Ngamuk Bersenjata, Orgil Dibawa ke RSJ
Sering membawa senjata tajam hingga bikin warga ketakutan, penderita gangguan jiwa alias orgil asal Banjar Dangin Sema, Desa Buana Giri, Kecamatan Bebandem, Karangasem, I Ketut Sudiasa, 52, diamankan polisi, Senin (2/1) pagi.
AMLAPURA, NusaBali
Selanjutnya, pria bereusia 52 tahun ini dibawa ke RSJ Provinsi Bali di Bangli dalam kondisi tandan dan kaki terikat.
Ketut Sudiasa terpaksa diamankan polisi karena ngamuk dengan senjata tah (sabit ukuran besar), Senin pagi. Dia ngamuk dengan membabat tanaman milik tetangganya di Banjar Dangin Sema, Desa Buana Giri. Warga pun ketakutan. Kemudian, salah seorang warga melaporkan kasus ini ke Polsek Bebandem.
Begitu mendapat laporan, jajaran kepolisian langsung terjun ke lokasi dengan dipimpin Kapoldek Bebandem, AKP AA Ngurah Agung, untuk mengamankan orgil Ketut Sudiasa. Dengan dibantu warga setempat, polisi kemudian menangkap Sudiasa seraya mengikat tangan dan kakinya mengunakan kain.
Sekitar pukul 08.00 Wita, Sudiasa yang hanya mengenakan celana pendek lusuh, tanpa busana atasan, langsung diantar polisi ke RSJ Bangli. Kakak kandung Sudiasa, yakni I Komang Suardana, 54, juga ikut mendampingi adiknya yang menderita gangguan jiwa ini ke RSJ Bangli, bersama petugas Polsek Bebandem. “Kami antar penderita gangguan jiwa ini ke RSJ Bangli untuk mendapatkan perawatan,” ujar Kapolsek Bebandem, AKB AA Ngurah Agung.
Ketut Sudiasa sendiri menderita gangguan kejiwaan sejak tahun 2006. Informasinya, Sudiasa uring-uringan gara-gara ditinggal cerai istrinya, Ni Wayan Murni, 49, perempuan asal Buleleng. Sejak ditinggal cerai istrinya, Sudiasa jadi stres berat, suka ngemikmik (ngomong sendiri, dan tidak ingat lagi bekerja sebagai seorang petani.
Sudiasa yang tidak memiliki keturunan dari pernikahannya dengan Wayan Murni, selama ini tinggal bersama kerabatnya. Warga di Banjar Dangin Sema, Desa Buana Giri, kerap merasa was-was, karena Sudiasa sering keluar rumah sambil membawa senjata tajam. Saat melintas di jalan, Sudiasa kerap ngamuk dengan senjata sambil membabat tanaman milik tetangga. Sang kakak, Komang Suardana, juga mengakui jika Sudiasa yang menderita gangguan jiwa kerap keluar rumah membawa senjata tajam. * k16
Ketut Sudiasa terpaksa diamankan polisi karena ngamuk dengan senjata tah (sabit ukuran besar), Senin pagi. Dia ngamuk dengan membabat tanaman milik tetangganya di Banjar Dangin Sema, Desa Buana Giri. Warga pun ketakutan. Kemudian, salah seorang warga melaporkan kasus ini ke Polsek Bebandem.
Begitu mendapat laporan, jajaran kepolisian langsung terjun ke lokasi dengan dipimpin Kapoldek Bebandem, AKP AA Ngurah Agung, untuk mengamankan orgil Ketut Sudiasa. Dengan dibantu warga setempat, polisi kemudian menangkap Sudiasa seraya mengikat tangan dan kakinya mengunakan kain.
Sekitar pukul 08.00 Wita, Sudiasa yang hanya mengenakan celana pendek lusuh, tanpa busana atasan, langsung diantar polisi ke RSJ Bangli. Kakak kandung Sudiasa, yakni I Komang Suardana, 54, juga ikut mendampingi adiknya yang menderita gangguan jiwa ini ke RSJ Bangli, bersama petugas Polsek Bebandem. “Kami antar penderita gangguan jiwa ini ke RSJ Bangli untuk mendapatkan perawatan,” ujar Kapolsek Bebandem, AKB AA Ngurah Agung.
Ketut Sudiasa sendiri menderita gangguan kejiwaan sejak tahun 2006. Informasinya, Sudiasa uring-uringan gara-gara ditinggal cerai istrinya, Ni Wayan Murni, 49, perempuan asal Buleleng. Sejak ditinggal cerai istrinya, Sudiasa jadi stres berat, suka ngemikmik (ngomong sendiri, dan tidak ingat lagi bekerja sebagai seorang petani.
Sudiasa yang tidak memiliki keturunan dari pernikahannya dengan Wayan Murni, selama ini tinggal bersama kerabatnya. Warga di Banjar Dangin Sema, Desa Buana Giri, kerap merasa was-was, karena Sudiasa sering keluar rumah sambil membawa senjata tajam. Saat melintas di jalan, Sudiasa kerap ngamuk dengan senjata sambil membabat tanaman milik tetangga. Sang kakak, Komang Suardana, juga mengakui jika Sudiasa yang menderita gangguan jiwa kerap keluar rumah membawa senjata tajam. * k16
Komentar