Arus Penerbangan Luar Garuda Turun 60%
JAKARTA, Nusabali
PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk mencatat terjadi penurunan lalu lintas penerbangan internasional sebesar 60 persen sepanjang 2020 akibat pandemi covid-19.
Direktur Utama Garuda Indonesia Irfan Setiaputra seperti dilansir cnnindonesia.com menyebut pandemi membuat trafik perjalanan lalu lintas udara internasional kembali ke level trafik lalu lintas udara pada 2003 silam.
Menurut dia, pandemi mengakibatkan kemunduran signifikan dari industri penerbangan yang telah berkembang pesat selama 10 tahun terakhir. Penurunan trafik tercermin dalam kinerja usaha Garuda Indonesia yang terdampak signifikan.
Di sisi lain, terjadi kenaikan signifikan pada pengiriman kargo. Hingga Mei 2021, Garuda Indonesia Group berhasil membukukan pertumbuhan angkutan kargo hingga 35 persen dibandingkan periode yang sama pada 2020 lalu.
Demi menunjang aktivitas direct call komoditas ekspor unggulan dan Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) dari berbagai wilayah Indonesia, Garuda mengoperasikan dua armada passenger freighter yang kini melayani sejumlah penerbangan kargo domestik maupun internasional.
Irfan mengatakan kargo menjadi salah satu tumpuan utama pendapatan usaha Garuda Indonesia saat ini. Dalam laporan keuangan 2020, Garuda Indonesia mencatatkan pendapatan usaha sebesar US$1,4 miliar.
Rincinya, pendapatan penerbangan berjadwal sebesar US$1,2 miliar, pendapatan penerbangan tidak berjadwal US$77 juta, dan lini pendapatan lainnya sebesar US$214 juta.
"Dalam kondisi yang penuh tantangan ini, Garuda Indonesia memastikan komitmennya untuk senantiasa hadir memenuhi kebutuhan aksesibilitas layanan penerbangan masyarakat Indonesia melalui pengalaman terbang yang aman dan nyaman," pungkasnya. *
1
Komentar