Congkel Pintu Laboratorium, Siswa SMAN 1 Baturiti Dimassa
Siswa kelas X SMAN 1 Baturiti, I Gede S, 15, nekat mencuri di sekolahnya sendiri.
TABANAN, NusaBali
Aksinya congkel pintu laboratorium dengan linggis kepergok pegawai sekolah, I Wayan Giur, 50. Saksi berteriak maling dan didengar warga setempat. Gede S coba melarikan diri tetapi berhasil dikejar warga. Pelajar asal Desa Candikuning, Kecamatan Baturiti, Tabanan ini pun dimassa sebelum diserahkan ke Polsek Baturiti.
Informasi di lapangan, pelaku congkel pintu laboratorium sekolah yang berlokasi di Desa Luwus ini pada Selasa (3/1) sekitar pukul 17.00 Wita. “Setelah kita interogasi, pelaku mengaku sudah empat kali mencuri di SMPN 1 Baturiti bersama seorang kawannya bernama Rey. Saat ini Rey masih buron,” ungkap Kapolsek Baturiti, Kompol I Gede Surya Atmaja seizin Kapolres Tabanan AKBP Marsdianto, Rabu (4/1). Dikatakan, pelaku yang sempat dimasa mengalami luka di rahang kiri.
Kompol Surya Atmaja menegaskan, di SMAN 1 Baturiti, pelaku belum berhasil menggasak barang-barang di laboratorium karena keburu dipergoki warga. Sementara di SMPN 1 Baturiti, pelaku mengambil peralatan komputer. Pelaku yang masih di bawah umur diarahkan untuk wajib lapor. Pengawasan juga diserahkan kepada orangtua. “Pertimbangan kami, kasus berlanjut dengan dikenakan wajib lapor,” tandas perwira asal Banjar Pemenang, Desa Banjar Anyar, Kecamatan Kediri, Tabanan ini.
Diterangkan, saat penggeledahan di rumah pelaku, anggota menemukan kabel komputer 5 buah, mouse 3 buah, charger 3 buah, server 3 buah, laptop 3 buah, wi-fi air live 1 buah, stapol 1 buah, dan tas gendong hitam 1 buah. Semua barang itu dicuri dari SMPN 1 Baturiti yang berlokasi di Desa Baturiti. Polisi juga mengamankan satu unit Vario putih DK 8427 GN yang digunakan pelaku saat beraksi.
Sementara Kepala SMAN 1 Baturiti, I Gusti Patimurawan membenarkan kejadian tersebut. Hanya saja ia menyarankan menghubungi Polsek Baturiti untuk mendapatkan kejelasan kasus tersebut. Ia belum bisa dimintai keterangan hukuman yang akan diganjarkan kepada anak didiknya yang melakukan percobaan pencurian. “Silakan hubungi Kapolsek Baturiti,” sarannya. * d
Informasi di lapangan, pelaku congkel pintu laboratorium sekolah yang berlokasi di Desa Luwus ini pada Selasa (3/1) sekitar pukul 17.00 Wita. “Setelah kita interogasi, pelaku mengaku sudah empat kali mencuri di SMPN 1 Baturiti bersama seorang kawannya bernama Rey. Saat ini Rey masih buron,” ungkap Kapolsek Baturiti, Kompol I Gede Surya Atmaja seizin Kapolres Tabanan AKBP Marsdianto, Rabu (4/1). Dikatakan, pelaku yang sempat dimasa mengalami luka di rahang kiri.
Kompol Surya Atmaja menegaskan, di SMAN 1 Baturiti, pelaku belum berhasil menggasak barang-barang di laboratorium karena keburu dipergoki warga. Sementara di SMPN 1 Baturiti, pelaku mengambil peralatan komputer. Pelaku yang masih di bawah umur diarahkan untuk wajib lapor. Pengawasan juga diserahkan kepada orangtua. “Pertimbangan kami, kasus berlanjut dengan dikenakan wajib lapor,” tandas perwira asal Banjar Pemenang, Desa Banjar Anyar, Kecamatan Kediri, Tabanan ini.
Diterangkan, saat penggeledahan di rumah pelaku, anggota menemukan kabel komputer 5 buah, mouse 3 buah, charger 3 buah, server 3 buah, laptop 3 buah, wi-fi air live 1 buah, stapol 1 buah, dan tas gendong hitam 1 buah. Semua barang itu dicuri dari SMPN 1 Baturiti yang berlokasi di Desa Baturiti. Polisi juga mengamankan satu unit Vario putih DK 8427 GN yang digunakan pelaku saat beraksi.
Sementara Kepala SMAN 1 Baturiti, I Gusti Patimurawan membenarkan kejadian tersebut. Hanya saja ia menyarankan menghubungi Polsek Baturiti untuk mendapatkan kejelasan kasus tersebut. Ia belum bisa dimintai keterangan hukuman yang akan diganjarkan kepada anak didiknya yang melakukan percobaan pencurian. “Silakan hubungi Kapolsek Baturiti,” sarannya. * d
1
Komentar