Nakes di Denpasar Mengeluh Insentif 6 Bulan Tak Cair
BPKAD: Insentif Nakes di Denpasar Baru Cair 50 Persen
DENPASAR, NusaBali
Salah seorang tenaga kesehatan (Nakes) salah satu Puskesmas di Denpasar mengaku belum menerima insentif selama 6 bulan ini.
Dia mengaku sudah pernah menyampaikan hal itu ke pimpinan. Namun ada birokrasi yang berbelit-belit dalam pengurusan insentif tersebut. Sementara, selama ini nakes tersebut harus terus bertugas dalam hal penanganan Covid-19 mulai dari tracing, testing maupun pelaksanaan vaksinasi.
“Sudah 6 bulan insentif Nakes belum turun. Saya tidak tahu harus bagaimana, apalagi dengan birokrasinya yang ribet,” kata Nakes yang tak mau disebutkan namanya saat diwawancarai, Selasa (27/7). Terkait pencairan insentif Nakes untuk di Kota Denpasar, Kepala Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) Kota Denpasar, I Made Pasek Mandira menyebut, hingga Juni 2021 ini insentif Nakes baru cair sebanyak 50,7 persen. Pasek mengatakan dana yang dialokasikan untuk insentif nakes tahun 2021 ini sebesar Rp 17 miliar.
Namun yang baru cair atau terealisasi baru sekitar Rp 10 miliar. Anggaran untuk nakes ini dialokasikan dari Dana Alokasi Umum (DAU) yang diproyeksikan untuk kesehatan, di mana di dalamnya terdapat insentif tenaga kesehatan. Pasek menyebut, kendala pencairan insentif ini adalah pengajuan data dari masing-masing Puskesmas ataupun rumah sakit.
“Kendalanya pengajuan saja. Misal nakes dari RSUD Wangaya mengajukan berapa yang diperhitungkan untuk dapat insentif. Karena teman-teman nakes fokus juga di lapangan jadi terlambat administrasi pengajuannya,” kata Pasek Mandira.
Menurutnya, dari data Dinas Kesehatan, Nakes yang diajukan untuk mendapatkan insentif dari Puskesmas yang ada di Kota Denpasar di antaranya non ASN Bidan dan perawat sebanyak 53 orang, tenaga medis lainnya sebanyak 30 orang. Untuk ASN yang diajukan 41 dokter, 59 perawat, dan 25 tenaga medis lainnya. Sedangkan di RSUD Wangaya Nakes yang diajukan sebanyak 173 dokter spesialis, 69 dokter umum dan dokter gigi, 843 perawat dan bidan, dan 287 nakes lainnya.
Adapun besaran insentif yang diterima oleh Nakes bervariasi sesuai dengan tugas mereka. Dia mengaku akan mengejar target untuk realisasi insentif Nakes sampai bulan Juni 2021 ini. Pasek Mandira berharap agar instansi terkait baik rumah sakit maupun Puskesmas segera mengajukan data insentif tersebut. *mis
“Sudah 6 bulan insentif Nakes belum turun. Saya tidak tahu harus bagaimana, apalagi dengan birokrasinya yang ribet,” kata Nakes yang tak mau disebutkan namanya saat diwawancarai, Selasa (27/7). Terkait pencairan insentif Nakes untuk di Kota Denpasar, Kepala Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) Kota Denpasar, I Made Pasek Mandira menyebut, hingga Juni 2021 ini insentif Nakes baru cair sebanyak 50,7 persen. Pasek mengatakan dana yang dialokasikan untuk insentif nakes tahun 2021 ini sebesar Rp 17 miliar.
Namun yang baru cair atau terealisasi baru sekitar Rp 10 miliar. Anggaran untuk nakes ini dialokasikan dari Dana Alokasi Umum (DAU) yang diproyeksikan untuk kesehatan, di mana di dalamnya terdapat insentif tenaga kesehatan. Pasek menyebut, kendala pencairan insentif ini adalah pengajuan data dari masing-masing Puskesmas ataupun rumah sakit.
“Kendalanya pengajuan saja. Misal nakes dari RSUD Wangaya mengajukan berapa yang diperhitungkan untuk dapat insentif. Karena teman-teman nakes fokus juga di lapangan jadi terlambat administrasi pengajuannya,” kata Pasek Mandira.
Menurutnya, dari data Dinas Kesehatan, Nakes yang diajukan untuk mendapatkan insentif dari Puskesmas yang ada di Kota Denpasar di antaranya non ASN Bidan dan perawat sebanyak 53 orang, tenaga medis lainnya sebanyak 30 orang. Untuk ASN yang diajukan 41 dokter, 59 perawat, dan 25 tenaga medis lainnya. Sedangkan di RSUD Wangaya Nakes yang diajukan sebanyak 173 dokter spesialis, 69 dokter umum dan dokter gigi, 843 perawat dan bidan, dan 287 nakes lainnya.
Adapun besaran insentif yang diterima oleh Nakes bervariasi sesuai dengan tugas mereka. Dia mengaku akan mengejar target untuk realisasi insentif Nakes sampai bulan Juni 2021 ini. Pasek Mandira berharap agar instansi terkait baik rumah sakit maupun Puskesmas segera mengajukan data insentif tersebut. *mis
Komentar