DPRD Bali Minta Pemerintah Cairkan Bantuan
Disel Astawa menegaskan dalam pelaksanaan PPKM Darurat pemerintah pusat melalui Presiden Joko Widodo (Jokowi) telah tegas menyampaikan rakyat jangan sampai kelaparan.
DENPASAR, NusaBali
Pelaksanaan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat 3-20 Juli 2021, mengharuskan masyarakat berdiam diri di rumah. Wakil Ketua Komisi IV DPRD Bali Dapil Badung membidangi kesehatan dan kesra , I Wayan Disel Astawa di Gedung DPRD Bali, Kamis (15/7) pagi, mendesak pemerintah segera mencairkan dana bantuan untuk masyarakat yang melaksanakan PPKM darurat.
Menurut Disel Astawa pelaksanaan PPKM Darurat selama 3 pekan membuat masyarakat khususnya di Kabupaten Badung yang bertumpu dari sektor pariwisata ekonominya sudah tak bergerak. "Hotel tutup, kegiatan UMKM juga tutup. Sektor-sektor yang selama ini jadi usaha rakyat kecil juga tutup. Dengan PPKM Darurat ya harus segera ada keberimbangan dengan segera cairkan bantuan ke masyarakat. Logikanya kan begitu?" kata Disel Astawa.
Disel yang kemarin didampingi anggota Komisi IV Dapil Badung dari Fraksi Golkar Wayan Rawan Atmaja menegaskan PPKM Darurat sangat disiplin diikuti masyarakat. Karena mereka paham kesehatan lebih penting. Namun harus ada jaminan mereka bisa terpenuhi kebutuhan hidupnya. "Okelah kesehatan itu penting, tetapi ekonomi jangan sampai terhenti. Kalau mereka harus diam di rumah maka dapur berhenti mengepul, ya solusi bantuan ke rumah-rumah berbasis kepala keluarga (KK) dicairkan," ucap politisi Gerindra yang juga Bendesa Adat Ungasan Kecamatan Kuta Selatan, Kabupaten Badung ini.
Disel Astawa menegaskan dalam pelaksanaan PPKM Darurat pemerintah pusat melalui Presiden Joko Widodo (Jokowi) telah tegas menyampaikan rakyat jangan sampai kelaparan. "Sampai hari ini rakyat banyak yang keluhkan pengetatan aktivitas masyarakat, tetapi bantuan tidak diberikan," kata mantan Anggota DPRD Badung 2 periode ini.
Apalagi, kata Disel Astawa ada wacana pelaksanaan PPKM Darurat akan diperpanjang sampai Agustus mendatang. "Sejak awal pemerintah sudah mengkampanyekan bahwa Covid-19 ini harus dihadapi dengan kebiasaan baru alias hidup berdampingan dengan Covid-19," tandas Disel Astawa.
"Kalau terus PPKM, masyarakat perlu makan bagaimana? Nanti kasus positif Covid-19 tidak melandai, PPKM Darurat makin panjang apakah kita masih kuat? Kan pemerintah pernah sampaikan, ke depan kita hidup berdampingan dengan Covid-19. Dengan kebiasaan baru alias new normal, dengan prokes. Kalau diperpanjang PPKM Darurat ini, saya khawatir juga dengan emosional masyarakat. Mereka bukannya mati kena virus, tapi karena lapar," ucap Disel Astawa.
Sementara Rawan Atmaja secara terpisah menyebutkan hal senada, sekarang ini dengan PPKM Darurat membuat kondisi ekonomi masyarakat terhenti total. Tidak diikuti oleh masyarakat dalam aturan ada sanksi tegasnya. Sehingga menjadi dilematis. "Isu soal PPKM Darurat diperpanjang menjadi kekhawatiran masyarakat di bawah. Apalagi di Kabupaten Badung, ekonomi sudah tak bergerak, hotel dan usaha kecil sudah tutup semua, sedih juga. Memang harus ada solusi antara kesehatan dan ekonomi supaya sama -sama jalan," ujar politisi Golkar asal Kelurahan Bualu, Kecamatan Kuta Selatan, Kabupaten Badung ini. *nat
Pelaksanaan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat 3-20 Juli 2021, mengharuskan masyarakat berdiam diri di rumah. Wakil Ketua Komisi IV DPRD Bali Dapil Badung membidangi kesehatan dan kesra , I Wayan Disel Astawa di Gedung DPRD Bali, Kamis (15/7) pagi, mendesak pemerintah segera mencairkan dana bantuan untuk masyarakat yang melaksanakan PPKM darurat.
