Sebanyak 1.300 Pasien Covid-19 di Denpasar Jalani Isolasi Mandiri
DENPASAR, NusaBali
Sebanyak 1.300 pasien positif Covid-19 di Kota Denpasar masih melakukan isolasi mandiri (isoman) karena terkendala tempat isolasi terpusat.
Pemkot saat ini masih mengoptimalkan bantuan dari Pemerintah Provinsi Bali untuk isolasi, karena terkendala anggaran untuk menambah tempat. Hal itu diungkapkan Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Kota Denpasar I Dewa Gede Rai, Kamis (15/7). Menurut dia, pelaksanaan isolasi mandiri dilakukan karena sampai saat ini pemkot terkendala biaya untuk penyediaan tempat. Untuk saat ini, pemkot hanya memiliki satu tempat isolasi di salah satu hotel di Denpasar.
Di satu hotel itu Pemkot Denpasar hanya bisa membiayai sebanyak 140 kamar. Sampai saat ini kamar yang sudah terisi sebanyak 60 kamar. Sisanya, masih menunggu penjemputan. Akan tetapi, Dewa Rai mengatakan, dengan banyaknya kasus positif setiap harinya, sisa kamar itu dipastikan tidak akan bisa menampung semua warga yang positif Covid-19.
Apalagi, saat ini peningkatan kasus harian positif Covid-19 di Kota Denpasar semakin tinggi. “Ada sebanyak 1.300 lebih warga yang dinyatakan positif Covid-19, masih menjalani isolasi mandiri. Mereka diberikan isolasi mandiri karena ketersediaan kamar masih terbatas," ucap Dewa Rai, Kamis kemarin.
Kendati diberikan isolasi secara mandiri, Dewa Rai mengatakan rumah warga yang positif Covid-19 dipastikan sudah memenuhi persyaratan untuk isolasi mandiri. "Sudah pasti memenuhi syarat untuk isolasi mandiri. Mereka yang diberikan isolasi mandiri dipastikan tanpa gejala. Kalau bergejala mereka akan dibawa ke RSUD Wangaya," imbuh Dewa Rai.
Sementara, untuk kapasitas bed RSUD Wangaya yang ada sebanyak 72 bed saat ini sudah terisi penuh. "Untuk memindahkan warga isolasi mandiri, Pemkot Denpasar masih memerlukan tempat yang memadai. Saat ini kami belum meninjau tempat untuk melakukan isolasi mandiri. Untuk sementara akan dioptimalkan kerjasama dengan Pemprov untuk bisa memanfaatkan tempat-tempat seperti Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan (LPMP), Bapelkes, dan BPK Pering," tandas Dewa Rai. *mis
Komentar