Virus Varian Delta Sudah Rambah Bali
Rekor, Dalam Sehari di Bali Muncul 843 Kasus Covid-19
Kadis Kesehatan Ketut Suarjaya sebut varian Delta B.1.617.2 jadi salah satu pemicu lonjakan kasus Covid-19 di Bali
DENPASAR, NusaBali
Kasus harian Covid-19 di Bali mencapai rekor tertinggi, Kamis (15/7), ketika muncul 843 kasus baru, bersamaan dengan 420 pasien sembuh dan 14 pasien meninggal. Ledakan kasus ini, salah satunya, disebut-sebut karena munculnya varian Delta B.1.617.2 di Bali.
Kepala Dinas Keseshatan Provinsi Bali, dr I Ketut Suarjaya, menyatakan telah ditemukan 3 pasien positif Covid-19 varian baru yakni Delta B.1.617.2. Temuan varian baru ini diprediksi menjadi salah satu pemicu cepatnya penyebaran kasus Covid-19 belakangan.
Menurut Suarjaya, kasus positif Covid-19 varian Delta B.1.617.2 tersebut menginfeksi 3 warga. Dua (2) orang di antaranya berjenis kelamin laki-laki usia masing-masing 20 tahun dan 50 tahun, sementara 1 lagi perempuan berumur 48 tahun. "Kasus varian baru Delta B.1.617.2 ditemukan di Denpasar dan Badung," ujar Suarjaya tanpa merinci asal desa si pasien Covid-19 varian baru tersebut saat dikon-firmasi NusaBali di Denpasar, Kamis kemarin.
Suarjaya menyebutkan, adanya varian baru di Bali ini diketahui setelah ada pemeriksaan sampel kasus positif Covid-19 oleh Kementerian Kesehatan (Kemenkes). Kemudian, Kemenkes mengkonfirmasi masalah ini ke Dinas Kesehatan Provinsi Bali, Rabu sore.
Akhirnya, kasus temuan baru ini dilaporkan ke Gubernur Bali, Wayan Koster. "Ini jadi warning kita harus semakin waspada dan tetap diam di rumah," tandas birokrat asal Desa Pengastulan, Kecamatan Seririt, Buleleng ini.
Versi Suarjaya, temuan kasus Covid-19 varian Delta ini sedang ditelusuri menyangkut kontak erat 3 pasien tadi. Tracing (penelusuran) digencarkan untuk memastikan upaya pencegahan dan menghindari kian masifnya penularan Covid-19 varian baru.
"Varian Delta B.1.617.2 ini lebih cepat menularnya dan lebih berbahaya. Maka, jalankan PPKM Darurat dengan disiplin. Kalau tidak ada keperluan mendesak, lebih baik di rumah saja," pinta Suarjaya.
Dia menegaskan, virus varian baru jenis apa pun tidak mengenal orang apakan sudah vaksinasi atau belum. "Walaupun sudah divaksin, bukan berarti terbebas dari virus. Kalau tidak disiplin Prokes, virus tetap bisa menginfeksi," warning mantan Kabid Penanggulangan dan Pencegahan Penyakit Dinas Kesehatan Provinsi Bali ini.
Gubernur Koster sebelumnya mengumumkan 2 orang krama Bali ter-infeksi Covid-19 varian baru. Satu di antaranya pasien asal Badung, yang terinfeksi varian baru dari Afrika Selatan dengan kode B.1.351. Sedangkan satunya lagi pasien asal Denpasar, yang terinfeksi varian baru dari Inggris dengan kode B.1.1.7.
Untuk pasien terinfeksi Covid-19 varian Afrika Selatan di Badung dinyatakan meninggal dunia di RSUP Sanglah, Denpasar. Sedangkan pasien terinfeksi varian baru dari Inggris asal Denpasar dinyatakan berhasil sembuh. Pasien asal Denpasar ini sebelumnya sudah menjalani vaksinasi sebanyak 2 kali, sementara pasien asal Badung yang akhirnya belum menjalani vaksinasi.
Sementara itu, per Kamis kemarin, terjadi ledakan kasus Covid-19 di Bali hingga mencapai rekor haris tertinggi, yakni 843 kasus baru. Berdasarkan data terbaru yang dirilis Satgas Penanganan Covid-19 Provinsi Bali, dari 843 kasus baru ini 137 orang di antaranya merupakan pelaku perjalanan dalam negeri (PPDN), sementara sisanya 706 orang transmisi lokal (penularan di daerah). Ini menumbangkan rekor tertinggi sehari sebelumnya, Rabu (14/7), ketika di Bali muncul 791 kasus baru Covid-19.
