Badung Terapkan Sistem QR Code
“Cukup dengan barcode tersebut bisa membayarkan BLT kepada seluruh masyarakat yang menerima bantuan dampak pandemi Covid-19, sehingga bisa mengurangi kerumunan masyarakat,” kata Bupati Giri Prasta.
MANGUPURA, NusaBali
Pemerintah Kabupaten Badung berencana akan menyalurkan bantuan langsung tunai (BLT) kepada masyarakat dengan menggunakan sistem QR Code (Quick Response Code). Selain untuk memudahkan proses pencairan BLT, penggunaan sistem QR Code sekaligus untuk menghindari terjadinya kerumunan masyarakat penerima bantuan.
Hal ini disampaikan langsung Bupati Badung I Nyoman Giri Prasta, ketika memantau proses pencairan BLT di 3 kecamatan, yakni Kecamatan Kuta Utara bertempat di Gor Perancak, Kecamatan Kuta bertempat Kantor Lurah Kuta, dan Kecamatan Kuta Selatan bertempat di Wantilan Kantor Lurah Benoa, Selasa (27/7). Turut hadir anggota DPRD Badung Wayan Sandra, DPRD Badung Anom Gumanti, DPRD Badung Wayan Loka Astika, Kadis Sosial Ketut Sudarsana, Camat Kuta Utara, Camat Kuta dan Camat Kuta Selatan.
Bupati Giri Prasta menyampaikan saat ini Badung telah memiliki QR Code guna memudahkan proses pencairan BLT. “Dengan kami telah melakukan cleansing data, kami juga telah memiliki QR Code, yaitu suatu barcode yang kami padukan dengan sistem yang ada di BPD Bali. Inilah yang menjadi alat bayar, sehingga masyarakat tidak perlu lagi mengisi blanko, cukup dengan barcode itu sudah selesai,” jelasnya.
Untuk mempercepat pencairan BLT dengan sistem barcode tersebut, Rabu (28/7) ini, Bupati Giri Prasta akan mengajak perbekel, lurah, sekdes, ketua BPD, kelian dinas, dan kaling untuk rapat melalui zoom meeting, untuk membahas mekanisme pendistribusian dana kepada masyarakat. “Cukup dengan barcode tersebut bisa membayarkan BLT kepada seluruh masyarakat yang menerima bantuan dampak pandemi Covid-19, sehingga bisa mengurangi kerumunan masyarakat,” kata Bupati Giri Prasta.
Terkait adanya misinformasi mengenai penyaluran BLT yang terjadi di tengah masyarakat, Bupati Giri Prasta menjelaskan melalui QR Code semua masyarakat sudah terdata. “Tinggal besok (hari ini) kami memberikan sosialisasi dengan menjadikan sekdes dan seklur sebagai duta yang kami sebut dengan agen,” tegas Bupati Giri Prasta.
“Jadi mereka ini yang akan berkoordinasi penuh dengan kelian dinas atau kaling, untuk diberikan data dan semua data itu akan diberikan dana cash dengan barcode sebagai wujud dari persyaratan dalam melaksanakan ini,” imbuh bupati asal Desa Pelaga, Kecamatan Petang itu.
Bupati Giri Prasta menambahkan, ke depan pencairan BLT akan dilakukan melalui sistem door to door. Dicontohkan, bila kelian dinas sudah bawa data, maka akan langsung dibayarkan BPD pada hari itu, dan akan langsung dibawakan ke rumah penerima bantuan. “Jadi data yang kita miliki dengan data yang ada di BPD Bali nyambung,” tandas Bupati Giri Prasta.
Untuk diketahui, jumlah penerima BLT di Kabupaten Badung mencapai 98.830 kepala keluarga (KK) dari total keseluruhan 129.149 KK. Salah satu syarat penerima BLT senilai Rp 300 ribu itu adalah masyarakat yang belum mendapatkan bantuan dari pemerintah pusat. *asa
Hal ini disampaikan langsung Bupati Badung I Nyoman Giri Prasta, ketika memantau proses pencairan BLT di 3 kecamatan, yakni Kecamatan Kuta Utara bertempat di Gor Perancak, Kecamatan Kuta bertempat Kantor Lurah Kuta, dan Kecamatan Kuta Selatan bertempat di Wantilan Kantor Lurah Benoa, Selasa (27/7). Turut hadir anggota DPRD Badung Wayan Sandra, DPRD Badung Anom Gumanti, DPRD Badung Wayan Loka Astika, Kadis Sosial Ketut Sudarsana, Camat Kuta Utara, Camat Kuta dan Camat Kuta Selatan.
Bupati Giri Prasta menyampaikan saat ini Badung telah memiliki QR Code guna memudahkan proses pencairan BLT. “Dengan kami telah melakukan cleansing data, kami juga telah memiliki QR Code, yaitu suatu barcode yang kami padukan dengan sistem yang ada di BPD Bali. Inilah yang menjadi alat bayar, sehingga masyarakat tidak perlu lagi mengisi blanko, cukup dengan barcode itu sudah selesai,” jelasnya.
Untuk mempercepat pencairan BLT dengan sistem barcode tersebut, Rabu (28/7) ini, Bupati Giri Prasta akan mengajak perbekel, lurah, sekdes, ketua BPD, kelian dinas, dan kaling untuk rapat melalui zoom meeting, untuk membahas mekanisme pendistribusian dana kepada masyarakat. “Cukup dengan barcode tersebut bisa membayarkan BLT kepada seluruh masyarakat yang menerima bantuan dampak pandemi Covid-19, sehingga bisa mengurangi kerumunan masyarakat,” kata Bupati Giri Prasta.
Terkait adanya misinformasi mengenai penyaluran BLT yang terjadi di tengah masyarakat, Bupati Giri Prasta menjelaskan melalui QR Code semua masyarakat sudah terdata. “Tinggal besok (hari ini) kami memberikan sosialisasi dengan menjadikan sekdes dan seklur sebagai duta yang kami sebut dengan agen,” tegas Bupati Giri Prasta.
“Jadi mereka ini yang akan berkoordinasi penuh dengan kelian dinas atau kaling, untuk diberikan data dan semua data itu akan diberikan dana cash dengan barcode sebagai wujud dari persyaratan dalam melaksanakan ini,” imbuh bupati asal Desa Pelaga, Kecamatan Petang itu.
Bupati Giri Prasta menambahkan, ke depan pencairan BLT akan dilakukan melalui sistem door to door. Dicontohkan, bila kelian dinas sudah bawa data, maka akan langsung dibayarkan BPD pada hari itu, dan akan langsung dibawakan ke rumah penerima bantuan. “Jadi data yang kita miliki dengan data yang ada di BPD Bali nyambung,” tandas Bupati Giri Prasta.
Untuk diketahui, jumlah penerima BLT di Kabupaten Badung mencapai 98.830 kepala keluarga (KK) dari total keseluruhan 129.149 KK. Salah satu syarat penerima BLT senilai Rp 300 ribu itu adalah masyarakat yang belum mendapatkan bantuan dari pemerintah pusat. *asa
Komentar