RI Diuntungkan ‘Yuan’
Dana Moneter Internasional (IMF) secara resmi menetapkan penggunaan mata uang China, yuan (renminbi) sebagai mata uang special drawing rights (SDR). Dengan demikian, RMB bergabung dengan jajaran mata uang dunia yang dipakai dalam SDR.
Sebaliknya, nilai ekspor barang RI ke China cenderung berfluktuasi. Pada 2010, nilai ekspor RI ke Cina mencapai 15,7 miliar dolar AS. Lalu, setahun kemudian melonjak hingga 46,2 persen menjadi 22,9 miliar dolar AS. Sayang, pada 2012 nilai ekspor barang RI ke China menyusut lagi, kali ini sebesar 5,6 persen menjadi 21,7 miliar dolar AS.
Kemudian, pada 2013 nilai ekspor barang Indonesia ke China kembali naik, sebesar 4,3 persen menjadi 22,6 miliar dolar AS. Tahun lalu nilai ekspor RI ke negara tersebut merosot tajam hingga 22,1 persen menjadi 17,6 miliar dolar AS.
Sebelumnya, SDR terdiri atas empat mata uang utama, yaitu dollar AS, poundsterling, euro, dan yen. Perhitungan dan pembobotan SDR dievaluasi sekali setiap lima tahun. Sebelum digunakan, SDR harus dikonversikan ke salah satu dari empat mata uang tersebut.
Menurut Managing Director IMF Christine Lagarde, pengakuan RMB ini merupakan sebuah pengakuan atas progres yang telah dilakukan pemerintah China dalam beberapa tahun belakangan untuk melakukan reformasi sistem moneter dan keuangan China.
"Masuknya renminbi dalam SDR sebagai indikasi yang jelas dari reformasi yang telah diimplementasikan dan akan terus diimplementasikan," kata Lagarde kepada wartawan seperti dikutip dari reuters, Selasa (1/12/2015)
Sementara itu pihak, Bank Sentral China atau The People's Bank of China menjelaskan langkah mereka mendapat dukungan dari berbagai negara seperti AS dan Inggris, sebagai gambaran bahwa dunia internasional ingin China berperan lebih besar dalam ekonomi dunia.
"China akan terus melanjutkan memperdalam dan mengakselerasi reformasi ekonomi dan keuangan yang lebih terbuka, dan bisa bekontribusi dalam pertumbuhan ekonomi dunia, menjaga stabilitas dan tata kelola keuangan dan ekonomi global," jelas pernyataan The People's Bank of China . bbc, dtc, kps
1
2
Komentar