Tambahan kasus terbanyak per 15 Juli 2021 kemarin lagi-lagi muncul di Kota Denpasar mencapai 392 kasus baru. Mereka terdiri dari 65 orang PPDN dan 297 orang transmisi lokal. Sedangkan tambahan kasus terbanyak kedua terjadi di Kabupaten Badung mencapai 144 kasus baru, disusul Buleleng (100 kasus baru), Tabanan (70 kasus baru), Jembrana (45 kasus baru), Gianyar (42 kasus baru), Bangli (29 kasus baru), Klungkung (26 kasus baru), dan Karangasem (21 kasus baru), selain juga dari luar daerah Bali (3 kasus baru), dan WNA (1 kasus baru).
Walhasil, total kumulatif kasus Covid-19 di Bali sejak awal pandemi bulan Maret 2020 hingga kini mencapai 58.331 kasus. Jumlah kasus terbanyak berada di Kota Denpasar mencapai 18.791 kasus, disusul Badung (10.918 kasus), Gianyar (6.222 kasus), Tabanan (5.669 kasus), Buleleng (5.134 kasus), Jembrana (2.924 kasus), Bangli (2.785 kasus), Karangasem (2.103 kasus), dan Klungkung paling steril (dengan 2.000 kasus).
Pada saat bersamaan, Kamis kemarin, terdapat tambahan 420 pasien Covid-19 di Bali yang berhasil sembuh. Walhasil, jumlah kumulatif pasien Covid-19 yang sudah berhasil sembuh kini mencapai 50.829 orang. Tingkat kesembuhan di Bali berkisar 87,14 persen dari total 58.331 kasus positif. Padahal, sebulan lalu angka kesembuhan di Bali sempat tembus rekor tertinggi hampir 96,00 persen.
Hingga saat ini, jumlah kasus aktif (pasien Covid-19 yang masih dirawat di rumah sakit dan tempat karantina) di Bali mencapai 5.797 orang atau 9,94 persen dari total 58.331 kasus positif. Sedangkan jumlah kumulatif pasien Covid-19 di Bali yang meninggal dunia hingga saat ini mencapai 1.705 orang atau 2,92 persen dari total 58.331 kasus. *nat,nar
Kepala Dinas Keseshatan Provinsi Bali, dr I Ketut Suarjaya, menyatakan telah ditemukan 3 pasien positif Covid-19 varian baru yakni Delta B.1.617.2. Temuan varian baru ini diprediksi menjadi salah satu pemicu cepatnya penyebaran kasus Covid-19 belakangan.
Menurut Suarjaya, kasus positif Covid-19 varian Delta B.1.617.2 tersebut menginfeksi 3 warga. Dua (2) orang di antaranya berjenis kelamin laki-laki usia masing-masing 20 tahun dan 50 tahun, sementara 1 lagi perempuan berumur 48 tahun. "Kasus varian baru Delta B.1.617.2 ditemukan di Denpasar dan Badung," ujar Suarjaya tanpa merinci asal desa si pasien Covid-19 varian baru tersebut saat dikon-firmasi NusaBali di Denpasar, Kamis kemarin.
Suarjaya menyebutkan, adanya varian baru di Bali ini diketahui setelah ada pemeriksaan sampel kasus positif Covid-19 oleh Kementerian Kesehatan (Kemenkes). Kemudian, Kemenkes mengkonfirmasi masalah ini ke Dinas Kesehatan Provinsi Bali, Rabu sore.
Akhirnya, kasus temuan baru ini dilaporkan ke Gubernur Bali, Wayan Koster. "Ini jadi warning kita harus semakin waspada dan tetap diam di rumah," tandas birokrat asal Desa Pengastulan, Kecamatan Seririt, Buleleng ini.
Versi Suarjaya, temuan kasus Covid-19 varian Delta ini sedang ditelusuri menyangkut kontak erat 3 pasien tadi. Tracing (penelusuran) digencarkan untuk memastikan upaya pencegahan dan menghindari kian masifnya penularan Covid-19 varian baru.
