RSUD Tambah Ruang Isolasi Pasien Covid-19
SINGARAJA, NusaBali
RSUD Buleleng akhirnya menambah ruang isolasi pasien Covid-19. Penambahan ini menyusul Bed Ocupancy Rate (BOR) atau rata-rata hunian tempat tidur pasien di RS ini mencapai 120 persen.
Penambahan ini untuk memenuhi batas maksimal penyediaan ruang isolasi sesuai arahan Presiden Joko Widodo yakni 40 persen. Ruang isolasi tambahan itu diupayakan siap dalam sepekan. Guna mengatasi lonjakan pasien RSUD Buleleng, secara jangka pendek dengan memasang valbed di ruang Instalasi Gawat Darurat (IGD).
Ditemui di ruang kerjanya, Direktur Utama RSUD Buleleng dr Putu Arya Nugraha, Rabu (21/7) kemarin, mengakui masalah krusial di rumah sakit yakni saat ada penambahan jumlah pasien Covid-19. Hingga Rabu siang kemarin, ada 15 pasien Covid-19 masih mengantri di ruang IGD. Belasan pasien terkonfirmasi ini pun menunggu ketersediaan ruang isolasi kosong. “Jadi mereka menunggu ada yang pulang dulu, atau ada yang sudah bergejala ringan dan digeser ke isolasi terpusat OTG-GR. Untuk antisipasi tambahan pasien covid-19 di ruang IGD kami pasang valbed skema jangka sangat pendek, sedangkan jangka pendek sepekan ini kami upayakan penambahan ruang isolasi,” jelas dokter spesialis penyakit dalam ini.
Kata dr Arya Nugraha, ada dua ruangan yang akan disiapkan menjadi ruang isolasi baru. 18 bed akan ditambah pada ruangan isolasi biasa di Ruang Melati I, sebelumnya merupakan ruang perawatan ibu melahirkan. 8 bed lainnya akan ditambah di lantai II ruang operasi dengan fasilitas standar ICU. “Ini sedang kami siapkan penyekatan dan peralatannya. Mudah-mudahan pekan depan sudah dapat difungsikan, denagn kasistas ruang isolasi 40 persen ini total akan 110 bed isolasi pasien Covid,” imbuh Arya Nugraha.
Dengan penambahan ruang isolasi Covid-19, maka sejumlah pelayanan pasien non Covid-19 diskemakan ulang. Seperti pelayanan ibu pasca melahirkan dan perawatan bayi akan digabung ke ruang anak yakni ruang Sakura. Sedangkan ruang ICU untuk pasien jantung akan digabung juga dengan ICU pasien umum, karena jumlahnya masih bisa diakomodasi. ICU untuk pasien non covid-19 akan dipusatkan di ICU lantai II IGR RSUD Buleleng. Sedangkan ICU lama di lantai II ruang operasi akan digunakan sebagai ruang ICU pasien Covid-19.
Pejabat asal Desa Kayuputih, Kecamatan Banjar, Buleleng ini mengatakan pelayanan kesehatan pasien non Covid-19 harus diupayakan maksimal. Mengingat RSUD Buleleng saat ini berstatus RS rujukan tipe B, yang menerima rujukan dari rumah sakit lainnya di Buleleng. “Pada prinsipnya tidak boleh ada pasien yang terlantar. Sehingga kami berupaya secepat mungkin menambah ruang isolasi sehingga pelayanan pasien covid dan non covid-19 dapat dimaksimalkan,” tegas dia.
Wakil Ketua Satgas Penanganan Covid-19 Buleleng I Nyoman Sutjidra, saat dikonfirmasi di Loby Kantor Bupati Buleleng, mengatakan BOR tinggi terjadi di seluruh rumah sakit di Bali, karena lonjakan kasus makin tinggi. Namun beruntung diimbangi jumlah kesembuhan pasien.
Selain mengupayakan penambahan ruang isolasi di RSUD Buleleng, Satgas juga tengah menyiapkan RSUD Giri Emas di Desa Giri Emas, Kecamatan Sawan, Buleleng. Sehingga harapannya, penanganan pasien Covid-19 di Buleleng dapat disebar. Penanganan saat ini juga tengah menggenjot vaksinasi, terutama pada anak usia 12-17 tahun. “Ketika masyarakat sudah mendapatkan vaksin, jika terpapar gejalanya akan lebih ringan dibandingkan dengan masyraakat yang belum mendapatkan vaksin. Sehingga vaksinasi juga terus kita kejar untuk membentuk heard imunity,” jelas Sutjidra yang juga Wakil Bupati Buleleng ini.
Perkembangan kasus Covid-19 di Buleleng, Rabu (21/7) kemarin, lebih melandai dari hari sebelumnya. Kasus terkonfirmasi baru turun menjadi dua digit dengan total 71 orang. 71 pasien ini tersebar yakni 26 orang dari Kecamatan Buleleng, 14 orang dari Kecamatan Sawan, 9 orang masing-masing dari Kecamatan Gerokgak dan Seririt, 6 orang dari Kecamatan Sukasada, 4 orang dari Kecamatan Banjar, 2 orang dari dari Kecamatan Kubutambahan dan 1 orang dari Kecamatan Busungbiu.
Sedangkan pasien sembuh 46 orang, yakni 18 orang dari Kecamatan Buleleng, 12 dari Kecamatan Sawan, 7 orang dari Kecamatan Gerokgak, 3 orang dari Kecamatan Seririt, 2 orang masing-masing dari Kecamatan Banjar dan Busungbiu serta 1 orang masing-masing dari Kecamatan Kubutambahan dan Sukasada.
Pada hari yang sama ada satu pasien Covid-19 meninggal. Pria 64 tahun ini berasal dari Kecamatan Kubutambahan, sudah menjalani perawatan di RSUD Buleleng sejak Senin (19/7). Pasien datang dengan gejala demam, batuk, sulit nafas, pilek, dan meninggal, Rabu (21/7) kemarin.
Jumlah kasus terkonfirmasi kumulatif 5.712 orang, terdiri dari 4.649 orang sembuh, 232 orang meninggal dan 831 orang dalam perawatan di rumah sakit dan isolasi terpusat.*k23
Komentar