Stok Oksigen Menipis di RSD Mangusada
Penyedia oksigen untuk keperluan se-Bali, saat ini hanya bisa memenuhi sebanyak 700 liter. Padahal, se-Bali membutuhkan 5.000 liter oksigen.
MANGUPURA, NusaBali
Lonjakan kasus Covid-19 di Kabupaten Badung dalam sepekan terakhir mengakibatkan keterisian Bed Occupancy Ratio (BOR) di RSD Mangusada terus meningkat dan sudah mencapai 73,5 persen. Bahkan kini ketersediaan oksigen juga menipis. Pihak rumah sakit kini berusaha mendatangi langsung penyedia oksigen.
“Sudah dari 4 hari kami datangi penyedia oksigen di Kapal (Kelurahan Kapal, Kecamatan Mengwi, Red), supaya dapat saja oksigen untuk melindungi pasien-pasien kami. Liquid oxygen yang dari Jawa tidak bisa prediksi kapan datangnya. Karena di Jawa sendiri kekurangan. Hari ini (kemarin) kami punya oksigen sampai pukul 19.00 Wita ini saja,” ujar Direktur RSD Mangusada dr Ketut Japa, dikonfirmasi, Jumat (16/7).
Kondisi ini mengkhawatirkan, sebab pasien Covid-19 yang dirawat di rumah sakit milik pemerintah itu yang bergejala berat dengan rata-rata lama perawatan lebih dari sepekan. Sedangkan oksigen sangat diperlukan oleh pasien bergejala berat. Menurut dr Japa, penyedia oksigen untuk keperluan se-Bali, saat ini hanya bisa memenuhi sebanyak 700 liter. Padahal, se-Bali membutuhkan 5.000 liter oksigen.
“Sayangnya Bali tidak punya pabrik oksigen seperti di Banyuwangi. Kalau liquidnya tidak datang, kami tidak bisa ngomong apa. Setiap 18 tabung cuma bisa digunakan maksimal oleh pasien selama 2,5 jam,” kata dr Japa.
Pihaknya khawatir nantinya nakes mulai kelelahan. Beberapa nakes, aku dr Japa, juga sudah terpapar covid-19 dan harus diistirahatkan sementara di rumah. “Tenaga kami sudah banyak yang kena, sudah kelelahan. Kami sudah lapor pimpinan setiap hari telpon 4 sampai 5 kali, kalau bisa minta bantuan relawan perawat-perawat yang baru tamat. Utamakan kita selamatkan nyawa manusia dulu,” tegas dr Japa sembari mengatakan RSD Mangusada saat ini menutup layanan yang tidak emergency dan tidak bisa menerima pasien Covid-19 dari luar Badung.
Di samping itu, dr Japa pun memohon agar masyarakat sungguh-sungguh membatasi kegiatan di luar rumah serta tidak membuat kegiatan yang berkerumun, mengingat varian delta sudah memasuki Bali dan penyebarannya cepat. Dia pun berharap pintu-pintu masuk Bali juga diperketat.
“Kami memohon agar masyarakat bersungguh-sungguh menjalankan PPKM ini. Kami khawatir kasus meningkat, nakesnya kelelahan dan tidak bisa melayani dengan baik nanti,” harapnya.
Untuk keterisian BOR di RSD Mangusada terus meningkat dan sudah mencapai 73,5 persen. “Dari 87 bed termasuk NICU, jumlah bed yang dipakai pasien Covid-19 sebanyak 64 orang atau 73,5 persen,” tandas dr Japa. *ind
“Sudah dari 4 hari kami datangi penyedia oksigen di Kapal (Kelurahan Kapal, Kecamatan Mengwi, Red), supaya dapat saja oksigen untuk melindungi pasien-pasien kami. Liquid oxygen yang dari Jawa tidak bisa prediksi kapan datangnya. Karena di Jawa sendiri kekurangan. Hari ini (kemarin) kami punya oksigen sampai pukul 19.00 Wita ini saja,” ujar Direktur RSD Mangusada dr Ketut Japa, dikonfirmasi, Jumat (16/7).
Kondisi ini mengkhawatirkan, sebab pasien Covid-19 yang dirawat di rumah sakit milik pemerintah itu yang bergejala berat dengan rata-rata lama perawatan lebih dari sepekan. Sedangkan oksigen sangat diperlukan oleh pasien bergejala berat. Menurut dr Japa, penyedia oksigen untuk keperluan se-Bali, saat ini hanya bisa memenuhi sebanyak 700 liter. Padahal, se-Bali membutuhkan 5.000 liter oksigen.
“Sayangnya Bali tidak punya pabrik oksigen seperti di Banyuwangi. Kalau liquidnya tidak datang, kami tidak bisa ngomong apa. Setiap 18 tabung cuma bisa digunakan maksimal oleh pasien selama 2,5 jam,” kata dr Japa.
Pihaknya khawatir nantinya nakes mulai kelelahan. Beberapa nakes, aku dr Japa, juga sudah terpapar covid-19 dan harus diistirahatkan sementara di rumah. “Tenaga kami sudah banyak yang kena, sudah kelelahan. Kami sudah lapor pimpinan setiap hari telpon 4 sampai 5 kali, kalau bisa minta bantuan relawan perawat-perawat yang baru tamat. Utamakan kita selamatkan nyawa manusia dulu,” tegas dr Japa sembari mengatakan RSD Mangusada saat ini menutup layanan yang tidak emergency dan tidak bisa menerima pasien Covid-19 dari luar Badung.
Di samping itu, dr Japa pun memohon agar masyarakat sungguh-sungguh membatasi kegiatan di luar rumah serta tidak membuat kegiatan yang berkerumun, mengingat varian delta sudah memasuki Bali dan penyebarannya cepat. Dia pun berharap pintu-pintu masuk Bali juga diperketat.
“Kami memohon agar masyarakat bersungguh-sungguh menjalankan PPKM ini. Kami khawatir kasus meningkat, nakesnya kelelahan dan tidak bisa melayani dengan baik nanti,” harapnya.
Untuk keterisian BOR di RSD Mangusada terus meningkat dan sudah mencapai 73,5 persen. “Dari 87 bed termasuk NICU, jumlah bed yang dipakai pasien Covid-19 sebanyak 64 orang atau 73,5 persen,” tandas dr Japa. *ind
Komentar