1,5 Tahun Tinggal di Tenda Darurat
Pemerintah sempat menawari tiga KK ini untuk bertransmigrasi, namun ditolak.
Korban Longsor di Desa Songan, Kintamani
BANGLI, NusaBali
Penanganan korban bencana tanah longsor di wilayah balik Bukit, Desa Songan, Kintamani, Bangli, menimpa 3 kepala keluarga (KK), sekitar 1, 5 tahun lalu, belum kelar. 3 KK tersebut hingga kini masih tinggal di bawah tenda bantuan Dinas Sosial Ketenagakerjaan dan Transmigrasi (Disnakertrans) Bangli.
Kadisnakertrans Bangli, I Nengah Sukarta, saat dikonfirmasi, membenarkan hal tersebut. ‘’Pemerintah sejatinya ingin membantu bedah rumah. Namun karena melihat kondisi tanah yang labil dan rawan longsor, maka bantuan urung diberikan,” ujarnya, Selasa (1/12).
Kata dia, beberapa hari pascabencana pihaknya sudah memberikan bantuan bedah rumah. Tiga KK dengan 12 jiwa tersebut diberikan tenda untuk tempat tinggal sementara. “Karena tidak ada rumah tetap, mereka kini terpaksa tinggal di bawah tenda. Saat itu, mereka juga diberikan bantuan berupa palbet, pakaian, makanan dan perabotan rumah tangga,” katanya.
Sukarta mengaku, pihaknya sempat menawari tiga KK ini untuk bertransmigrasi, namun ditolak. Saat diminta pindah ke kawasan lebih stabil, juga menolak dengan alasan agar mereka dapat mengurus kebun di samping tempat tinggalnya. “Setelah kami monitor ke lokasi beberapa waktu lalu, mereka juga memasang gedek di samping-samping tenda tersebut,” terangnya.
Mantan pejabat di Kadisdik Bangli ini menambahkan, untuk menangani korban bencana tahun ini, pihaknya sudah membentuk Taruna Tanggap Bencana (Tagana) dengan merekrut 76 orang pemuda desa. Tagana inilah yang bakal memberikan informasi kepada Disosnakertrans kalau terjadi bencana. 7 w
Komentar