TC Sentralisasi Awal Agustus
KONI Bali Menatap PON Papua 2021
Pelaksanaan prokes sangat ketat. KONI Bali berkoordinasi dengan para dokter untuk jadi pengawas prokes atlet dan pelatih. Berbagai tes kesehatan, utamanya soal swab juga dijalankan dengan ketat.
DENPASAR, NusaBali
KONI Bali akan menerapkan protokol kesehatan (prokes) ketat pada Training Camp (TC) sentralisasi bagi atlet Pelatda PON, yang rencananya dimulai pada awal Agustus. Penerapan prokes ketat itu demi kebaikan atlet Bali itu sendiri.
"KONI Bali tak menginginkan terjadi klaster baru penyebaran Covid-19 saat TC sudah berjalan. Karena itu, KONI Bali saat ini benar-benar mengkaji apa saja proses serta alurnya nanti sebelum dimulai TC Sentralisasi," ucap Ketua Umum KONI Bali, I Ketut Suwandi, Minggu (25/7).
Mantan Ketua Umum KONI Badung itu menjelaskan, pengawasan pelaksanaan terhadap prokes akan sangat ketat. Bahkan, kata Suwandi, pihaknya telah berkoordinasi dengan para dokter yang turut menjadi pengawas prokes atlet dan pelatih. Begitu juga soal berbagai tes kesehatan, utamanya soal swab akan dijalankan dengan ketat juga.
Pensiunan birokrat Pemkab Badung itu menegaskan, sentralisasi diikuti ratusan atlet dan pelatih. Jumlahnya terdiri diri 239 atlet dari 28 cabor dan pelatihnya ada 67 orang. Tentu saja ada konsep yang tepat yang harus dipikirkan matang agar tak terjadi kerumunan dan tetap mengikuti anjuran pemerintah. Bahkan KONI Bali juga akan memperketat aturan dari biasanya. Misalnya, para atlet usai latihan harus langsung pulang ke lokasi sentralisasi tanpa boleh singgah kesana kemari.
“Jika atlet atau pelatih misalnya ingin bertemu keluarga di rumah atau kampung halamannya, harus izin ke panitia. Termasuk ketika sudah balik menuju lokasi sentralisasi, wajib hukumnya untuk tes swab,” kata pria asal Kerobokan itu.
Suwandi juga menyebutkan, atlet dan pelatih tidak diperkenankan menerima ataupun membawa tamu ke lokasi sentralisasi. Hal ini dilakukan untuk meminimalisir penyebaran Covid-19 dari luar lokasi. Dia menekankan anggota kontingen harus terbiasa dengan situasi ini.
"Sebab saat sedang dalam kondisi tidak normal. Ini demi kepentingan bersama,” papar Suwandi.
Selain itu, terkait pegawai atau staf lokasi sentralisasi (dalam hal ini hotel), kata Suwandi, sudah ditentukan protap-nya sesuai dengan lokasi yang dipilih nantinya. Termasuk nanti ketika proses santap makanan apakah nanti prasmanan atau setiap atlet dan pelatih disediakan makanan satu porsi seperti halnya nasi kotak atau lainnya. Yang jelas KONI Bali serahkan kepada panitia pengadaan terkait sentralisasi ini. Untuk lokasinya, kemungkinan memilih Denpasar atau Badung, karena melihat fasilitas penunjang latihan serta jarak kelokasi latihan.dek
1
Komentar