Pengusaha Restoran Berbagi Sembako dan Nasi Jinggo
Bantu Kesulitan Warga di Tengah PPK Darurat
GIANYAR, NusaBali
Komunitas maupun pengusaha di Gianyar mulai tergugah untuk membantu warga yang didera kesulitan ekonomi karena pandemi hingga PPKM Darurat.
Bentuknya menggelar aksi peduli dengan menaruh sejumlah sembako di pinggir jalan. Berisikan tulisan ‘Silahkan diambil secukupnya bagi yang membutuhkan’. Selain itu, dibuka kesempatan berdonasi bagi warga yang ikhlas membantu. Aksi sosial yang dimulai Sabtu (17/7) pagi itu, berpindah-pindah agar tidak ada kerumunan. Salah seorang pengusaha yang tergugah menggelar aksi ini, pemilik Restoran Bebek Tepi Sawah di Desa Peliatan, Kecamatan Ubud, Nyoman Sumerta. "Kalau tetap di satu lokasi, kami khawatir ada penumpukan warga, berkerumun ngantri, maka kami salah," jelasnya, Minggu (18/7).
Nyoman Sumerta berharap pengusaha lain maupun komunitas yang masih punya tabungan, supaya ikut tergugah. "Meskipun sedikit, sudah pasti bermanfaat bagi yang membutuhkan," ujarnya.
Dia berharap aksi ini tidak hanya digelar sehari dua hari, namun berkelanjutan. "Tidak ada salahnya berusaha berbagi, berharap teman yang masih punya tabungan. Sekecil apapun pasti sangat berguna, meski tidak besar," ujarnya.
Di meja tempat sembako, Nyoman Sumerta menyertakan tulisan ‘Meja Kejujuran’. Jelas dia, warga harus jujur dengan diri sendiri. Kalau merasa punya lebih, jangan ambil. Justru kalau bisa ikut menaruh sembako. Bagi yang perlu juga begitu, ambil secukupnya. ‘’Karena ada warga yang nakal. Ambil satu pergi, kemudian datang lagi mengambil," ujarnya.
Sedangkan sembako yang digantung di meja kejujuran ini terdiri dari beras, minyak goreng, telur, dan mie instan. Sore harinya disediakan nasi jinggo. "Kami beli sembako dan nasi jinggo pada pedagang sekitar. Jadi mereka dapat jualan. Misal sore, kami keliling beli nasi jinggo tiap dagang 20 bungkus. Itu yang kami bagikan," jelasnya.
Manager restoran BTS Iwan menambahkan aksi sosial ini atas inisiatif, Nyoman Sumerta. Sebagai permulaan, dia menyiapkan 40 paket sembako. "Isinya beras 2 kilogram, segelas minyak goreng, dan mie instan. Kami bungkus dalam satu paket plastik," ujarnya.
Kata Iwan, ternyata respon masyarakat maupun yang melintas di lokasi itu antusias untuk mengambil paket bantuan ini. "Ternyata sangat cepat habis. Masih banyak orang datang," ujarnya.
Iwan yang ikut aksi itu sibuk menyeberangkan masyarakat berusia tua untuk dapat bantuan ini. "Saya gak sempat foto-foto, tadi ikut menyeberangkan yang sepuh-sepuh," ungkapnya.
Warga yang berminat mengambil sembako ini yakni warga melintas dan warga sekitar BTS. Sore hari membagikan nasi jinggo dengan cara digantung pada stand. "Semampu kami, beberapa hari ke depan. Rencana kami sampai 20 Juli," jelasnya. Iwan mengaku, restoran tempatnya bekerja juga ikut terdampak PPKM Darurat. Namun tak menyurutkan niat BTS untuk berbagi. *nvi
1
Komentar