Gabsi Karangasem Sosialisasikan Bridge kepada Anak-Anak
AMLAPURA, NusaBali.com - Bagi sebagian besar masyarakat Bali, bridge masih terdengar asing.
Untuk itu, permainan yang mempergunakan kartu serta menggunakan strategi dalam memainkannya tersebut kini mulai diperkenalkan oleh induk organisasi bridge di Indonesia, Gabsi (Gabungan Bridge Indonesia).
Seperti yang dilakukan oleh Pengda Gabsi Karangsem, dengan memperkenalkan bridge kepada anak-anak yang ada di wilayah Karangasem lewat program Bridge Membumi.
Sosialisasi di wantilan Rumah BCC (Bali Caring Community), Besakih, Rendang, Karangasem, Kamis (15/7/2021), dilakukan dengan suasana yang menyenangkan bertajuk ‘Bermain Kartu Bersama Gabsi Karangasem’.
Dalam kesempatan itu para peserta diajak untuk melihat cara bermain bridge, dan apa saja perangkat permainan bridge, termasuk meja, kartu, bidding box, maupun bidding sheetnya.
“Istilah Bridge Membumi ini kami berikan dalam upaya sosialisasi bridge kepada khalayak umum, khususnya para pelajar di jenjang pendidikan dasar SD dan SMP,” terang Putu Gede Asnawa Dikta, Ketua Pengurus Daerah Gabsi Karangsem.
Asnawa Dikta menambahkan, mengingat adanya pandemi Covid-19 dan diberlakukannya PPKM Darurat, sosialisasi bridge terpaksa dilakukan secara terbatas dengan protokol kesehatan ketat dan hanya mengundang 10-15 orang siswa SD/SMP. Selain itu, sosialisasi juga dilakukan melalui media online, menggunakan aplikasi zoom meeting dan platform youtube. Dari sana masyarakat diharapkan dapat menyaksikan cara bermain bridge secara berulang-ulang.
“Kebetulan di Rumah BCC ada wantilan yang luasnya memadai untuk latihan 10-15 orang, itu sangat mencukupi untuk mentaati aturan prokes PPKM Darurat,” ujar Asnawa Dikta yang mengaku sudah meneken MoU dengan Rumah BCC untuk melakukan beberapa kegiatan terkait bridge.
Lebih lanjut ia menambahkan, dipilihnya anak-anak SD dan SMP pada sosialisasi yang baru pertama kali dilakukan Gabsi Karangasem tersebut, bertujuan untuk mempersiapkan program Gabsi Karangasem yang lebih lanjut yakni, Bridge Masuk Sekolah.
Asnawa Dikta beralasan permainan bridge sangat cocok sebagai salah satu media pendidikan anak yaitu untuk membentuk penguatan karakter dan berpikir kritis yang sangat dibutuhkan pada abad XXI ini.
Selain catur, bridge merupakan permainan yang menggunakan dan mengandalkan kecerdasan pikiran para pemainnya. Tidak banyak olah tubuh digunakan dalam permainan yang satu ini, namun olahraga bridge memiliki banyak manfaat terutama dalam ketajaman berpikir.
Melalui permainan bridge diharapkan dapat membantu para pelajar tersebut untuk meningkatkan prestasi akademiknya, sebagai persiapan ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi ataupun ketika terjun langsung ke masyarakat nantinya.
Lebih lanjut Asnawa Dikta mengatakan, sosialisasi tidak akan berhenti sampai di sini. Kepengurusan Gabsi Karangasem yang berjumlah 15 orang telah menyiapkan beberapa program sosialisasi berikutnya meski akan menyesuaikan dengan sutuasi Pandemi Covid-19.
“Rencananya sosialisasi selanjutnya akan dilakukan di SMP Negeri 2 Rendang, SMP Negeri Satu Atap Besakih, beberapa SD terdekat, selain juga SMA Hindu (Utama Widya Pasraman) Astika Dharma di Pempatan, Rendang,” ungkapnya.
Asnawa Dikta pun berharap dalam serangkaian sosialisasi ini nantinya dapat menarik minat masyarakat, khsususnya pelajar anak-anak, untuk mempelajari bridge lebih lanjut. Sehingga nantinya banyak lahir atlet-atlet hebat yang prosesnya sudah dimulai sejak usia muda. *adi
Selain catur, bridge merupakan permainan yang menggunakan dan mengandalkan kecerdasan pikiran para pemainnya. Tidak banyak olah tubuh digunakan dalam permainan yang satu ini, namun olahraga bridge memiliki banyak manfaat terutama dalam ketajaman berpikir.
Melalui permainan bridge diharapkan dapat membantu para pelajar tersebut untuk meningkatkan prestasi akademiknya, sebagai persiapan ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi ataupun ketika terjun langsung ke masyarakat nantinya.
Lebih lanjut Asnawa Dikta mengatakan, sosialisasi tidak akan berhenti sampai di sini. Kepengurusan Gabsi Karangasem yang berjumlah 15 orang telah menyiapkan beberapa program sosialisasi berikutnya meski akan menyesuaikan dengan sutuasi Pandemi Covid-19.
“Rencananya sosialisasi selanjutnya akan dilakukan di SMP Negeri 2 Rendang, SMP Negeri Satu Atap Besakih, beberapa SD terdekat, selain juga SMA Hindu (Utama Widya Pasraman) Astika Dharma di Pempatan, Rendang,” ungkapnya.
Asnawa Dikta pun berharap dalam serangkaian sosialisasi ini nantinya dapat menarik minat masyarakat, khsususnya pelajar anak-anak, untuk mempelajari bridge lebih lanjut. Sehingga nantinya banyak lahir atlet-atlet hebat yang prosesnya sudah dimulai sejak usia muda. *adi
1
Komentar