BOR di RSU Negara Terisi 87 Persen
NEGARA, NusaBali
Seiring meningkatnya kasus positif Covid-19 di Kabupaten Jembrana, bed occupancy rate (BOR) atau persentase penggunaan tempat tidur untuk isolasi pasien Covid-19 di RSU Negara sudah hampir penuh.
Sesuai data per Rabu (28/7), dari total kapasitas 82 bed isolasi pasien Covid-19 di RSU Negara, sudah terisi sebanyak 71 pasien atau mencapai 87 persen.
Kepala Dinas Kesehatan Jembrana dr I Gusti Bagus Ketut Oka Parwata, mengatakan selain di RSU Negara, dalam menghadapi lonjakan kasus positif Covid-19 belakangan ini, Satgas Penanganan Covid-19 Jembrana telah menyediakan 9 tempat isolasi terpusat untuk kategori orang tanpa gejala dan gejala ringan (OTG-GR). Dari 9 tempat isolasi terpusat itu, 4 di antaranya merupakan puskesmas dengan ketersediaan total 40 bed (10 bed per puskesmas).
Dari total 40 bed di 4 puskesmas, di antaranya Puskesmas 1 Pekutatan di Desa/Kecamatan Pekutatan, Puskesmas 1 Mendoyo di Desa Pergung, Kecamatan Mendoyo, Puskesmas 2 Negara di Desa Pengambengan, Kecamatan Negara, dan Puskesmas 2 Melaya di Kelurahan Gilimanuk, Kecamatan Melaya, diketahui sudah penuh. “Yang di puskesmas sudah terisi 100 persen,” ujar Oka Parwata, Rabu kemarin.
Sementara 5 tempat isolasi terpusat lainnya, yakni, 2 hotel, 2 asrama MAN (MAN 1 Jembrana dan MAN 2 Jembrana), dan 1 asrama MTsN (MTsN 3 Negara). Khusus di 2 hotel, yakni di Hotel Jimbarwana, Kelurahan Baler Bale Agung, Kecamatan Negara, dan Hotel Hapel, Desa Baluk, Kecamatan Negara, tersedia sebanyak 68 bed. Dari total 68 bed di dua hotel tersebut, per Rabu kemarin sudah terisi sebanyak 67 bed.
Kemudian di asrama MAN 1 Jembrana, Kelurahan Dauhwaru, Kecamatan Jembrana, dengan kapasitas 50 bed, sudah terisi 40 bed. Begitu juga di asrama MTsN 3 Negara di Desa Banyubiru, Kecamatan Negara, dengan kapasitas 32 bed, sudah terisi 18 bed. Sedangkan di asrama MAN 2 Jembrana, Desa Yehsumbul, Kecamatan Mendoyo, dengan ketersediaan 32 bed, sementara masih kosong.
Menurut Oka Parwata, di tengah lonjakan kasus positif Covid-19 di Jembrana, masih ada sejumlah OTG-GR yang menjalani isolasi mandiri. Jumlah OTG-GR yang menjalani isolasi mandiri saat ini ada sekitar 200-an orang lebih. Sejumlah OTG-GR yang menjalani isolasi mandiri itu, merupakan warga dalam lingkungan satu keluarga ataupun pekarangan dan sejumlah warga yang menolak isolasi terpusat. “Yang isolasi mandiri tetap diawasi satgas di desa bersama petugas puskesmas terdekat,” ujarnya.
Oka Parwata mengatakan, dalam menghadapi lonjakan kasus positif Covid-19 ini, dari Satgas Penanganan Covid-19 Jembrana tetap mengupayakan isolasi terpusat. Termasuk penting menyediakan bed kosong di RSU Negara untuk mengantisipasi adanya pasien positif Covid-19 dengan kategori gejala berat. “Yang di rumah sakit, memang khusus kita rawat yang gejala sedang hingga berat. Sedangkan yang di puskesmas dan tempat isolasi lainnya, adalah yang tanpa gejala dan gejala ringan,” ucap Oka Parwata.
Sementara disinggung mengenai ketersediaan oksigen, Oka Parwata mengatakan, sementara masih cukup aman. Sesuai laporan dari RSU Negara per Rabu kemarin, dari total ketersediaan sebanyak 132 tabung oksigen besar, masih ada 86 tabung yang terisi dan diperkirakan cukup untuk kebutuhan sekitar 6 hari. Kemudian dari 15 tabung oksigen kecil, masih ada 13 tabung yang terisi dan diperkirakan cukup untuk kebutuhan sekitar 2 hari.
Sedangkan untuk oksigen liquid atau oksigen cair, masih tersedia sekitar 778 meter kubik dan diperkirakan masih cukup untuk 1 hari ke depan. “Oksigen sementara masih aman. Tetapi akhir-akhir ini, memang biasanya injury time baru datang dan terbatas. Sekarang ini, pembagian pasokan oksigen cair ke Bali, diatur Satgas dari provinsi,” ucap Oka Parwata. 7 ode
1
Komentar