Politeknik Negeri Bali Adakan KKN di Desa Wisata Bakas
SEMARAPURA, NusaBali.com - Desa Wisata Bakas, Banjarangkan, Klungkung, kedatangan ‘tamu’ pada bulan Juli 2021 ini. Bukan wisatawan, melainkan mahasiswa Politeknik Negeri Bali yang sedang melangsungkan kegiatan KKN (Kuliah Kerja Nyata) di desa yang memiliki pemandangan sawah dan perbukitan ini.
Kegiatan ini merupakan bentuk pembelajaran pemberdayaan masyarakat yang dilakukan oleh civitas Politeknik Negeri Bali, dengan mengambil tema ‘Membangun Negeri dari Desa Pada Masa Pandemi’.
“Harapan kami agar mahasiswa dapat menerapkan teori yang mereka peroleh, dan mengaplikasikan dengan terjun langsung pada masyarakat Desa Bakas agar dapat membantu pengembangan Desa Wisata Bakas,” terang dosen pembimbing KKN Politeknik Negeri Bali, Ir I Gede Ketut Sri Budarsa MSi MT, ketika memantau pelaksanaan KKN, Sabtu (24/7/2021).
Ditambahkan Sri Budarsa dengan mengikuti program KKN ini, mahasiswanya diharapkan mampu mengembangkan sikap empati, kreativitas, teknologi manajemen, dengan cara ikut membantu program-program yang dilaksanakan pada Desa Wisata Bakas.
Ia pun berharap program KKN Politeknik Negeri Bali dapat kembali dilaksanakan di Desa Bakas pada masa mendatang, mengingat program KKN yang dilaksanakan sekarang berjalan kurang maksimal karena masih berlangsungnya pandemi Covid-19.
“Mudah-mudahan pada tahun berikutnya, kami akan sepenuh hati dan tenaga, melimpahkan kreativitas kami untuk membantu tercapainya tujuan utama Desa Wisata Bakas yang potensinya sangat besar ini,” ujar dosen teknik elektro ini.
Ia menjelaskan KKN dilakukan sekitar tiga minggu yang berlangsung sejak tanggal 2-24 Juli 2021. Adapun mahasiswa yang mengikuti program wajib (intrakulikuler) ini adalah mahasiswa semester akhir (VIII) program Diploma IV Sarjana Terapan. Program ini sendiri memiliki bobot tiga SKS, terdiri dari 16 kali pertemuan/minggu atau jika dikalkulasikan sama dengan 288 jam pertemuan.
“Jadi kalau enam jam per hari kita bertemu, minimal mahasiswa harus 12 jam ada di lokasi (KKN),” imbuh Sri Budarsa.
Pada kesempatan yang sama, Perbekel Desa Bakas, I Wayan Murdana, mengucapkan terima kasih kepada Politeknik Negeri Bali karena telah mempercayakan Desa Bakas sebagai lokasi program KKN sekaligus sebagai desa binaan Politeknik Negeri Bali.
“Harapan kami pembinaan-pembinaan itu akan berkesinambungan bukan kali ini saja, karena Desa Bakas adalah desa wisata yang baru merintis mulai tahun 2017 maka diperlukan adanya pembinaan dan pelatihan,” ujar Murdana.
Lebih jauh ia juga berharap Desa Bakas bisa lebih berkembang sebagai desa wisata seiring nanti telah berakhirnya pandemi Covid-19. Dikatakannya, Desa Bakas memiliki potensi wisata yang unik dan menarik, di mana Desa Bakas diapit oleh dua aliran sungai yakni, Sungai Bubuh dan Sungai Melangit, serta posisinya strategis terletak di bawah Bukit Buung. Kombinasi ini menjadikan Desa Bakas sangat ikonik dan pastinya menarik wisatawan untuk berkunjung.
Sementara itu salah satu pelaku UMKM di Desa Bakas mendapat bantuan dalam memberikan label pada kemasan produknya. “Terima kasih banyak atas bimbingan dari adik-adik KKN yang telah membantu untuk pelabelan (branding) produk, dan juga cara pemasaran, pemakaian kemasan, sehingga bisa lebih baik pemasarannya,” terang Desak Ketut Suati, perempuan yang memiliki usaha keripik rempeyek.
Ia juga berharap meski KKN nanti sudah berakhir, mahasiswa Politeknik Negeri Bali dapat terus membina para pelaku usaha di Desa Bakas seperti dirinya supaya dapat terus meningkatkan kemampuan dalam menjalankan usaha.
“Dengan adanya branding (label) seperti yang adik-adik KKN jelaskan akhirnya ibu merasa lega, ibu dapat peluang pemasaran yang lebih luas tidak di sekitar desa ini saja,” tandas Desak Suati. *adi
Komentar