TOSS Center Panen 50 Truk Pupuk Osaki

Lima blok sel atau sekitar 50 truk pupuk dipanen menggunakan alat berat.  Pupuk organik tersebut selanjutnya diletakkan di petak-petak lahan pertanian di areal TOSS Center.

Bupati Suwirta mengatakan, setelah hampir tiga bulan ditumpuk pupuk kompos, akhirnya bisa mulai panen. Panen ini sangat luar biasa karena tindaklanjut dari proses produksi kompos sebanyak-banyaknya di TOSS ini.

“Kita panen tidak menggunakan alat manual lagi, tetapi menggunakan alat berat untuk membongkar pupuk ini yang kemudian dibawa ke lahan pertanian yang ada di areal TOSS Center,” ujar Bupati Suwirta.

Panen ini menggembirakan karena TOSS mampu menghasilkan pupuk organik yang begitu banyak. Bupati meyakinkan sampah organik yang masuk ke TOSS semuanya akan diolah menjadi pupuk. Uji coba panen ini tentu kedepan akan terus dilakukan. "Kita juga akan meyakinkan seluruh petani yang ada disini nantinya bisa menikmati hasil pupuk ini, sehingga mereka bisa mendapatkan pupuk gratis dan kita benar-benar bisa mewujudkan kawasan organik di Subak Kusamba,” harap Bupati Suwirta.

Bupati Suwirta juga tidak hanti-hentinya memberikan semangat dan motivasi kinerja kepada para petugas. Langkah ini diyakini agar apapun yang dikerjakan dengan semangat yang kuat, niscaya akan membuahkan hasil yang maksimal. "Sesuai dengan harapan kita bersama untuk mewujudkan TOSS Center ini menjadi pusat percontohan cara pengelolaan sampah," ujar Bupati Suwirta.

Sebagaimana diketahui, TOSS Center di Banjar Karangdadi, Desa Kusamba, Kecamatan Dawan, Klungkung, telah mampu memproduksi tiga jenis pupuk organik dari hasil pengolahan sampah organik.

Tiga jenis pupuk dimaksud yakni Pupuk Osaki yakni sampah organik yang diolah dengan teknologi dari Jepang. Pupuk Curah yakni sampah organik yang difermentasi selama tiga hari untuk selanjutnya dicacah. Pupuk Black Gold yang merupakan campuran pupuk curah dengan tinja yang telah melalui proses fermentasi. *wan