151 Siswa SMA Swasta Lari ke SMA Negeri
Padahal rekrutmen siswa, di SMA negeri jumlahnya dibatasi, dan masa penerimaannya ditentukan. Namun ternyata SMA negeri menerima siswa melebihi kapasitas yang ditentukan sebelumnya.
AMLAPURA, NusaBali
Sebanyak 9 SMA swasta di Karangasem kehilangan 151 siswa baru. Padahal siswa tersebut setelah resmi terdaftar di SMA swasta, dan telah ikut MPLS (Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah). Hal ini dikarenakan beberapa SMA negeri kembali menerima siswa baru, sehingga siswa baru di SMA swasta lari ke SMA negeri.
Padahal rekrutmen siswa, di SMA negeri jumlahnya dibatasi, dan masa penerimaannya ditentukan. Namun ternyata SMA negeri menerima siswa melebihi kapasitas yang ditentukan sebelumnya. Hal itu sangat disayangkan segenap Kepala Sekolah SMA swasta dalam rapat dikoordinasikan Ketua BMPS (Badan Musyawarah Perguruan Swasta) SMA Swasta Karangasem I Ketut Jelantik, di Aula SMA PGRI Jalan Sudirman Amlapura, Sabtu (24/7).
"SMA Negeri tidak konsekuen menerima siswa baru, awalnya berencana menerima 288 siswa, sesuai kapasitas ruang kelas yang dimiliki, kenyataannya ada yang menerima di atas 340 siswa," jelas I Ketut Jelantik.
Satu hal yang disayangkan, siswa yang telah mendaftar dan diterima di SMA PGRI Amlapura sebanyak 156 siswa, karena SMA negeri kembali menerima tambahan satu kelas, maka siswa tersebut lari ke SMA negeri, sisa 92 siswa, kami kehilangan 64 siswa. "Sebaiknya SMA negeri dan SMA swasta bersinergi menerima siswa, dampak positifnya kan siswa bersaing dari segi prestasi akademis dan non akademis. Buat apa menerima banyak siswa, sementara kapasitas ruang belajar tidak mencukupi," lanjut I Ketut Jelantik.
Kasek SMA Dharma Kirthi Desa Sengkidu, Kecamatan Manggis I Wayan Nomor mengaku kehilangan 11 siswa. Sebelumnya menerima 61 siswa, setelah menggelar MPLS, tersisa 50 siswa. "Kami juga sangat menyayangkan, setelah MPLS, SMA negeri masih juga menerima siswa baru," ujar I Wayan Nomor.
Hal senada diungkapkan Kasek SMA Mahardika Desa Datah Kecamatan Abang I Nengah Janiarta, dan Kasek SLUA Saraswati Selat I Nengah Mertayasa. I Nengah Janiarta mengatakan, hanya kehilangan satu siswa, mulanya menerima 20 siswa, tinggal 19 siswa. Sementara SLUA Saraswati Selat kehilangan 14 siswa. “Mulanya menerima 74 siswa, setelah MPLS tersisa 60 siswa," jelas Kasek SLUA Saraswati Selat I Nengah Mertayasa.
Tercatat 9 SMA swasta yang kehilangan siswa baru: SMA PGRI kehilangan 64 siswa, SMA Dharma Kirthi sebanyak 11 sisa, SMA Jagadhita Desa Bugbug sebanyak 1 siswa, SMA Pariwisata Amlapura sebanyak 1 siswa, SMA Suastiastu Abang sebanyak 13 siswa, SMA Giri Natha Amlapura sebanyak 34 siswa, SLUA Saraswati Selat sebanyak 14 siswa, SMA Parisadha Amlapura sebanyak 12 siswa, SMA Mahardika Abang sebanyak 1 siswa, total 151 siswa.
Dibagian lain Kasek SMA Negeri Amlapura I Ketut Marta Ariana mengakui, merekrut siswa melebihi kapasitas. "Mulanya kami berencana merekrut 288 siswa, akhirnya menerima 341 siswa," jelas Marta Ariana.
Marta Ariana membantah menerima siswa baru setelah dilaksanakan MPLS. "Bukan, siswa baru diterima, sehari sebelum MPLS, diawali menggelar rapat orangtua siswa, sepakat menerima satu kelas lagi," tambah mantan kasek SMAN Bebandem. 7 k16
1
Komentar