Pematung Nyoman Nuarta Sumbang 6 Unit Mesin Konsentrator Oksigen
Persediaan Oksigen di BRSU Tabanan Masih Aman
TABANAN, NusaBali
Kelangkaan oksigen yang terjadi belakangan ini membuat Pemkab Tabanan banyak mendatangkan sumbangan donatur. Terbaru pematung terkenal kelahiran Desa Rejasa, Kecamatan Penebel, Tabanan, Nyoman Nuarta, menyumbangkan enam unit mesin konsentrator oksigen.
Mesin tersebut langsung diserahkan Bupati Tabanan Komang Gede Sanjaya kepada Direktur BRSU Tabanan dan Rumah Sakit Wisma Prasanti pada Rabu (28/7).
Bupati Sanjaya menyatakan penanganan Covid-19 di Tabanan dilakukan dengan serius. Apalagi sekarang kondisi di sejumlah rumah sakit tak hanya Tabanan saja, mengalami kekurangan oksigen. “Tren peningkatan kasus Covid-19 di Tabanan memang tinggi, dan saya selaku pimpinan tidak pernah putus asa dalam penanganan,” tegasnya di sela-sela penyerahan bantuan pihak ketiga di rumah jabatan Bupati Tabanan.
Untuk itulah atas saran sejumlah OPD, dibentuk ASN Gotong Royong mengajak menyumbang untuk membeli mesin konsentrator oksigen. Namun gayung bersambut di tengah kondisi ini banyak corporate social responsibility (CSR) yang juga ikut membantu Tabanan dalam penanganan Covid-19 termasuk Nyoman Nuarta yang membantu enam unit mesin konsentrator. Dua unit diserahkan ke Rumah Sakit Wisma Prasanti dan empat unit diserahkan ke BRSU Tabanan.
“CSR yang lain juga membantu kami masker, kemudian kami juga mendapat bantuan berbentuk dana sejumlah Rp 50 juta. Dana ini sudah saya serahkan ke Perusahaan Daerah Dharma Santika untuk mengkoordir memberikan bantuan sembako bagi pasien yang lakukan isolasi mandiri,” beber Bupati Sanjaya.
Tak hanya itu, kata Bupati Sanjaya, penanganan Covid-19 di Tabanan telah dilakukan perbaikan ruangan rusak di UPTD RS Nyitdah, Desa Nyitdah, Kecamatan Kediri, dan penambahan bed di BRSU Tabanan. Bahkan setiap rumah sakit yang ada di Tabanan diminta membantu menyediakan 40 persen penambahan bed untuk perawatan pasien Covid-19.
“Kami akan selalu bekerja keras demi kenyamanan masyarakat. Dan untuk mencegah penyebab kasus lewat klaster upacara, saya segera berkoordinasi dengan Parisadha Tabanan. Salah satunya, bisa tidak krama yang ngayah tidak makan dan minum di tempat melainkan nasinya dibawa pulang,” ujar Bupati Sanjaya.
Sementara itu Direktur BRSU Tabanan dr Nyoman Susila menegaskan, pasokan oksigen masih terkendali. Khusus oksigen liquid (cair) masih bertahan sampai 2 hari ke depan, bahkan dalam waktu dekat Tabanan kembali akan mendapat pasokan oksigen liquid dari Satgas Covid-19 Pemprov Bali. “Kalau sekarang oksigen liquid masih bisa bertahan sampai dua hari kedepan,” kata dr Susila.
Menurut dia, BRSU Tabanan juga telah memiliki oksigen tabung sebanyak 70 tabung. Termasuk BRSU Tabanan juga sudah dibantu 30 unit mesin konsentrator oksigen dari pusat. “Kami dari rumah sakit juga membeli oksigen tabung ke Banyuwangi sebagai cadangan persiapan,” tandas dr Susila.
Kemudian mengenai perawatan pasien Covid-19 di Tabanan, saat ini dari 78 bed yang tersedia seluruhnya sudah terisi. Selain pasien Covid-19, bed tersebut juga ditempati oleh pasien suspect Covid-19, dan empat bed untuk merawat ibu hamil. “Dari 78 bed ini tidak penuh pasien positif Covid-19, tetapi ada yang suspect, dan kami juga merawat ibu hamil,” ucap dr Susila. 7 des
Komentar