Senderan Pura Puseh Bale Agung Selat Jebol
Material senderan yang jebol, berupa beton dan tanah, menimbun pangkung (jurang) di sisi timur pura di Desa Adat/Pakraman Selat, Desa/Kecamatan Susut, Bangli.
BANGLI, NusaBali
Diguyur hujan lebat, senderan Pura Puseh Bale Agung, Desa Adat/Pakraman Selat, Desa/Kecamatan Susut, Kabupaten Bangli, jebol. Kejadian pada Selasa (3/1) sekitar pukul 05.00–06.00 Wita setelah hujan lebat semalaman. Tak ada korban jiwa dalam peristiwa tersebut. Sedang kerugian material sekitar Rp 250 juta.
Tidak hanya itu, warga kini khawatir dengan ancaman jebol susulan, terutama di bagian senderan yang masih tersisa menyangga areal pura.
Informasinya, sebelum diketahui jebol Selasa pagi, di Selat dan sekitarnya pada Senin (2/1) hingga Selasa (3/1) diguyur hujan lebat. Diduga akibat curah hujan tinggi, mengakibatkan senderan tak kuat menahan beban tanah, sehingga senderan pun jebol.
Penyarikan Desa Gede Selat/Desa Pakraman Selat I Ketut Pradnya, menyatakan, sebelumnya memang sempat turun hujan lebat. “Kejadiannya antara pukul 05.00–06.00 pagi,” ungkapnya.
Terkait hal itu, lanjut Pradnya, krama sepakat agar longsor itu bisa ditangani secepatnya. Karena jika tidak cepat, dikhawatirkan jebol susulan lebih parah bisa terjadi. “Warga kami khawatir ancaman jebol susulan terjadi,” tandasnya. Namun yang menjadi beban pikiran adalah mendapatkan biaya penanggulangan. “Kalau boleh, kami berharap ada bantuan dari pemerintah,” ujarnya.
Dari pantauan, senderan yang jebol berada di areal jaba pura, yakni di sisi tenggara. Ukuran yang jebol dengan panjang sekitar 15 meter dan tinggi 8 meter. Material senderan yang jebol, berupa beton dan tanah, terlihat menimbun pangkung (jurang) di sisi timur pura. Sebelumnya di atas senderan tersebut akan dibangun fasilitas penunjang, salah satunya kamar kecil. Namun sebelum rencana tersebut terlaksana, senderan sudah keburu jebol. * k17
Tidak hanya itu, warga kini khawatir dengan ancaman jebol susulan, terutama di bagian senderan yang masih tersisa menyangga areal pura.
Informasinya, sebelum diketahui jebol Selasa pagi, di Selat dan sekitarnya pada Senin (2/1) hingga Selasa (3/1) diguyur hujan lebat. Diduga akibat curah hujan tinggi, mengakibatkan senderan tak kuat menahan beban tanah, sehingga senderan pun jebol.
Penyarikan Desa Gede Selat/Desa Pakraman Selat I Ketut Pradnya, menyatakan, sebelumnya memang sempat turun hujan lebat. “Kejadiannya antara pukul 05.00–06.00 pagi,” ungkapnya.
Terkait hal itu, lanjut Pradnya, krama sepakat agar longsor itu bisa ditangani secepatnya. Karena jika tidak cepat, dikhawatirkan jebol susulan lebih parah bisa terjadi. “Warga kami khawatir ancaman jebol susulan terjadi,” tandasnya. Namun yang menjadi beban pikiran adalah mendapatkan biaya penanggulangan. “Kalau boleh, kami berharap ada bantuan dari pemerintah,” ujarnya.
Dari pantauan, senderan yang jebol berada di areal jaba pura, yakni di sisi tenggara. Ukuran yang jebol dengan panjang sekitar 15 meter dan tinggi 8 meter. Material senderan yang jebol, berupa beton dan tanah, terlihat menimbun pangkung (jurang) di sisi timur pura. Sebelumnya di atas senderan tersebut akan dibangun fasilitas penunjang, salah satunya kamar kecil. Namun sebelum rencana tersebut terlaksana, senderan sudah keburu jebol. * k17
1
Komentar