Musim Hujan, Ular Masuk ke Perumahan
Warga banyak menghubungi call centre BPBD Kota Denpasar meminta pertolongan untuk menangkap ular yang masuk ke rumah mereka.
DENPASAR, NusaBali
Pusat Pengendalian Operasi Badan Penanggulangan Bencana Daerah (Pusdalops BPBD) Kota Denpasar saat musim hujan ini mempunyai tugas tambahan sebagai sebagai tukang ngejuk lipi (tangkap ular) yang masuk ke perumahan warga. Banyaknya ular yang masuk ke perumahan itu diduga disebabkan karena banjir dan meluapnya air got.
Plt Kepala BPBD Kota Denpasar, Made Prapta saat ditemui di Kantor Induk Pusdalops BPBD Kota Denpasar, Selasa (2/1) mengakui saat musim hujan ini pihaknya banyak menangkap ular yang masuk ke perumahan warga. "Kami sering mendapatkan panggilan terutama pada call centre untuk penanganan ular yang masuk ke pemukiman (perumahan). Jika dilihat dari curah hujan dan lokasi kita di Kota Denpasar ini, kemungkinan besar ular ke luar dari sarangnya karena meluapnya air got yang berada dekat dengan pemukiman warga, karena ular di perkotaan seperti ini pasti bersarang pada lubang got karena jarang ada semak belukar," ujarnya.
Diakuinya, ular yang masuk ke perumahan warga akhir-akhir ini cukup membuat resah dan takut warga, karena itu, pihaknya pun kadang menerima telpon untuk menangkap ular yang masuk ke rumah warga pada malam hari. Ular yang paling sering ditangani oleh BPBD, menurut Prapta, adalah jenis piton dan kobra. Bahkan besaran ular yang ditemukan, diameter hingga mencapai betis orang dewasa dengan panjang 7 meter. "Siapa saja yang bertemu dengan ular piton atau kobra pasti takut diserang dan ya paling tidak geli melihatnya. Bahkan pernah seperti di Sesetan kita temukan di dalam kloset, ada juga di atas plafon karena bobot ular terlalu besar akhirnya jatuh ke lantai runah warga. Sebenarnya jika ular itu tidak merasa terancam dia tidak akan menyerang. Tapi bagaimanapun juga, warga apalagi yang ibu-ibu pasti histeris kalau ada ular yang masuk rumah," ucapnya.
Pada awal tahun 2017 ini, BPBD Kota Denpasar sudah menangani dua ular yang masuk ke perkantoran dan rumah warga. Salah satunya ular kobra yang masuk ke kolam eks kantor Bank Sri Partha di Jalan WR Supratman atas laporan pecalang. “Sebenarnya kami tidak mempunyai tim khusus dalam menangani ular, hanya mengandalkan staf yang berani dan dianggap mampu menangani ular itu. Bahkan alat pun hanya menggunakan penjepit biasa untuk dimasukkan ke karung,” kata Prapta.
Dengan banyaknya ular yang masuk ke pemukiman, Prapta pun menghimbau warga tetap waspada pada rumah warga yang berdekatan dengan got. “Ya, tentu harus rajin dibersihkan agar ular tidak menempati celah-celah lubang got lagi, karena jika got meluap kapan saja ular akan mencari tempat yang lebih nyaman salah satunya pemukiman dan masuk ke rumah warga,” pungkasnya. * cr63
Plt Kepala BPBD Kota Denpasar, Made Prapta saat ditemui di Kantor Induk Pusdalops BPBD Kota Denpasar, Selasa (2/1) mengakui saat musim hujan ini pihaknya banyak menangkap ular yang masuk ke perumahan warga. "Kami sering mendapatkan panggilan terutama pada call centre untuk penanganan ular yang masuk ke pemukiman (perumahan). Jika dilihat dari curah hujan dan lokasi kita di Kota Denpasar ini, kemungkinan besar ular ke luar dari sarangnya karena meluapnya air got yang berada dekat dengan pemukiman warga, karena ular di perkotaan seperti ini pasti bersarang pada lubang got karena jarang ada semak belukar," ujarnya.
Diakuinya, ular yang masuk ke perumahan warga akhir-akhir ini cukup membuat resah dan takut warga, karena itu, pihaknya pun kadang menerima telpon untuk menangkap ular yang masuk ke rumah warga pada malam hari. Ular yang paling sering ditangani oleh BPBD, menurut Prapta, adalah jenis piton dan kobra. Bahkan besaran ular yang ditemukan, diameter hingga mencapai betis orang dewasa dengan panjang 7 meter. "Siapa saja yang bertemu dengan ular piton atau kobra pasti takut diserang dan ya paling tidak geli melihatnya. Bahkan pernah seperti di Sesetan kita temukan di dalam kloset, ada juga di atas plafon karena bobot ular terlalu besar akhirnya jatuh ke lantai runah warga. Sebenarnya jika ular itu tidak merasa terancam dia tidak akan menyerang. Tapi bagaimanapun juga, warga apalagi yang ibu-ibu pasti histeris kalau ada ular yang masuk rumah," ucapnya.
Pada awal tahun 2017 ini, BPBD Kota Denpasar sudah menangani dua ular yang masuk ke perkantoran dan rumah warga. Salah satunya ular kobra yang masuk ke kolam eks kantor Bank Sri Partha di Jalan WR Supratman atas laporan pecalang. “Sebenarnya kami tidak mempunyai tim khusus dalam menangani ular, hanya mengandalkan staf yang berani dan dianggap mampu menangani ular itu. Bahkan alat pun hanya menggunakan penjepit biasa untuk dimasukkan ke karung,” kata Prapta.
Dengan banyaknya ular yang masuk ke pemukiman, Prapta pun menghimbau warga tetap waspada pada rumah warga yang berdekatan dengan got. “Ya, tentu harus rajin dibersihkan agar ular tidak menempati celah-celah lubang got lagi, karena jika got meluap kapan saja ular akan mencari tempat yang lebih nyaman salah satunya pemukiman dan masuk ke rumah warga,” pungkasnya. * cr63
1
Komentar