Viral, Pedagang Es Kelapa Muda Ditipu
Pinjamkan Uang Dijaminkan Handphone Rusak
SINGARAJA, NusaBali
Nasib malang dialami Putu Raka Adi, 50, seorang penjual es kelapa muda dari Banjar Dinas Labak, Desa Anturan, Kecamatan/Kabupaten Buleleng.
Pedagang yang biasa berjualan di pinggir trotoar Jalan Raya Singaraja - Seririt, tepatnya di selatan Pompa Bensin Anturan, Desa Anturan/Kecamatan Buleleng ini menjadi korban penipuan, pada Rabu (21/7) lalu.
Saat itu sekitar pukul 14.00 Wita, Putu Raka Adi yang tengah berjualan tiba-tiba didatangi oleh pria tak dikenal yang mengendarai mobil sedan berwarna putih. Bukannya membeli dagangan, ternyata pria itu hendak meminjam uang sejumlah Rp 50 ribu kepada Putu Raka Adi dengan alasan untuk membeli bensin. Karena merasa tidak memiliki cukup uang, Putu Raka Adi pun menolak.
Pria tak dikenal itu kemudian kembali meminta dipinjamkan uang Rp 30 ribu dengan sedikit memaksa. Putu Raka Adi yang merasa iba lantas memberikan uang sejumlah Rp 30 ribu. Ketika menyerahkan uang, pria itu menyodorkan sebuah handphone sebagai jaminan. Setelah itu pria yang tidak diketahui identitasnya itu langsung pergi ke arah timur sembari melambaikan tangan.
Seorang saksi mata, Komang Gunantri, saat ditemui Jumat (23/7) siang mengatakan, untuk meyakinkan korban, pria itu mengaku sebagai orang kaya yang disegani. Pria misterius itu juga sempat diminta menghubungi keluarganya agar membawakan uang namun bersikukuh tidak mau dengan alasan malu. "Kemudian minta dibuatin es kelapa muda karena haus katanya. Sudah begitu maksa minta Rp 30 ribu," tutur Gunarti, pedagang yang lapaknya bersebelahan dengan lapak korban.
Kata Gunarti, setelah kejadian itu, Putu Raka Adi langsung bingung karena tidak paham dengan barang elektronik. Beruntung saat itu ada 3 orang pembeli menolong korban untuk mengecek handphone tersebut. Setelah dicek ternyata handphone itu sudah rusak dan tidak bisa digunakan. Kejadian tersebut kemudian direkam dan diunggah oleh seorang warganet sehingga viral di media sosial.
Gunantri pun menyayangkan ulah yang dilakukan pelaku terhadap rekan seprofesinya itu. "Dia sudah 4 tahun jualan es kelapa muda di sini. Tumben kena tipu begitu," tambahnya. Diungkapkan, Gunantri yang sudah berjualan tipat sate selama 7 tahun itu juga kerap mengalami hal yang sama. Bahkan, makanan yang ia jual kerap tak dibayar oleh oknum yang tidak bertanggung jawab.
"Saya sudah sering mengalami. Tapi ya sudah saya ikhlaskan. Mereka yang curang sama saya itu minta dibungkusin sate sama gulai Rp 50 ribu, ada yang Rp 75 ribu. Kemudian ngaku mau pulang dulu ambil uang. Saya tunggu tidak datang-datang orangnya. Saya sudah tidak kuat ingatannya. Kalau misalnya mereka datang lagi ke sini saya sudah tidak ingat lagi," tutur Gunantri.
Sementara itu, Kasubag Humas Polres Buleleng, Iptu Gede Sumarjaya dikonfirmasi terpisah mengaku belum mendapat laporan terkait kasus penipuan ini. "Nihil dilaporkan," ujarnya, saat dikonfirmasi. Pihaknya meminta agar masyarakat memberikan informasi kepada pihak kepolisian apabila terjadi kejadian penipuan. Selain itu, masyarakat diminta untuk tidak secara cepat upload di media sosial. Karena akan menimbulkan keresahan. *mz
Komentar