Permintaan Sapi Bali Jelang Idul Adha Menurun
MANGUPURA, NusaBali
Di tengah situasi pandemi Covid-19, permintaan sapi Bali menurun drastis jelang Hari Raya Idul Adha 1442 H. Bahkan di Pasar Hewan Beringkit, Kecamatan Mengwi, misalnya, dari 20.000 sapi yang disediakan, terjual hanya 50 persen.
Direktur Utama Perusahaan Daerah (Perumda) Pasar Mangu Giri Sedana Kabupaten Badung I Made Sukantra, mengatakan penjualan sapi Bali di Pasar Hewan Beringkit, mengalami penurunan cukup besar. “Order dari Jawa sangat terbatas. Apalagi saat mulai diberlakukannya PPKM Darurat, sudah tidak banyak lagi ada pesanan. Penjualan sapi sangat rendah, dari 20.000 sapi yang kami sediakan, terjual hanya 50 persen,” kata Sukantra, ditemui, Jumat (16/7).
Dikatakan, selama pandemi memang sudah menunjukkan ada penurunan. Bahkan, penurunan tersebut sudah terlihat sejak Hari Raya Idul Fitri beberapa waktu lalu. “Kalau situasi normal, mulai dari sebulan hingga seminggu sebelum Idul Adha, banyak permintaan jual beli sapi Bali setiap harinya. Tapi untuk saat ini penjualan sapi potong sudah tidak ada pengiriman lagi. Pengiriman sudah dilakukan bulan lalu,” jelas Sukantra.
Di Pasar Hewan Beringkit, sapi Bali yang diperjualbelikan seluruhnya yang memiliki berat sekitar 350 kilogram. Penjualnya berasal dari seluruh Bali, seperti Nusa Penida, Klungkung, Karangasem, Buleleng, Bangli, Negara. “Secara umum permintaan ordernya dari Jawa seperti Surabaya dan Jakarta. Tapi sampai juga ke Palembang hingga Kalimantan Utara,” kata Sukantra.
Meski minim permintaan, namun Sukantra menyebut harga sapi cenderung naik. Dari semula Rp 43.000 per kilogram menjadi Rp 47.000 per kilogram untuk harga sapi hidup. “Karena sudah tidak ada pengiriman ke Jawa lagi, maka sapi yang masih dijualbelikan sekarang di Pasar Beringkit dijual untuk diternak kembali,” tandas Sukantra. *ind
Komentar