Jelang Menikah, Tewas Tabrak Tronton
Menurut kakak korban I Wayan Suyadnya, adiknya tengah persiapan menikah, dan telah menentukan hari baik, Buda Paing Landep, Rabu (8 September 2021), dan telah pula menggelar prewedding.
AMLAPURA, NusaBali
Jelang menikah, warga dari Banjar Baukawan, Desa Nawakerti, Kecamatan Abang, Karangasem, I Gede Rasparwata, 24, tewas menabrak tronton yang tengah parkir di jalan Amlapura-Singaraja, tepatnya di Lingkungan Peladung, Kelurahan Padangkerta, Kecamatan Karangasem, Selasa (20/7) pukul 19.45 Wita.
Berdasarkan keterangan saksi-saksi, korban mengendarai sepeda motor Honda Scoopy hitam DK 8201 SQ melaju dari arah utara, atau Singaraja ke selatan ke arah Amlapura. Setiba di jalan lurus menabrak bagian kanan belakang tronton DK 8961 MF yang dikemudikan, I Ketut Sutama, 52, dari Banjar/Desa Satra, Kecamatan Klungkung.
Sebenarnya tronton itu baru habis dievakuasi dari sawah yang nyemplung Kamis (15/7) usai memuat 20 meter kubik pasir. Saat dievakuasi tronton itu tidak bisa dijalankan dan masih diparkir di badan jalan. Sehingga setengah dari badan jalan terhalang.
Saat korban melaju dari arah Singaraja, kurang hati-hati di tengah sinar lampu remang-remang, menabrak tronton yang parkir, hingga terpental. Sempat korban dilarikan ke RSUD Karangasem tetapi nyawanya tidak tertolong dan meninggal malam itu.
Korban mengalami luka bengkak di kepala, bengkak di kaki kanan dan kiri, bengkak di tangan kiri. Saksi-saksi yang menguatkan kasus itu, Ida Ketut Matra, 60, dari Banjar Triwangsa, Desa Budakeling, Kecamatan Bebandem, dan I Nengah Sudyatmika, 40, dari BTN Wahyu Subagan, Kelurahan Subagan, Kecamatan Karangasem.
Menurut kakak korban I Wayan Suyadnya, adiknya tengah persiapan menikah, dan telah menentukan hari baik, Buda Paing Landep, Rabu (8 September 2021), dan telah pula menggelar prewedding. "Ya, adik saya jelang menikah, 8 September. Tetapi baru saja habis di PHK dari tempat kerjanya di salah satu konter HP di Amlapura," kata I Wayan Suyadnya. Sedangkan jenazah korban hendak diupacarai makingsan ring geni, Soma Pon Ugu, Senin (26/7), jenazahnya sementara dititipkan di RSUD Karangasem.
Dibagian lain sopir tronton I Ketut Sutama mengakui, terjadi kecelakaan akibat tronton masih diparkir di badan jalan. "Ya, bagian kanan belakang tronton ditabrak. Kenapa tronton masih parkir di badan jalan, karena tronton masih rusak belum bisa dijalankan," jelas I Ketut Sutama.
Kasatlantas Polres Karangasem Iptu Rieka Kusmarlandi Putri seizin Kapolres Karangasem AKBP Ni Nyoman Suartini mengatakan, terkait kecelakaan lalulintas tersebut tengah melakukan penyelidikan. "Kami belum memanggil saksi-saksi masih olah TKP, dan mengumpulkan barang bukti," jelas Iptu Rieka Kusmarlandi Putri.
Mengenai tronton yang ditabrak korban, katanya masih diamankan. "Tronton telah diamankan digeser dari tempat sebelumnya, setelah didatangkan tenaga teknisi," lanjut Iptu Rieka Kusmarlandi Putri.
"Intinya, proses hukum jalan terus sesuai ketentuan UU Nomor 22 tahun 2009 tentang Lalulintas dan Angkutan Jalan. *k16
Berdasarkan keterangan saksi-saksi, korban mengendarai sepeda motor Honda Scoopy hitam DK 8201 SQ melaju dari arah utara, atau Singaraja ke selatan ke arah Amlapura. Setiba di jalan lurus menabrak bagian kanan belakang tronton DK 8961 MF yang dikemudikan, I Ketut Sutama, 52, dari Banjar/Desa Satra, Kecamatan Klungkung.
Sebenarnya tronton itu baru habis dievakuasi dari sawah yang nyemplung Kamis (15/7) usai memuat 20 meter kubik pasir. Saat dievakuasi tronton itu tidak bisa dijalankan dan masih diparkir di badan jalan. Sehingga setengah dari badan jalan terhalang.
Saat korban melaju dari arah Singaraja, kurang hati-hati di tengah sinar lampu remang-remang, menabrak tronton yang parkir, hingga terpental. Sempat korban dilarikan ke RSUD Karangasem tetapi nyawanya tidak tertolong dan meninggal malam itu.
Korban mengalami luka bengkak di kepala, bengkak di kaki kanan dan kiri, bengkak di tangan kiri. Saksi-saksi yang menguatkan kasus itu, Ida Ketut Matra, 60, dari Banjar Triwangsa, Desa Budakeling, Kecamatan Bebandem, dan I Nengah Sudyatmika, 40, dari BTN Wahyu Subagan, Kelurahan Subagan, Kecamatan Karangasem.
Menurut kakak korban I Wayan Suyadnya, adiknya tengah persiapan menikah, dan telah menentukan hari baik, Buda Paing Landep, Rabu (8 September 2021), dan telah pula menggelar prewedding. "Ya, adik saya jelang menikah, 8 September. Tetapi baru saja habis di PHK dari tempat kerjanya di salah satu konter HP di Amlapura," kata I Wayan Suyadnya. Sedangkan jenazah korban hendak diupacarai makingsan ring geni, Soma Pon Ugu, Senin (26/7), jenazahnya sementara dititipkan di RSUD Karangasem.
Dibagian lain sopir tronton I Ketut Sutama mengakui, terjadi kecelakaan akibat tronton masih diparkir di badan jalan. "Ya, bagian kanan belakang tronton ditabrak. Kenapa tronton masih parkir di badan jalan, karena tronton masih rusak belum bisa dijalankan," jelas I Ketut Sutama.
Kasatlantas Polres Karangasem Iptu Rieka Kusmarlandi Putri seizin Kapolres Karangasem AKBP Ni Nyoman Suartini mengatakan, terkait kecelakaan lalulintas tersebut tengah melakukan penyelidikan. "Kami belum memanggil saksi-saksi masih olah TKP, dan mengumpulkan barang bukti," jelas Iptu Rieka Kusmarlandi Putri.
Mengenai tronton yang ditabrak korban, katanya masih diamankan. "Tronton telah diamankan digeser dari tempat sebelumnya, setelah didatangkan tenaga teknisi," lanjut Iptu Rieka Kusmarlandi Putri.
"Intinya, proses hukum jalan terus sesuai ketentuan UU Nomor 22 tahun 2009 tentang Lalulintas dan Angkutan Jalan. *k16
1
Komentar