Tim Gabungan Sidak Prokes di Pasar Ikan Kedonganan
Pedagang Pasar Ikan Kedonganan Tinggal 60-an Lapak
MANGUPURA, NusaBali
Petugas gabungan dari kepolisian, TNI, dan jagabaya melakukan inspeksi mendadak (sidak) penerapan protokol kesehatan (prokes) di Pasar Ikan Kedonganan, Kecamatan, Kuta, Badung, Minggu (18/7) siang.
Sidak tersebut untuk memastikan para pedagang tetap menaati aturan, apalagi saat adanya pemberlakukan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) darurat Jawa-Bali. Pengelola Pasar Ikan Kedonganan I Wayan Suerta, mengatakan razia yang dilakukan oleh petugas gabungan untuk memastikan kondisi riil penerapan prokes di area Pasar Ikan Kedonganan. Dari hasil pemantauan, sebutnya, tidak ada satu pun pedagang yang melanggar prokes. “Kalau soal prokes di Pasar Ikan Kedonganan sudah diterapkan semaksimal mungkin. Kami selalu jalan dan mengimbau para pedagang untuk menaati prokes. Makanya saat tim gabungan turun, semuanya sudah sesuai prokes,” katanya.
Selain penerapan prokes ketat di dalam area pasar, di luar atau pintu masuk juga sudah disiapkan fasilitas tempat cuci tangan dan handsanitizer. Pun dipasangi spanduk imbauan prokes bagi para pembeli yang hendak berbelanja. Langkah tersebut, lanjut Suerta, semata untuk memastikan proses transaksi jual beli di area pasar berjalan aman.
“Untuk prokes saat ini menjadi yang utama. Kami tidak memberikan toleransi bagi mereka yang melanggar. Jadi, ada tim yang terus mengawasi dan menegur orang yang melanggar,” tegas Suerta.
Lebih lanjut dikatakan, merujuk pada surat edaran dari Gubernur Bali, maka ada pembatasan jam operasional. Bila sebelumnya aktivitas Pasar Ikan Kedonganan hingga larut malam. Namun kali ini hanya dibatasi hingga pukul 20.00 Wita. Selain pembatasan jam operasional, lapak pedagang juga dibatasi. Kalau sebelumnya bisa sekitar 100 lapak, kini hanya tinggal sekitar 60 lapak saja. “Sejak awal pandemi memang pedagang sudah semakin berkurang. Selain karena pedagangnya pulang, kami juga membatasi agar tidak terjadi kerumunana. Saat ini sisanya sekitar 60 lapak pedagang saja,” jelas Suerta.
Di samping itu, pasar belantik yang tumpah ruah di pantai pun juga mendapat pengawasan ketat. Bahkan, guna menghindari kerumunan, dipasang terpal putih agar tidak ada akses bagi yang tidak berkepentingan. “Kalau di Pasar Belantik itu biasanya ada 20 pedagang. Ya, mereka jualan ikan yang diberi dari nelayan. Makanya kami atensi juga dan sudah dipasang terpal putih. Meski masih beraktivitas, jamnya kami batasi dari pukul 06.00 Wita hingga pukul 10.00 Wita,” tandasnya. *dar
1
Komentar