Menurut Disel Astawa pelaksanaan PPKM Darurat selama 3 pekan membuat masyarakat khususnya di Kabupaten Badung yang bertumpu dari sektor pariwisata ekonominya sudah tak bergerak. "Hotel tutup, kegiatan UMKM juga tutup. Sektor-sektor yang selama ini jadi usaha rakyat kecil juga tutup. Dengan PPKM Darurat ya harus segera ada keberimbangan dengan segera cairkan bantuan ke masyarakat. Logikanya kan begitu?" kata Disel Astawa.
Disel yang kemarin didampingi anggota Komisi IV Dapil Badung dari Fraksi Golkar Wayan Rawan Atmaja menegaskan PPKM Darurat sangat disiplin diikuti masyarakat. Karena mereka paham kesehatan lebih penting. Namun harus ada jaminan mereka bisa terpenuhi kebutuhan hidupnya. "Okelah kesehatan itu penting, tetapi ekonomi jangan sampai terhenti. Kalau mereka harus diam di rumah maka dapur berhenti mengepul, ya solusi bantuan ke rumah-rumah berbasis kepala keluarga (KK) dicairkan," ucap politisi Gerindra yang juga Bendesa Adat Ungasan Kecamatan Kuta Selatan, Kabupaten Badung ini.
Disel Astawa menegaskan dalam pelaksanaan PPKM Darurat pemerintah pusat melalui Presiden Joko Widodo (Jokowi) telah tegas menyampaikan rakyat jangan sampai kelaparan. "Sampai hari ini rakyat banyak yang keluhkan pengetatan aktivitas masyarakat, tetapi bantuan tidak diberikan," kata mantan Anggota DPRD Badung 2 periode ini.
Apalagi, kata Disel Astawa ada wacana pelaksanaan PPKM Darurat akan diperpanjang sampai Agustus mendatang. "Sejak awal pemerintah sudah mengkampanyekan bahwa Covid-19 ini harus dihadapi dengan kebiasaan baru alias hidup berdampingan dengan Covid-19," tandas Disel Astawa.
"Kalau terus PPKM, masyarakat perlu makan bagaimana? Nanti kasus positif Covid-19 tidak melandai, PPKM Darurat makin panjang apakah kita masih kuat? Kan pemerintah pernah sampaikan, ke depan kita hidup berdampingan dengan Covid-19. Dengan kebiasaan baru alias new normal, dengan prokes. Kalau diperpanjang PPKM Darurat ini, saya khawatir juga dengan emosional masyarakat. Mereka bukannya mati kena virus, tapi karena lapar," ucap Disel Astawa.
Sementara Rawan Atmaja secara terpisah menyebutkan hal senada, sekarang ini dengan PPKM Darurat membuat kondisi ekonomi masyarakat terhenti total. Tidak diikuti oleh masyarakat dalam aturan ada sanksi tegasnya. Sehingga menjadi dilematis. "Isu soal PPKM Darurat diperpanjang menjadi kekhawatiran masyarakat di bawah. Apalagi di Kabupaten Badung, ekonomi sudah tak bergerak, hotel dan usaha kecil sudah tutup semua, sedih juga. Memang harus ada solusi antara kesehatan dan ekonomi supaya sama -sama jalan," ujar politisi Golkar asal Kelurahan Bualu, Kecamatan Kuta Selatan, Kabupaten Badung ini. *nat
Komentar