"Varian Delta B.1.617.2 ini lebih cepat menularnya dan lebih berbahaya. Maka, jalankan PPKM Darurat dengan disiplin. Kalau tidak ada keperluan mendesak, lebih baik di rumah saja," pinta Suarjaya.
Dia menegaskan, virus varian baru jenis apa pun tidak mengenal orang apakan sudah vaksinasi atau belum. "Walaupun sudah divaksin, bukan berarti terbebas dari virus. Kalau tidak disiplin Prokes, virus tetap bisa menginfeksi," warning mantan Kabid Penanggulangan dan Pencegahan Penyakit Dinas Kesehatan Provinsi Bali ini.
Gubernur Koster sebelumnya mengumumkan 2 orang krama Bali ter-infeksi Covid-19 varian baru. Satu di antaranya pasien asal Badung, yang terinfeksi varian baru dari Afrika Selatan dengan kode B.1.351. Sedangkan satunya lagi pasien asal Denpasar, yang terinfeksi varian baru dari Inggris dengan kode B.1.1.7.
Untuk pasien terinfeksi Covid-19 varian Afrika Selatan di Badung dinyatakan meninggal dunia di RSUP Sanglah, Denpasar. Sedangkan pasien terinfeksi varian baru dari Inggris asal Denpasar dinyatakan berhasil sembuh. Pasien asal Denpasar ini sebelumnya sudah menjalani vaksinasi sebanyak 2 kali, sementara pasien asal Badung yang akhirnya belum menjalani vaksinasi.
Sementara itu, per Kamis kemarin, terjadi ledakan kasus Covid-19 di Bali hingga mencapai rekor haris tertinggi, yakni 843 kasus baru. Berdasarkan data terbaru yang dirilis Satgas Penanganan Covid-19 Provinsi Bali, dari 843 kasus baru ini 137 orang di antaranya merupakan pelaku perjalanan dalam negeri (PPDN), sementara sisanya 706 orang transmisi lokal (penularan di daerah). Ini menumbangkan rekor tertinggi sehari sebelumnya, Rabu (14/7), ketika di Bali muncul 791 kasus baru Covid-19.
Tambahan kasus terbanyak per 15 Juli 2021 kemarin lagi-lagi muncul di Kota Denpasar mencapai 392 kasus baru. Mereka terdiri dari 65 orang PPDN dan 297 orang transmisi lokal. Sedangkan tambahan kasus terbanyak kedua terjadi di Kabupaten Badung mencapai 144 kasus baru, disusul Buleleng (100 kasus baru), Tabanan (70 kasus baru), Jembrana (45 kasus baru), Gianyar (42 kasus baru), Bangli (29 kasus baru), Klungkung (26 kasus baru), dan Karangasem (21 kasus baru), selain juga dari luar daerah Bali (3 kasus baru), dan WNA (1 kasus baru).
Walhasil, total kumulatif kasus Covid-19 di Bali sejak awal pandemi bulan Maret 2020 hingga kini mencapai 58.331 kasus. Jumlah kasus terbanyak berada di Kota Denpasar mencapai 18.791 kasus, disusul Badung (10.918 kasus), Gianyar (6.222 kasus), Tabanan (5.669 kasus), Buleleng (5.134 kasus), Jembrana (2.924 kasus), Bangli (2.785 kasus), Karangasem (2.103 kasus), dan Klungkung paling steril (dengan 2.000 kasus).
Pada saat bersamaan, Kamis kemarin, terdapat tambahan 420 pasien Covid-19 di Bali yang berhasil sembuh. Walhasil, jumlah kumulatif pasien Covid-19 yang sudah berhasil sembuh kini mencapai 50.829 orang. Tingkat kesembuhan di Bali berkisar 87,14 persen dari total 58.331 kasus positif. Padahal, sebulan lalu angka kesembuhan di Bali sempat tembus rekor tertinggi hampir 96,00 persen.
Hingga saat ini, jumlah kasus aktif (pasien Covid-19 yang masih dirawat di rumah sakit dan tempat karantina) di Bali mencapai 5.797 orang atau 9,94 persen dari total 58.331 kasus positif. Sedangkan jumlah kumulatif pasien Covid-19 di Bali yang meninggal dunia hingga saat ini mencapai 1.705 orang atau 2,92 persen dari total 58.331 kasus. *nat,nar
1
Komentar