Perbekel Kutuh Ancam Cabut Tiang Milik Provider Internet
MANGUPURA, NusaBali
Keberadaan tiang beton milik sejumlah provider internet di Desa Kutuh, Kecamatan Kuta Selatan, Badung, membuat kawasan itu tampak semrawut.
Bahkan, dalam satu titik terdapat belasan tiang beton yang tidak tertata rapi. Mirisnya, pemilik mangkir saat diundang pertemuan untuk membicarakan masalah tersebut. Perbekel Kutuh I Wayan Mudana, Kamis (22/7), mengatakan keberadaan tiang milik sejumlah provider ini menjadi atensi serius. Sebab, kurang tertata dengan baik. Berbagai upaya sudah dilakukan termasuk mengundang pemilik ke Kantor Desa Kutuh untuk membahas keberadaan tiang tersebut. Namun, justeru banyak yang mangkir.
“Pemanggilan pertama 16 Juli 2021. Jika 2 kali lagi saya undang tidak juga hadir, maka kami tidak segan-segan untuk melakukan pencabutan. Kami tegas, karena itu sama artinya mereka tidak ada itikad baik dalam hal menjalin komunikasi dengan desa,” ancam Mudana.
Mudana mengatakan, undangan terhadap para pemilik provider internet dilakukan guna membangun komitmen bersama. Selama ini tiang ataupun kabel milik mereka dinilai terpasang sembarangan, sehingga membuat estetika wilayah menjadi semrawut. “Saat pertemuan Jumat lalu itu, ada beberapa yang hadir, namun ada lima pemilik tiang yang tidak ikut dalam rapat itu,” katanya.
“Meski yang hadir hanya sebagian, tapi sebuah kesepahaman sudah terbangun. Mereka sepakat menata kembali tiang dan kabel yang ada di Dea Kutuh,” imbuh Mudana.
Masih menurut Mudana, pengurangan jumlah tiang, adalah salah satu bentuk penataan yang dimaksudkan. Karena diketahui, ada sejumlah titik yang dirasa terpasang tiang dalam jumlah terlalu banyak. Bahkan ada yang mencapai enam tiang pada satu titik. “Sebenarnya bisa saja satu tiang itu dimanfaatan oleh beberapa provider. Bukan seperti sekarang, masing-masing provider mendirikan tiang,” kata Mudana.
Lebih lanjut dikatakan, dalam pertemuan kemarin juga ditegaskan agar pemilik provider internet menginformasikan kepada desa, ketika hendak melakukan pemasangan tiang. “Ke depan desa bisa ikut mengontrol, agar tiang tidak dipasang di sembarang tempat,” tegas Mudana.
Mudana berhatap penataan mulai terlaksana dalam kurun waktu dua bulan ke depan. Dengan harapan, tahun 2022 nanti, wilayah Desa Kutuh sudah mampu menampilkan perwajahan yang lebih tertata. “Kami tidak segan-segan melakukan sesuatu sesuai kewenangan yang kami miliki. Karena ini adalah demi kebaikan desa. Apalagi kami dilindungi oleh aturan yang ada di desa,” tandasnya. *dar
1
Komentar