Bupati Diminta Lebih Peduli
KONI soal Bekal Atlet PON Bangli
Hanya kami, KONI di Bangli yang tidak bisa memberikan dana pembinaan, baik yang ikut maupun tidak ikut PON. Jadinya kami malu dan tidak dapat berbuat apa-apa untuk para patriot olahraga Bangli.
BANGLI, NusaBali
KONI Kabupaten Bangli berharap dan meminta Pemerintah Daerah Bangli, dalam hal ini Bupati Bangli, memiliki kepedulian maupun perhatian terhadap atlet Bangli yang membela Kontingen Bali pada ajang PON XX/2021 di Papua, 2-15 Oktober nanti. Harapan itu sebagai bentuk motivasi dan dorongan kepada patriot olahraga dari dari Bangli. Sebab selama ini KONI Bangli tanpa anggaran, sehingga belum mampu memberikan support apapun kepada atlet peraih tiket PON asal Bangli.
"Di KONI Bali memang telah menyiapkan anggaran untuk Kontingen PON, meski tidak sebesar dulu. Hanya kami, KONI di Bangli yang tidak bisa memberikan dana pembinaan, baik yang ikut maupun tidak ikut PON, Jadinya kami malu dan tidak dapat berbuat apa-apa untuk para patriot olahraga Bangli, "kata Ketua Umum KONI Bangli, Sang Kompyang Suarjaksa, Senin (26/7).
Untuk itu, Kompyang Suarjaksa berharap Bupati, Wakil Bupati maupun Ketua DPRD Bangli dapat membantu atlet Bangli yang berlaga di Papua. Ya, minimal ada dana sekedar penyemangat bagi atlet-atlet dari Bangli. Sebab, pengalaman sebelumnya saat pamitan pada pimpinan daerah selalu ada uang bekal atau uang saku sekedarnya.
Bahkan saat berprestasi di PON Papua, Suarjaksa juga berharap ada uang bonus untuk patriot peraih medali.
Menurut Suarjaksa, saat ini belum dapat dipastikan, karena KONI Bangli memang tidak memiliki anggaran dari APBD. Untuk itu, katanya, solusi ada di pucuk pimpinan daerah agar memperhatikan bidang olahraga atau para atlet. Sebab membangun dan mengembangkan olahraga, terutama agar atlet berprestasi tidak dapat instan. Tidak bisa dilakukan dalam satu pekan, tapi memerlukan waktu cukup lama. Termasuk bagaimana susahnya mencari tiket PON. Untuk itu atlet sudah patut dan layak diperhatikan.
"Meskipun ini membela Bali, tapi mereka juga mengemban misi membawa nama baik Kabupaten Bangli. Makanya, ketika mereka meraih tiket PON, mestinya sudah selayaknya diperhatikan. Itu harapan kita. Karena KONI Bangli tidak bisa berbuat apa, tanpa anggaran," tandas pria yang juga Bendesa Adat tersebut.
Menurut Suarjaksa, pihaknya sampai KONI Kabupaten Bangli belum berani membebani sembilan atlet asal Bangli untuk meraih target medali bagi Kontingen Bali. Hal itu juga ranah KONI Bali. Paling krusial selama ini, katanya, KONI Bangli belum pernah memberikan apapun kepada sembilan atlet PON asal Bangli.
"Selama ini kami tidak ada uang pembinaan. Dan, suport selama ini diberikan oleh klub atau Dojo secara mandiri ke atletnya. Dan, saya sudah sempat anggarkan semua itu. Tapi malah kondisinya dibabat semua anggaran yang kami plot untuk atlet," kata mantan caleg PDI Perjuangan Dapil Kota Bangli itu.
Sementara itu, Bangli memiliki sembilan 9 dari 239 atlet di Pelatda Bali. Selain itu juga mengirimkan dua pelatih. Dengan demikian, kata Suarjaksa, KONI Bangli tetap memberikan kontribusi positif untuk Bali di level nasional. Kesembilan atlet Bangli dalam kontingen PON Bali itu, yakni Tricia Mary Aoijs (Basket 5x5 putri), Putu Wiradamungga Adesta, I Dewa Ayu Mira Widari (Judo), Ni Made Meriantini (Karate), Ni Kadek Shantikarini Himawan (Rugby), Ni Made Pranita Sulistya Devi (Bulutangkis), I Kadek Nyeneng Jaya Wiguna, I Putu Anom Wiraguna, dan Ni Made Mega Sri Wahyuni (Pencak Silat). Sedangkan dua pelatih dqri cabor judo, yakni I Nyoman Sumerta, dan Ni Made Suyudani. dek
1
Komentar