Dua SMP Negeri Dibangun Tahun Depan
Dianggarkan Rp 41 M, Berlokasi di Sidakarya dan Padangsambian Kaja
Kedua sekolah ini akan menggunakan sistem ruang bertingkat tiga dengan jumlah ruang kelas sekitar 8-10 ruangan, termasuk ruang guru dan perpustakaan.
DENPASAR, NusaBali
Pemkot Denpasar kembali akan merealisasikan dua pembangunan sekolah negeri sekaligus di tahun 2022. Dua sekolah tersebut, yakni SMPN 15 Denpasar dan SMPN 16 Denpasar. Keduanya ditarget rampung akhir tahun 2022 dengan anggaran Rp 41 miliar.
Hal itu diungkapkan Plt Disdikpora Kota Denpasar, I Gusti Ngurah Eddy Mulya usai rapat bersama DPRD Kota Denpasar di ruang sidang DPRD Kota Denpasar, Selasa (27/7). Menurut Eddy Mulia dua sekolah tersebut akan dibangun untuk memeratakan penerimaan siswa di setiap kecamatan karena Penerima Peserta Didik Baru (PPDB) berbasis zonasi.
Untuk sekolah SMPN 15 Denpasar nantinya akan dibangun di eks lahan SDN 14 Sidakarya, Desa Sidakarya, Denpasar Selatan dengan luas areal sekitar 35 are. Sedangkan untuk SMPN 16 Denpasar akan dibangun di belakang Terminal Cargo, Desa Padangsambian Kaja, Denpasar Barat dengan luas tanah sekitar 45 are.
Kedua sekolah ini akan menggunakan sistem ruang bertingkat tiga dengan jumlah ruangan kelas sekitar 8-10 ruangan termasuk ruang guru dan ruang perpustakaan. "Kami optimalkan jumlah itu untuk ruang sarana dan prasarana sekolah. Yang jelas tujuannya ini pemerataan saat Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB), karena beberapa kelurahan dan desa di Denpasar Selatan dan Denpasar Barat masih kekurangan jangkauan sekolah negeri," jelasnya.
Untuk SMPN 15 Denpasar nantinya akan menjadi sekolah penyangga tiga desa, yakni Kelurahan Renon, Kelurahan Panjer, dan Desa Sidakarya. Sedangkan untuk SMPN 16 Denpasar akan mencakup ke Kelurahan Padangsambian dan Desa Padangsambian Kaja. "Karena Kelurahan Padangsambian itu luas biar proporsional akan didekatkan ke SMPN 16 Denpasar," imbuh pria yang juga Asisten III Setda Kota Denpasar ini.
Menurut Eddy Mulia, anggaran yang disiapkan untuk pembangunan kedua sekolah itu sebanyak Rp 41 miliar dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Kota Denpasar. Masing-masing sekolah akan dialokasikan anggaran sebesar Rp 20,5 miliar.
"Kami membangun infrastruktur ruang kelas setara dengan Rp 20,5 miliar untuk satu sekolah. Itu untuk ruangan saja tetapi penataan halamannya yang akan bertahap. Kalau masih aman situasinya astungkara bisa berjalan. Tetapi, kalau di-refocusing beda lagi nanti urusannya. Dan kami target tampung akhir 2022 keduanya," tandasnya. *mis
Hal itu diungkapkan Plt Disdikpora Kota Denpasar, I Gusti Ngurah Eddy Mulya usai rapat bersama DPRD Kota Denpasar di ruang sidang DPRD Kota Denpasar, Selasa (27/7). Menurut Eddy Mulia dua sekolah tersebut akan dibangun untuk memeratakan penerimaan siswa di setiap kecamatan karena Penerima Peserta Didik Baru (PPDB) berbasis zonasi.
Untuk sekolah SMPN 15 Denpasar nantinya akan dibangun di eks lahan SDN 14 Sidakarya, Desa Sidakarya, Denpasar Selatan dengan luas areal sekitar 35 are. Sedangkan untuk SMPN 16 Denpasar akan dibangun di belakang Terminal Cargo, Desa Padangsambian Kaja, Denpasar Barat dengan luas tanah sekitar 45 are.
Kedua sekolah ini akan menggunakan sistem ruang bertingkat tiga dengan jumlah ruangan kelas sekitar 8-10 ruangan termasuk ruang guru dan ruang perpustakaan. "Kami optimalkan jumlah itu untuk ruang sarana dan prasarana sekolah. Yang jelas tujuannya ini pemerataan saat Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB), karena beberapa kelurahan dan desa di Denpasar Selatan dan Denpasar Barat masih kekurangan jangkauan sekolah negeri," jelasnya.
Untuk SMPN 15 Denpasar nantinya akan menjadi sekolah penyangga tiga desa, yakni Kelurahan Renon, Kelurahan Panjer, dan Desa Sidakarya. Sedangkan untuk SMPN 16 Denpasar akan mencakup ke Kelurahan Padangsambian dan Desa Padangsambian Kaja. "Karena Kelurahan Padangsambian itu luas biar proporsional akan didekatkan ke SMPN 16 Denpasar," imbuh pria yang juga Asisten III Setda Kota Denpasar ini.
Menurut Eddy Mulia, anggaran yang disiapkan untuk pembangunan kedua sekolah itu sebanyak Rp 41 miliar dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Kota Denpasar. Masing-masing sekolah akan dialokasikan anggaran sebesar Rp 20,5 miliar.
"Kami membangun infrastruktur ruang kelas setara dengan Rp 20,5 miliar untuk satu sekolah. Itu untuk ruangan saja tetapi penataan halamannya yang akan bertahap. Kalau masih aman situasinya astungkara bisa berjalan. Tetapi, kalau di-refocusing beda lagi nanti urusannya. Dan kami target tampung akhir 2022 keduanya," tandasnya. *mis
1
Komentar