Pipa PDAM Hancur, 5.500 KK Tak Dapat Pasokan Air
Musibah Truk Terjungkal di Jalur Amlapura-Singaraja Kawasan Peladung
AMLAPURA, NusaBali
Truk Tronton hitam bernopol DK 9482 MD milik PT Sinar Bali Binakarya dari Semarapura Kelod, Kecamatan Klungkung terjungkal ke sawah di Jalur Utama Amlapura-Singaraja kawasan Lingkungan Peladung, Kelurahan Padangkerta, Kecamatan Karangasem, Kamis (15/7) siang.
Terjungkalnya truk bemuatan pasir ini hancurkan pipa PDAM, sehingga 5.500 KK pelanggan di 11 titik kawasan tidak dapat pasokan air bersih. Truk Tronton DK 9482 MD yang dikemudikan I Ketut Sutama, 53, asal Desa Satra, Kecamatan Klungkung terjungkal ke sawah yang posisinya sekitar 2 meter di bawah sisi timur badan jalan. Karena truk terjungkal, bahu jalan jebol dengan lebar sekitar 1,5 meter hingga menggerus aspal. Bahu jalan di sisi timur jebol sepanjang meter, hingga menghancurkan pipa 6 dim milik Perumda Tirta Tohlangkir Karangasem. Beruntung, sopir Ketut Sutama yang saat itu mengajak istrinya, Andriani, 50, se-lamat dari maut tanpa terluka sedikit pun.
Saat kecelakaan terjadi, Kamis siang sekitar pukul 14.00 Wita, Truk Tronton DK 9482 MD yang dikemudikan Ketut Sutama melaju dari arah utara menuju Kota Amlapura. Truk ini dalam perjalanan balik dari mengambil 20 meter kubik pasir di Banjar Muntig, Desa Tulamben, Ke-camatan Kubu, Karangasem untuk dibawa ke Desa Pesingghan, Kecamatan Dawan, Klungkung.
Awalnya, perjalanan jalur tanjakan kawasan Desa Tulamben hingga Desa Tista, Kecamatan Abang, aman-aman saja. Namun, begitu memasuki lokasi TKP di jalan menurun landai di Lingkungan Peladung, Kelurahan Padangkerta, tiba-tiba truk ini kehilangan kendali dan langsung menjebol bahu jalan, kemudian terjungkal ke sawah di sebelah timur.
Terjungkalnya truk ini bukan hanya menyebabkan material 20 meter kubik pasir tumpah menimbun sawah yang berisi tanaman padi umur 1,5 bulan. Pipa 1 dime milik PDAM atau Perumda Tirta Tohlangkir Karangasem juga hancur.
Sopir Ketut Sutama mengakui setelah truknya terjungkal ke sawah, dia dan istrinya berhasil keluar dari pintu samping kanan. Pasalnya, truk terjungkap dalam posisi bagian sisi kiri menindih lahan sawah. "Saya tidak mengerti, kenapa kendaraan terjungkal justru saat melintasi jalan datar. Kejadiannya begitu cepat, saya tidak bisa mengendalikan kendaraan," jelas Ketut Sutama seraya menyebut Truk Tronton buatan tahun 2006 itu masih layak pakai.
Sementara itu, patahnya pima 1 dim milik Perumda Tirta Tohlangkir Karangasem, menyebabkan pasokan air bersih di 11 titik kiawasan tersumbat. Menurut Direktur Perumda Tirta Tohlangkir, I Gusti Made Singarsi, ada 5.500 pelanggan yang terganggu pasokan airnya.
Ada pun 11 kawasan yang macet suplai airnya akibat musibah Truk Tronton terjungkal ke sawah ini, semuanya masuk wilayah perkotaan. Rinciannya, kawasan Jalan Gunung Agung Amlapura yang terganggu pasokan airnya sebanyak 596 KK), Jalan Jeruk Amlapura (sebanyak 595 KK), Jalan Surapati Amlapura (sebanyak 590 KK), Jalan Anggrek Amlapura (542 KK), Jalan Kurusetra Amlapura (517 KK), Jalan Sandat Amlapura (492 KK), Jalan Nenas Amlapura (488 KK), Jalan Strawberry Amlapura (459 KK), Jalan Samanhudi Amlapura (452 KK), Jalan Serma Natih Amlapura (441 KK), dan Jalan Veteran Amlapura (sebanyak 328 KK).
IGM Singasri mengaku berusaha agar pasokan air kepada 5.500 KK pelanggan segera teratasi. "Kami langsung melakukan penyambungan pipa sepanjang 8 meter, agar malam ini (tadi malam) air bisa didistribusikan. Mudah-mudahan air bisa mengalir sesuai target. Tentu saja nanti air yang mengalir awalnya masih kotor, karena pipa kemasukan lumpur," jelas Singasri.
Disinggung soal kemungkinan pipa yang baru disambung bisa patah lagi saat Truk Tronton dievakuasi, menurut Singarsi, pihaknya siapkan skenario. “Saat evakuasi truk terjungkal, pipa dilepas lagi, kemudian setelah selesai disambung kembali,” lanjut tokoh asal Lingkungan Karangsokong, Kelurahan Subagan, Kecamatan Karangasem ini.
Menurut Singarsi, secara teknis penanganan pipa yang patah akibat truk terjungkal ini tidak ada kendala. Sebab, kerusakannya sudah jelas, pipa patah dan lepas sepanjang 8 meter. Kemarin pihaknya sudah langsung membawakan pipa pengganti ke lokasi TKP. "Kami tidak menghitung kerugian yang dialami Perumda Tirta Tohlangkir. Yang terpenting, penanganan cepat sehingga suplai air bisa langsung dialirkan ke pelanggan," tandas Singarsi, yang sudah menjabat Direktur Perumda Tirta Tohlangkir Karangasem sejak tahun 2016. *k16
1
Komentar