Pemprov Bali Gelar Upacara Ngrastiti Bhakti
Memohon Agar Pandemi Covid-19 Segera Berakhir
DENPASAR, NusaBali
Instruksi Gubernur Bali, Wayan Koster untuk elemen masyarakat Bali agar menempuh jalur niskala supaya Pandemi Covid-19 segera berakhir dimulai oleh Pemprov Bali pada Buda Umanis Prangbakat, Rabu (14/7).
Dalam upaya nunas ica memohon kepada Ida Sanghyang Widhi Wasa agar pelaksanaan PPKM Darurat untuk menanggulangi penyebaran Covid-19 bisa berjalan lancar, maka Pemprov Bali menggelar upacara Ngrastiti Bhakti secara serentak di seluruh Bali. Upacara ini dipusatkan di Pura Dalem Sakenan, di Desa Adat Serangan, Kecamatan Denpasar Selatan, Kota Denpasar.
Gubernur Bali Wayan Koster diwakili oleh Kepala Dinas Pemajuan Masyarakat Adat (PMA) Provinsi Bali I Gusti Agung Ketut Kartika Jaya Saputra dan dihadiri unsur Majelis Desa Adat (MDA) Provinsi Bali. Ngrastiti Bhakti kemarin juga dilaksanakan di 1.493 Desa Adat se Bali sesuai dengan arahan Gubernur Koster pada, Minggu (11/7) sore.
Kadis PMA Provinsi Bali, Kartika Jaya menjelaskan upacara Ngrastiti Bhakti kali ini dilaksanakan serentak oleh masyarakat Hindu di Bali, dengan tetap mengedepankan protokol kesehatan yang ketat.
Dia menambahkan secara niskala dengan tatanan upakara-upacara dresta Bali secara serentak di Pura Kahyangan Jagat/Pura Dang Kahyangan sampai Pura Kahyangan Tiga/Kahyangan Desa di seluruh Desa Adat di Bali. “Untuk pelaksanaan di tingkat desa dikoordinir oleh Desa Adat. Jadi Desa Adat seluruh Bali yang berjumlah 1.493 mengkoordinir pelaksanaan upacara di Pura Khayangan Tiga masing-masing,” ujar mantan Kadis Kependudukan, Catatan Sipil dan Transmigrasi Provinsi Bali ini.
Kartika Jaya mengatakan pelaksanaan upacara ini bertujuan untuk memohon ampun ke hadapan Ida Sanghyang Widhi Wasa serta memohon berkat-Nya dalam situasi ini. “Kita juga berdoa semoga pelaksanaan PPKM kali ini bisa berjalan lancar serta pandemi Covid-19 bisa segera berakhir,” imbuh birokrat asal Desa Gubug, Kecamatan/Kabupaten Tabanan ini seraya berharap pelaksanaan PPKM Darurat kali ini bisa menekan angka pertumbuhan kasus baru di Bali.
Lebih jauh Kartika Jaya juga mengungkapkan jika pelaksanaan upacara Ngrastiti Bhakti di tingkat desa diharapkan tetap menerapkan protokol kesehatan serta menghindari terjadinya kerumunan. “Kita berharap segala upaya yang kita tempuh baik secara sakala dan niskala bisa mengembalikan Jagat Bali kembali normal,” tandasnya.
Seperti diberitakan pandemi Covid-19 yang tak kunjung mereda membuat segala daya upaya dilakukan pemerintah. Gubernur Bali Wayan Koster mengajak Krama Bali di 1.493 Desa Adat di Bali melakukan upaya niskala dengan upacara ngrastiti bhakti pada Buda Umanis Prangbakat, Rabu (14/7). Ngrastiti bhakti supaya digelar dengan proses nyejer (memohon dengan sarana upacara) selama 14 hari ke depannya melalui Pura Kahyangan Tiga dan Pura Sad Kahyangan.
Hal itu disampaikan Gubernur Koster di sela-sela rapat dengan Kepala Desa, Bendesa Adat se-Bali secara virtual dari Gedung Jaya Sabha , Denpasar, Minggu (11/7) lalu. Dalam arahannya Gubernur Koster juga meminta kepada desa/kelurahan dan desa adat supaya menghidupkan kembali satgas gotong-royong di desa adat, serta desa/kelurahan. Pola ini dinilai bisa menekan aktifitas masyarakat yang tak terkendali alias masih bengkung. "Untuk mempercepat pengendalian aktifitas masyarakat, maka satgas gotong-royong supaya diaktifkan kembali. Relawan juga diaktifkan kembali, tugasnya sekala niskala," ujar Gubernur Koster yang kemarin didampingi sejumlah pejabat organisasi perangkat daerah Provinsi Bali. *nat
1
Komentar