Komunitas Jurnalis Gianyar Bagikan Paket Sembako Harian
GIANYAR, NusaBali
Komunitas Jurnalis Gianyar (KJG) membagikan paket sembako harian untuk warga terdampak pandemi Covid-19.
Paket sembako ini menyusul pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) Darurat, 3 – 20 Juli, dan diperpanjang hingga 25 Juli 2021. Disebut sembako harian karena hanya cukup untuk pemenuhan kebutuhan sehari keluarga kecil. Satu paket, berisi 1 kg beras, segelas minyak goreng, dan sebungkus mie instan. Salah seorang inisiator kegiatan, Nyoman Astana mengatakan pembagian mulai dilakukan Rabu (21/7) sampai batas waktu yang belum ditentukan. Teknis pembagiannya tidak mengenal tempat maupun waktu. "Pembagiannya menyebar ke tujuh kecamatan di Gianyar. Dibawa sebagian oleh jurnalis yang berasal dari masing-masing kecamatan. Karena jika terpusat, kami khawatir menimbulkan kerumunan," jelasnya.
Masyarakat yang menjadi sasaran, diantaranya pedagang keliling, pemulung, buruh, maupun masyarakat umum yang sangat membutuhkan. "Dalam hal ini digugah kejujuran masyarakat. Jika memang merasa perlu dengan paket sembako ini, kami persilahkan ambil secukupnya. Begitu pula sebaliknya, yang rasanya berkecukupan kami gugah untuk berpartisipasi," jelas pria yang akrab disapa Koming ini.
Dijelaskan, sumber pendanaan aksi sosial ini sebagian dari sumbangan anggota KJG yang disisihkan dari gaji bulanan. "Nominalnya tidak seberapa, namun setelah dihimpun ternyata cukup untuk mengadakan ratusan paket sembako," jelasnya. Aksi sosial spontanitas ini pula menggugah kalangan narasumber media untuk ikut berpartisipasi. Hingga saat ini jumlah donatur terkumpul 29 orang dengan total dana sekitar Rp 5 juta. Termasuk, Bupati Gianyar I Made Agus Mahayastra, ikut nyumbang Rp 1,5 juta. Tahap awal disiapkan 200 paket sembako, ke depan akan tambah lagi untuk memperluas daya jangkau. "Ini paket sembako harian, jadi kemasannya cukup minimal, harapannya agar banyak yang bisa terbantu dalam situasi ini," ungkapnya.
Bupati Gianyar I Made Agus Mahayastra mengapresiasi apa yang dilakukan oleh masyarakat atau komunitas secara mandiri. Kegiatan ini mengingatkan agar jajarannya ikut berbagi. Kendati selama pandemi Covid-19, Pemkab Gianyar telah menyalurkan sembako melalui APBD, namun secara pribadi belum melakukan hal itu. "Nanti, ini akan saya jadikan contoh kepada kepala OPD untuk menyisihkan gajinya. Masak disalip wartawan," ujarnya.
Salah seorang pedagang jajan keliling, Kadek Nita,38, asal Kelurahan Bitera, Gianyar, mengatakan pendapatanya menurun semenjak pandemi. Kondisi ini diperparah lagi karena PPKM Darurat. Karena pelanggannya kebanyakan pegawai di lingkungan Pemkab, namun kini kebanyakan tidak ngantor. Dia pun mengurangi biaya produksi. Selain itu, semenjak pandemi banyak yang mulai ikut berdagang jajanan bali. "Harus saya turunkan produksinya, karena situasi seperti ini. Terima kasih atas bantuan paket sembakonya," ujarnya. *nvi
Komentar