BRSU Tabanan Dapat Kiriman 3 Ton Oksigen Cair

Namun, pemenuhan oksigen ini diperkirakan hanya bisa bertahan tiga hari. Untuk kepastian kabar penambahan oksigen selanjutnya, masih menunggu instruksi dari Satgas Covid-19 Provinsi Bali.  Direktur BRSU Tabanan dr Nyoman Susila, mengungkapkan 3 ton oksigen cair ini sudah diterima Jumat (23/7) pagi. Oksigen diterima dari Banyuwangi, Jawa Timur, sesuai dengan koordinasi Pemkab Tabanan dengan Satgas Covid-19 Provinsi Bali. “Sesuai konfirmasi, oksigen cair sudah kami terima sekitar 3 ton,” ujar dr Susila, Jumat kemarin.

Namun jumlah 3 ton oksigen tersebut hanya bisa bertahan sampai 3 hari, dengan melihat kondisi pasien yang dirawat di BRSU Tabanan utamanya pasien Covid-19 yang masih di atas 70 orang. “Untuk selanjutnya tetap kami akan berkoordinasi dengan Satgas Covid-19 Pemprov Bali,” imbuh dr Susila.

Menurut dia, dengan kondisi pasien yang dirawat sekarang di BRSU Tabanan utamanya pasien Covid-19 yang meningkat mencapai 70 orang lebih, idealnya tiap hari BRSU Tabanan memerlukan oksigen sebanyak 1 ton. Kebutuhan oksigen bisa berkurang jika jumlah pasien Covid-19 menurun. “Biasanya kalau kondisi normal, pasien Covid-19 tidak meningkat, kami perlu oksigen sepertiga dari 1 ton itu (sekitar 300–350 kilogram) oksigen per hari,” beber dr Susila.

Kendati pun demikian, pihaknya bersyukur mendapat kiriman 3 ton oksigen cair tersebut. Untuk keberlangsungan tambahan oksigen selanjutnya masih menunggu arahan. “Kalau tidak dapat yang cair, pasti kembali akan berburu oksigen tabung. Karena oksigen tabung yang kami dapatkan dijatah, pengaturan ada di Satgas Pemprov Bali,” ucap dr Susila.

Di sisi lain tambahan kasus positif Covid-19 per 23 Juli 2021 meningkat drastis. Dalam sehari, Jumat kemarin, Tabanan tambah 136 kasus disertai laporan 7 orang meninggal terkonfirmasi positif Covid-19. Namun sebagian besar mereka ini memiliki penyakit penyerta.

Sebaran 136 kasus ini terbanyak ada di Desa Banjar Anyar, Kecamatan Kediri (16 kasus); Desa Delod Peken, Kecamatan Tabanan (10 kasus); Desa Dajan Peken, Kecamatan Tabanan (9 kasus); Desa Belumbang, Kecamatan Kerambitan (7 kasus); Desa Kelating, Kecamatan Kerambitan (7 kasus); Desa Tunjuk, Kecamatan Tabanan (7 kasus); dan sebaran lainnya merata di 10 kecamatan.

Dari sebaran 136 kasus tersebut, mereka sebagian besar melaksanakan isolasi mandiri. Sisanya melakukan isolasi di rumah sakit yang ada di Tabanan dan luar Tabanan. Ada pula yang isolasi di hotel. *des