Gandeng Bule Jerman, Mantan Sopir Wisata Bagi-bagi Nasi Jinggo
TABANAN, NusaBali
Pandemi Covid-19 yang mendera Bali sejak Maret 2020 menjadikan banyak warga harus kreatif.
Seperti dilakukan warga asal Banjar Tunjuk Kelod, Desa Tujuk, Kecamatan Tabanan, Gede Putu Handika,33. Mantan sopir wisata ini membuat usaha kuliner. Namun, karena PPKM Darurat, 3 – 20 Juli 2021, kulinernya sepi pembeli.
Dia pun tak berdiam diri. Dia bekerja sama dengan seorang bule asal Jerman yang tinggal di Desa Pandak Gede, Kecamatan Kediri, Tabanan. Mereka membuat kegiatan membagi-bagi nasi jinggo secara gratis kepada warga sekitar.
Kegiatan itu, antara lain dilaksanakan di depan Puri Anom Tabanan, kawasan Taman Kota Tabanan, Jumat (17/3). Handika menaruh sejumlah nasi jinggo di sepeda motor vespa yang dilengkapi meja. Nasi ini bisa diambil secara gratis oleh masyarakat.
Putu Handika mengaku, ide kegiatan sosial itu berawal dari kuliner nasi jinggo miliknya sepi pembeli. Apalagi selama PPKM Darurat, banyak pelanggan yang awalnya mencari nasi jinggo miliknya, berbalik menghilang. Kondisi itu membuat dia banting stir dengan berjual lauk di depan rumah.
Namun cara jualan itu pun belum sesuai harapan. Dalam perjalanan waktu, dia diajak oleh temannya, seorang wisatawan asal Jerman untuk melakukan aksi sosial dengan cara bagi-bagi nasi jinggo gratis. “Teman saya awalnya yang mengajak, kemudian saya menyanggupi. Apalagi sekarang dalam kondisi PPKM Darurat ini, banyak masyarakat yang kesulitan ekonomi, jadi ikut berbagi sedikit,” ujarnya.
Dengan kerja sama itu, tahap awal dia membagi-bagikan 40 nasi jinggo gratis di depan Puri Anom Tabanan. Namun aksinya ini belum disambut baik oleh masyarakat. Karena dia dikira berjualan nasi jinggo seperti biasa. “Yang ngambil langsung masih sedikit, mungkin masyarakat masih malu-malu atau menganggap saya jualan. Akhirnya saya bagikan tadi (kemarin, Red) nasi jinggo ke pasar-pasar,” beber Putu Handika.
Dia mengatakan, aksi sosial ini akan dilakukan berkelanjutan selama PPKM Darurat dengan mengajak komunitas. Tujuannya, berbagi di tengah pandemi secara terjadwal di tempat berbeda. “Aksi ini bukan mencari sensasi, murni ingin berbagai dalam kondisi sekarang,” imbuh mantan sopir wisata yang istirahat nyopir karena pandemi Covid-19. *des
1
Komentar