dijelaskan, pada bulan Maret lalu terjadi semburan belerang di areal Danau Batur. Lokasi terparah di Desa Buahan. Puluhan ribu kilogram ikan mati. “Di Desa Buahan terdata 11.950 kilogram ikan mati. Di Desa Abang Batu Dinding dengan kematian ikan 2.400 kilogram,” sebutnya. Menurut Wayan Sarma, semburan belerang merupakan fenomena alam yang rutin terjadi setiap tahun. Dinas PKP Bangli mengimbau petani mengatur penebaran benih ikan di KJA untuk mengurangi kematian ikan dalam jumlah besar. “Pada musim-musim terjadi semburan belerang, kami imbau petani mengatur penebaran benih,” jelas pejabat asal Tembuku, Bangli ini.
Lokasi KJA tersebar di Desa Songan A, Desa Songan B, Desa Batur Tengah, Desa Batur Utara, Desa Kedisan, Desa Buahan, Desa Abang Songan, Desa Abang Batu Dinding, dan Desa Trunyan. Berdasarkan data tahun 2020, di wilayah tersebut ada 134 kelompok. Jumlah petak 12.200 buah. “Petak paling banyak di Desa Trunyan yakni 4.082 buah,” imbuhnya. *esa
Kadis Pertanian Ketahanan Pangan dan Perikanan (PKP) Bangli, I Wayan Sarma mengatakan, petugas penyuluh lapangan melakukan pengecekan pasca terjadi semburan belerang. Semburan belerang terpantau di tiga lokasi yakni wilayah Seked Desa Batur, Desa Kedisan dan Desa Buahan. “Semburan belerang yintensitas besar ada di tiga lokasi,” ungkapnya. Empat hari sebelum terjadi semburan belerang, terjadi angin kencang. Angin datang dari arah barat ke timur, kemudian dari arah timur ke barat. “Sudah ada tanda-tanda, baru dini hari tadi ada letupan belerang,” kata Wayan Sarma. Biasanya semburan belerang terjadi di bulan Februari, Maret atau pada musim dingin. “Semburan belerang rutin terjadi, hanya saja titik kemunculan berbeda dan intensitasnya berbeda. Warga sekitar sudah terbiasa dengan fenomena ini,” jelas Wayan Sarma. Belum terpantau adanya kematian ikan akibat semburan belerang. Masyarakat yang memiliki usaha keramba jaring apung (KJA) di sekitar lokasi tetap waspada. “Mudah-mudah semburan belerang segera berhenti. Harapan kami tidak ada kematian ikan,” harap Wayan Sarma.
Dijelaskan, pada bulan Maret lalu terjadi semburan belerang di areal Danau Batur. Lokasi terparah di Desa Buahan. Puluhan ribu kilogram ikan mati. “Di Desa Buahan terdata 11.950 kilogram ikan mati. Di Desa Abang Batu Dinding dengan kematian ikan 2.400 kilogram,” sebutnya. Menurut Wayan Sarma, semburan belerang merupakan fenomena alam yang rutin terjadi setiap tahun. Dinas PKP Bangli mengimbau petani mengatur penebaran benih ikan di KJA untuk mengurangi kematian ikan dalam jumlah besar. “Pada musim-musim terjadi semburan belerang, kami imbau petani mengatur penebaran benih,” jelas pejabat asal Tembuku, Bangli ini.
Lokasi KJA tersebar di Desa Songan A, Desa Songan B, Desa Batur Tengah, Desa Batur Utara, Desa Kedisan, Desa Buahan, Desa Abang Songan, Desa Abang Batu Dinding, dan Desa Trunyan. Berdasarkan data tahun 2020, di wilayah tersebut ada 134 kelompok. Jumlah petak 12.200 buah. “Petak paling banyak di Desa Trunyan yakni 4.082 buah,” imbuhnya. *esa
1
Komentar