Pos Sekat Dalam Kota Ditambah
Roda Empat Dialihkan ke Dinas Perhubungan
SINGARAJA, NusaBali
Pos Penyekatan di wilayah Kota Singaraja, ditambah menjadi lima titik. Penambahan pos sekat untuk memaksimalkan pengecekan mobilitas masyarakat pada Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat.
Pos baru yang ditambah adalah di simpang Jalan Gempol perbatasan Kelurahan Astina dengan Kelurahan Banyuning, Kecamatan/Kabupaten Buleleng. Selain penambahan pengalihan roda empat ke Kantor Dinas Perhubungan Buleleng juga dilakukan untuk mengurai kendaraan yang berjubel di pos penyekatan depan RTH Yowana Asri, Kelurahan Banyuasri, Kecamatan/Kabupaten Buleleng.
Pengalihan kendaraan roda empat ke Kantor Dishub Buleleng mulai dilakukan Jumat (16/7) pagi kemarin. Penambahan pos sekat dan pengalihan disebut Kepala Dinas Perhubungan I Gede Sandhiyasa, dilakukan setelah melihat situasi dan kondisi di lapangan. “Penambahan dan pengalihan pemeriksaan ke parkir kantor kami ini hasil koordinasi dengan Polres, Satpol PP dan tim gabungan lainnya. Pos penyekatan yang ditambah hari ini melihat perkembabangan sikon di lapangan,” kata Sandhiyasa.
Mantan Kepala Badan Pemberdayaan Masyarakat Desa (PMD) Buleleng ini juga menjelaskan untuk pengalihan pengecekan kendaraan roda empat yang dialihkan ke kantor Dinas Perhubungan dilakukan untuk mengurai penumpukan kendaraan, yang berjubel saat pengecekan oleh petugas. Sehingga pengalihan pengecekan dari pos penyekatan Banyuasri diharapkan dapat mengatasi arus lalu lintas yang padat merayap.
Sementara itu dari hasil pemeriksaan pengendara roda empat, 9 kendaraan diantaranya diarahkan untuk memutar balik, karena tak melengkapi diri dengan kartu vaksin. Selain itu, petugas juga memberikan edukasi dan pemahaman kepada masyarakat yang hendak berpergian tetap mentaati prokes, terlebih saat ini Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat masih berlangsung.
Sedang di empat pos sekat lainnya yakni di pos sekat Penarukan, Simpang Gempol, depan RTH Bung Karno dan simpang Udayana terus diketatkan. Total ada seribuan kendaraan roda dua dan roda empat yang diarahkan petugas gabungan untuk putar balik, karena tak membawa kartu vaksin atau surat tugas. “Masih banyak masyarakat yang ke luar rumah tak membawa surat tugas atau kartu vaksin. Kami tetap mengimbau kepada seluruh masyarakat kalau tidak terlalu urgent lebih baik di rumah saja,” tegas Sandhiyasa yang juga mantan Kadisos Buleleng ini. *k23
Pengalihan kendaraan roda empat ke Kantor Dishub Buleleng mulai dilakukan Jumat (16/7) pagi kemarin. Penambahan pos sekat dan pengalihan disebut Kepala Dinas Perhubungan I Gede Sandhiyasa, dilakukan setelah melihat situasi dan kondisi di lapangan. “Penambahan dan pengalihan pemeriksaan ke parkir kantor kami ini hasil koordinasi dengan Polres, Satpol PP dan tim gabungan lainnya. Pos penyekatan yang ditambah hari ini melihat perkembabangan sikon di lapangan,” kata Sandhiyasa.
Mantan Kepala Badan Pemberdayaan Masyarakat Desa (PMD) Buleleng ini juga menjelaskan untuk pengalihan pengecekan kendaraan roda empat yang dialihkan ke kantor Dinas Perhubungan dilakukan untuk mengurai penumpukan kendaraan, yang berjubel saat pengecekan oleh petugas. Sehingga pengalihan pengecekan dari pos penyekatan Banyuasri diharapkan dapat mengatasi arus lalu lintas yang padat merayap.
Sementara itu dari hasil pemeriksaan pengendara roda empat, 9 kendaraan diantaranya diarahkan untuk memutar balik, karena tak melengkapi diri dengan kartu vaksin. Selain itu, petugas juga memberikan edukasi dan pemahaman kepada masyarakat yang hendak berpergian tetap mentaati prokes, terlebih saat ini Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat masih berlangsung.
Sedang di empat pos sekat lainnya yakni di pos sekat Penarukan, Simpang Gempol, depan RTH Bung Karno dan simpang Udayana terus diketatkan. Total ada seribuan kendaraan roda dua dan roda empat yang diarahkan petugas gabungan untuk putar balik, karena tak membawa kartu vaksin atau surat tugas. “Masih banyak masyarakat yang ke luar rumah tak membawa surat tugas atau kartu vaksin. Kami tetap mengimbau kepada seluruh masyarakat kalau tidak terlalu urgent lebih baik di rumah saja,” tegas Sandhiyasa yang juga mantan Kadisos Buleleng ini. *k23
Komentar